Selain banyak wisata alam, Palembang terdapat tempat wisata religi dan tempat wisata bersejarah. Kota pempek ini mempunyai banyak tempat yang menjadi saksi penjajahan kolonial Belanda, penyebaran agama Islam di Indonesia, dan kedatangan warga Tionghoa.
Yah, kota yang dibelah Sungai Musi ini memiliki daya tarik tersendiri. Palembang mempunyai tempat-tempat wisata yang indah dan tidak kalah dengan kota lainnya.
Jembatan Ampera dan Sungai Musi
Jembatan dengan panjang 1.117 meter dan lebar 22 meter pada mulanya dinamakan Jembatan Bung Karno, sebagai bentuk penghargaan kepada Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno. Namun Bung Karno tidak menyetujuinya, alhasil jembatan ini diberi nama Jembatan Ampera, sesuai fungsinya yaitu sebagai amanat penderitaan rakyat (slogan Indonesia pada tahun 1960).
Sedangkan Sungai Musi merupakan sungai terpanjang di Sumatera. Sungai ini membelah Palembang menjadi dua bagian. Sebelum ada jembatan, Sungai Musi merupakan sarana transportasi.
Di tepian sungai terdapat beberapa obyek wisata, seperti Benteng Kuto Besak, Kampung Arab, Restoran Terapung, dan lainnya. Selain itu, 50 meter dari Jembatan Ampera terdapat Pasar Sekanak. Di pasar ini, traveler bisa mencicipi berbagai makanan, termasuk pempek dan bisa berbelanja untuk oleh-oleh.
Pasar ini merupakan pasar semi modern tradisional. Di Pasar Sekanak sering mengadakan pementasan seni dan budaya secara rutin, dan pasar ini sudah dianggap sebagai Kota Tua-nya Palembang.
Pulau Kemaro
Pulau legendaris ini berada di tengah Sungai Musi, tidak jauh dari Jembatan Ampera. Untuk menuju ke pulau ini, traveler harus menaiki perahu yang bisa disewa yang berada di dermaga. Selama perjalanan traveler akan disuguhkan dengan rumah-rumah terapung serta kehidupan masyarakat di tepi sungai.
Pulau ini dinamakan Pulau Kemaro karena selalu kering, bahkan saat air sungai sedang pasang. Suasana di pulau ini begitu hening dan menenangkan.
Pulau Kemaro mempunyai legenda kisah cinta antara Siti Fatimah dan Tan Bun Ann yang justru menjadi daya tarik bagi para traveler. Karena kisah itu, maka banyak pasangan yang berkunjung ke pulau ini dan percaya bahwa hubungan mereka akan langgeng setelah berlibur di Pulau Kemaro.
Selain itu di sini terdapat Klenteng Kwan Im yang dibangun pada tahun 1962. Ada juga pagoda 9 lantai yang bisa traveler naiki hingga ke lantai tertinggi, dan menikmati pemandangan Pulau Kemaro.
Monumen Perjuangan Rakyat Palembang
Bagi traveler yang menyukai situs-situs bersejarah, bisa berkunjung ke Monumen Perjuangan Rakyat Palembang atau MONPERA. MONPERA berdiri kokoh di pusat kota dan tidak jauh dari Jembatan Ampera. Monumen ini menyimpan berbagai cerita, gambaran, dan peralatan yang dipakai saat Perang Lima Hari Lima Malam di Palembang. Perang tersebut melibatkan seluruh rakyat untuk melawan penjajah.
Peletakan batu pertama dan pemancangan tiang bangunan dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1975. Beberapa puluh tahun kemudian monumen ini diresmikan, tepatnya pada 23 Februari 1988 oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Alamsyah Ratu Perwira Negara. (AS/IPG)