Apa yang terlintas di pikiran traveler jika mendengar nama Kabupaten Brebes? Pasti yang terlintas di benak adalah telur asin dan bawang merah. Tapi kali ini bukan dua hal itu yang akan dibahas, namun 5 destinasi wisata di Brebes yang menarik dan eksotis.
Kabupaten Brebes adalah salah satu wilayah di Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayahnya 1.902,37 km², dengan jumlah penduduk sekitar 1.732.719 jiwa. Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa Tengah dan wilayah terluas ke dua setelah Kabupaten Cilacap. Brebes mempunyai banyak destinasi wisata. Berikut 5 destinasi wisata di Brebes yang menarik dan eksotis.
Waduk Malahayu
Berada di Kecamatan Banjarharjo, perbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Barat. Waduk Malahayu dibangun pemerintah Belanda pada 1934-1937 dan diresmikan pada 19 Mei 1938.
Di tengah-tengah waduk tampak Gunung Lio, yang pada zaman dulu menjadi salah satu tempat pertempuran gerilya Jenderal Soedirman. Waduk Malahayu memiliki banyak fasilitas, di antaranya tempat bermain anak, kolam renang anak, becak air, perahu pesiar, perahu dayung, dan tempat parkir yang cukup luas. Selain sebagai objek wisata, waduk malahayu memiliki fungsi sebagai sarana irigasi dan sebagai pengontrol banjir di kawasan tersebut.
Agrowisata Kaligua
Bagi traveler yang menyukai wisata pegunungan yang sejuk dengan hamparan pemandangan hijau, sangat disarankan untuk berkunjung ke Agrowisata Kaligua. Berada di Brebes Selatan, tepatnya Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dengan ketinggian 1.200 – 2.050 meter dari permukaan laut. Agrowisata Kaligua adalah kebun teh warisan pemerintah kolonial Belanda.
Selain kebun teh, di tempat tersebut ada beberapa situs sejarah yang menarik berada di sekitar Kaligua. Di antaranya adalah Gua Jepang, Gua Angin dan makam pendiri kebun Van De Jong.
Mangrove Alas Jaran Grinting
Terletak di Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, 3 km dari Jalur Pantura. Tempat wisata yang tergolong masih baru ini menyajikan hutan mangrove dan Sungai Surya yang bermuara ke Pantai Utara.
Di Alas Jaran, traveler bisa menyewa perahu kecil untuk mengelilingi dan melihat hutan mangrove tersebut. Walaupun belum banyak fasilitas yang dimiliki, namun tetap menarik perhatian pengunjung.
Untuk bisa menikmati wisata yang asri ini, traveler hanya dikenakan biaya masuk Rp10 ribu. Lokasi ini buka setiap hari, dari pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.
Ranto Canyon
Berada di kawasan Gunungtajem, Kelurahan Winduasri, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Dapat ditempuh dari pusat Kota Brebes kurang lebih tiga jam. Setelah itu harus berjalan menyusuri jalan setapak kurang lebih 200 meter.
Tempat wisata ini memiliki pemandangan dan suasana layaknya tempat wisata alam di Amerika Selatan. Ranto Canyon hampir mirip dengan Green Canyon, namun tak kalah menariknya. Masyarakat setempat lebih mengenal Ranto Canyon dengan nama Leuwih Ranto. Selain pemandangan yang mempesona, Ranto Canyon menawarkan wisata memacu adrenalin.
Di tempat tersebut traveler akan diajak menyusuri sungai dengan air berwarna hijau sepanjang 769 meter. Selama pengarungan akan melihat tebing-tebing besar yang mengapit di kedua sisi sungai.
Selain itu, ada beberapa spot menantang yang bisa dicoba. Salah satunya yaitu ketika traveler dipaksa menuruni batu dengan ketinggian 10 meter.
Untuk menikmati wisata di Ranton Canyon, traveler cukup mengeluarkan uang Rp 30,000 per orang untuk menyusuri sungai lengkap dengan pemandu. Sedangkan tiket masuk, gratis. Hanya bayar biaya parkir saja.
Kalibaya Park
Berada di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Tempat wisata dengan nuansa pegunungan dan udara yang segar ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik hari libur atau pun hari-hari biasa.
Tidak hanya keindahan alamnya saja, di Kalibaya Park traveler bisa menikmati fasilitas yang ada, seperti padang savana, gardu panjang, dan menara pantau.
Di Kalibaya Park juga bisa mencoba berkuda, ATV, outbound, taman bermain dan yang lainnya.
Untuk harga tiketnya sendiri cukup bersahabat. Traveler hanya mengeluarkan Rp5,000 per orang di hari biasa, dan Rp7,000 di hari libur.
Ada satu hal yang perlu diketahui. Konon, dibukanya wisata alam Kalibaya Park ini untuk meminimalisir pembalakan liar dan perburuan liar. Objek wisata ini dikerjakan secara swadaya.
Walaupun sederhana, tindakan itu dapat mengubah kawasan hutan menjadi lebih produktif dan tetap terjaga kelestariannya. (AS/IPG)