Menelusuri pantai di Gunung Kidul Yogyakarta sangat panjang dan terkesan seperti tiada ujungnya. Keindahan pantai-pantainya pun juga sangat mempesona. Yang paling sering terekspose kebanyakan pantai-pantai yang deretan ke arah timur dari Pantai Baron. Padahal, wilayah Gunung Kidul masih membentang ke arah barat dari Pantai Baron. Potensi wisata pantai di kawasan tersebut pun tak kalah menarik. Satu diantaranya adalah Pantai Ngobaran.
Pantai Ngobaran merupakan perpaduan keindahan alam dari Yogyakarta yang sangat unik. Bisa dibilang suasananya berbeda dari kawasan lainnya di kota gudeg ini. Dimana, kebudayaan dan alam seakan mampu menjadi satu kesatuan yang menghadirkan suasana pemandangan yang menarik untuk dinikmati.
Kawasan ini juga sebagai lambang bahwa perbedaan pun bisa dijadikan satu menjadi keberagaman yang memang indah untuk dilihat. Seperti, hadirnya pura dan juga musholla yang berdekatan, menandakan bahwa tempat ini menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Terkadang pula terlihat ketika umat muslim sedang berangkat ke musholla untuk sholat, sementara pada saat bersamaan sebagian umat hindu yang sedang melakukan upacara di pura. Tanpa ada rasa saling mengganggu satu sama lain. Inilah cerminan Pancasila yang patut di contoh di berbagai kawasan di Indonesia. Sungguh, indah nian melihatnya.
Pantai Ngobaran berada di atas tebing dengan bangunan Pura seperti di Bali. Nuansa ini langusng mengingatkan para pengunjung kepada salah satu obyek wisata Bali, yaitu Uluwatu. Dari atas, Traveler dapat menikmati pemandangan lautan biru yang luas dan memantulkan sinar matahari berwarna keemasan. Juga terdapat banyak batu karang di bawah tebing dengan ukuran bervariasi. Jika ingin merasakan sensasi deburan ombak di sekitar karang, silahkan menuruni tebing melalui akses tangga yang telah disediakan.
Pantai Ngobaran merupakan pantai yang memiliki keindahan yang cukup eksotik dan unik dibanding pantai-pantai lainnya. Ketika air laut surut, Traveler dapat melihat hamparan rumput laut yang berwarna hijau dan coklat. Dari atas tebing, hamparan alga yang tumbuh di sela-sela karang ini mirip sawah di wilayah yang padat penduduk. Begitu menakjubkan dan indah sekali.
Bau menyan atau wewangian yang digunakan untuk sembahyang, sangat terasa saat memasuki kawasan pantai ini. Hal ini dikarenakan pura-pura yang ada di tempat ini seringkali digunakan untuk tempat ibadah umat Hindu maupun Kejawen. Tak heran jika banyak bangunan-bangunan seperti arca dan pura sebagai peninggalan sejarah yang tersisa di pantai ini. Pemandangan lain berupa sesaji juga ditemukan di sebuah petilasan yang disebut Petilasan Wono Pantai Ngobaran. Petilasan ini berada di ujung jalan saat menyusuri dinding tebing karang. Petilasan yang terlihat seperti sebuah tanah lapang berukuran 4 x 2 meter ini dijaga oleh seorang juru kunci. Yah, berada di Pantai Ngobaran memang serasa berada di Bali.
Jangan sampai melewatkan kesempatan untuk berburu sunset disini. Ketika matahari mulai terbenam, langit jingga akan membuat suasana makin berkesan. Suasana eksotis dan romantis semakin tercipta dengan pesona batu-batu karang yang menghiasi pantai. Tak heran, banyak pengunjung yang memang sengaja menanti untuk menikmati sunset di pantai ini.
Pantai Ngobaran yang berada di sebelah barat Pantai Baron ini masih satu deretan dengan Pantai Ngrenehan dan Nguyahan. Tepatnya terletak di Dusun Gebang, Desa Kanigoro, Kecamatan Sapto Sari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jarak dari Kota Yogyakarta berkisar 65 kilometer dengan waktu tempuh kira-kira 2 jam. Berbeda lagi jika memulai perjalanan dari Borobudur, Magelang. Waktu tempuhnya menjadi sekitar 3 jam.
Disarankan untuk mengendarai kendaraan pribadi atau sewaan saja. Karena daerah Pantai Ngobaran penggunaan transportasi umumnya masih jarang ditemukan sehingga akan mempersulit para pengunjung yang tidak membawa kendaraan. Kalau naik kendaraan pribadi, Traveler bisa bebas mampir ke tempat wisata lainnya di sekitar Pantai Ngobaran.
Sejarah Singkat
Dibalik keberadaan Pantai Ngobaran, ada sejarah kecil mengenai nama pantai ini. Kawasan ini memiliki kaitan erat dengan kerajaan Majapahit dan Demak, pada zaman dahulu. Waktu itu, Raden Patah sedang menyerang Raja Brawijaya V. Sang raja yang tidak ingin bertarung dengan anaknya sendiri memutuskan untuk pergi menyusuri pantai. Kemudian, beliau memutuskan untuk Ucal Muksa atau pembakaran diri yang mengakibatkan kobaran api yang besar. Oleh karena itu, tempat ini disebut dengan nama Ngobaran.
Lepas dari cerita tersebut, yang pasti keindahan pantai ini memang sangat luar biasa menakjubkan. Penuh kesan dan sulit berpaling untuk tidak kembali lagi mengunjunginya…(Niel)