Pantai Walakiri merupakan salah satu pantai indah di Sumba Timur dengan ciri khas pantai yang cenderung tenang, landai dengan hamparan pasir putihnya nan mempesona. Berada tak jauh dari pusat Kota Waingapu, yaitu sekitar 24 km dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit perjalanan. Akses menuju Walakiri sangatlah mudah karena berada tak jauh dari jalan raya menuju arah Melolo, sebuah kecamatan yang cukup besar di Sumba Timur. Karena transportasi umum dalam kota di Sumba masih sulit, sebaiknya Traveler menyewa motor/ mobil dari Waingapu untuk ke Walakiri.
Panorama yang disajikan Pantai Walakiri memang sangat cantik. Walakiri memiliki mangrove yang cukup unik, dengan suguhan hamparan pasir putih yang dihiasi jajaran pohon kelapa, memberi keteduhan dan suasana nyaman saat pengunjung berjalan menyusuri pantai. Keunikan lain dari Pantai Walakiri ini adalah, terdapatnya 2 jenis tekstur pasir yang berbeda antara pasir di tepi pantai dan pasir di area bekas laut yang surut. Pasir di tepi pantai memiliki tekstur seperti pasir pantai pada umumnya, yaitu butiran-butiran berwarna putih gading, sedangkan pasir di area bekas laut yang surut memiliki tekstur seperti bedak atau semen basah yang kemudian kering dan mengeras. Dan uniknya lagi ada garis batas yang jelas antara kedua jenis pasir tersebut.
Kehadiran pohon-pohon mangrove kerdil yang terdapat di ujung bibir pantai, menjadi satu pemandangan yang sangat unik dan instagrammable sekali. Terutama ketika mendekati senja, saat sang surya siap menuju peraduannya. Yah, sunset disini menjelma menjadi satu panorama cantik yang ditunggu-tunggu, terutama ketika laut surut. Memang, apabila air sedang pasang sekilas tak ada yang membuat unggul Pantai Walakiri, namun tunggu sampai air sedikit surut. Siluet pepohonan mangrove yang meliuk-liuk bak penari membuat Walakiri menjadi sebuah fenomena yang unik yang memanjakan mata. Dan ketika matahari mulai terbenam, perpaduan antara warna langit senja dan siluet pohon mangrove terlihat sungguh artistik dan fotogenik, sangat indah untuk di foto dari segala arah. Semburat jingga perlahan digantikan oleh gelap, sekejap mata Pantai Walakiri berubah bak lukisan dengan pohon mangrove sebagai modelnya.
Di Pantai Walakiri, Traveler dapat berjalan menyusuri hamparan pasir putih yang ditemani dengan lambaian pohon kelapa di sekitar tepi pantainya. Semilir angin pantai menambah suasana jadi begitu syahdu. Segarnya melihat air laut yang biru nan bersih dan jernih, sangat cocok bagi Traveler yang gemar berenang. Traveler dapat bermain air sepuasnya di pantai ini dan pastinya akan membuat lupa waktu. Untuk berenang di Pantai Walakiri, sebaiknya dilakukan dari pagi sampai siang saat laut mulai pasang.
Berbeda dengan pantai-pantai lain di Sumba Timur yang biasanya sangat sepi, pantai ini cukup ramai karena banyak pemukiman warga di sekitarnya. Pengunjung dapat menemukan warung-warung kecil yang menjual makanan ringan dan minuman.
Pantai Walakiri, secara administratif berada pada wilayah Watumbaka, Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Lokasi ini berada tak jauh dari pusat Kota Waingapu, sekitar 24 km dan dapat ditempuh sekitar 30 menit perjalanan. Akses menuju Walakiri sangatlah mudah. Yaitu berada tak jauh dari jalan raya menuju arah Melolo, sebuah kecamatan yang cukup besar di Sumba Timur. Pengunjung dapat menyewa motor/ mobil dari Waingapu untuk menuju ke Walakiri dikarenakan susahnya transportasi umum dalam kota di Sumba.
Letak Pantai Walakiri tidak jauh dari pusat Kota Waingapu, yaitu sekitar 1 jam perjalanan. Jika keberangkatan dimulai dari Kota Waingapu, maka bisa menuju ke arah timur laut menuju Kambajawa, kemudian akan melewati Jalan Adam Malik dan belok kiri menuju Jalan Prof. Yohanes ke Jalan R. Suprapto/Jalan Sutomo di Prailiu. Setelah menjumpai beberapa belokan, lalu perjalanan menuju Jalan Adi Sucipto ke Watumbaka. Dari sini dimulai perjalanan panjang. Traveler akan melewati Jalan R. Suprapto, dan Jalan Gatot Soebroto, lalu belok sedikit ke kanan dan berada di  Jalan Adi Sucipto.
Pohon Menari
Ketika laut surut, pengunjung bisa berjalan jauh dari tepi pantai seraya menikmati keindahan mangrove lebih dekat, mangrove di sana ada yang besar dan kecil. Uniknya mangrove yang kecil, rantingnya kecil-kecil dan daunnya belum terlalu rimbun. Rantingnya meliuk-liuk seakan-akan pohon mangrove ini sedang menari.
Karena dari bentuk pohonnya yang unik, menambahkan unsur artistik dari hasil foto yang diambil. Seperti menggambarkan sebuah keindahan alam yang memiliki karakter kuat. Hal itu diperkuat dengan pengaruh cahaya yang ada di lokasi ini.
Ranting pohon itu tumbuh tidak lurus, tapi meliuk-liuk. Kala air laut surut, panorama ‘pohon menari’ terlihat makin maksimal. Perpaduan suasana air laut yang surut dengan ‘pohon menari’ menyajikan pemandangan yang menawan.
Penasaran? Masukkan segera ke dalam list next destination wisata!(Niel)