Wajah pariwisata Aceh identik dengan laut dan pantainya yang indah serta memikat hajat untuk bertandang hingga rindu untuk kembali lagi. Adalah Pulau Keluang, salah satu daripada keindahan alam Aceh yang wajib anda kunjungi. Keindahannya membuat siapa saja seolah tak ingin beranjak dari sana. Panorama yang asri, pantai yang tenang, pasir nan putih, hingga deru ombak yang memanjakan, ialah sekelumit daya tarik yang aduhai amboi rasanya.
Kemarin waktu, bersama teman-teman saya diajak untuk berlibur ke sana. Teman-teman saya semuanya merupakan santri di beberapa Dayah di Aceh. Mereka yang baru saja selesai ujian di Dayah-nya, ingin refreshing sejenak waktu, sebelum kembali lagi bergelut dengan rutinitas Dayah. Sedangkan saya, dipaksa lantaran dianggap sebagai bentuk dari pada selebrasi atas wisuda yang baru saja berlangsung.
Pulau Keluang ini berada di Kabupaten Aceh Jaya, Lamno, Provinsi Aceh. Jaraknya antara Banda Aceh ke Lamno kurang lebih 78 KM. Anda bisa pergi kesana dengan menggunakan motor ataupun mobil. Namun, sesampai di tempat, anda bisa memarkirkan kendaraan, sebelum kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan boat para nelayan. Biasanya, waktu yang dibutuhkan dari darat menuju Pulau Kaluang sekitar 20-25 menit. Dengan biaya ongkos berkisar antara (kurang lebih) 250-300 ribu/boat.
Sepanjang perjalanan menggunakan boat, kita akan dimanjakan dengan pemandangan air biru nan jernih, malah, beberapa ikan turut menggoda denga kerap muncul ke permukaan. Nah, sesampai di tujuan, kamipun langsung bergegas mendirikan kamp tenda. Selain untuk berteduh dan menginap, tenda juga kami gunakan untuk menyimpan barang bawaan.
Setelah semuanya selesai, beberapa teman-teman ada yang langsung berenang. Air yang dingin di tambah nuansa sejuk lagi syahdu, cukup mampu merilekskan beban pikiran, yang mungkin selama ini stress lantaran aktifitas yang padat.
Setelah puas berenang, teman-teman mempersiapkan alat pancing. Mereka larut dalam sabar, menunggu pancingannya disambar ikan penghuni laut Pulau Keluang. Tak butuh waktu lama, satu per satu pancingan teman-teman disambar ikan. Alhamdulillah hari itu kami mendapatkan banyak ikan.
Lepas dari aktivitas memancing, tubuh yang terlanjur lelah, dan perut yang sudah meminta jatahnya, merekapun menanak nasi, sekaligus menghidupkan api guna membakar ikan dari hasil pancingan. Saya tidak tau apa nama ikan-ikan tersebut. Yang pasti, tampilannya cukup menggugah selera. Singkat cerita, setelah nasi masak dan ikan matang, kamipun menikmati hidangan yang telah kami persiapkan.
Belum lagi, saat bersantai, kita bisa menikmati segarnya kelapa muda. Sungguh nikmat Tuhan mana lagi yang hendak kau dustakan.
Ada sejuta rasa yang mungkin indah dibayangkan para pembaca yang belum kesana. Ikan bakar segar, nasi hangat, yang dimasak bersama-sama sungguh nikmat tak terkira rasanya dengan nuansa persahabatan yang akrab. Terlihat raut wajah ceria nan bahagia, ketika melahap makanan sembari bercoleteh ria dengan pemandangan alam yang menakjubkan.
Oya, selain itu, di Pulau Kaluang kita juga bisa menikmati panorama Gua Kelelawar. Saat melewatinya, ada sensasi yang bergetar. Antara kekaguman akan ciptaan sang pencipta, sisi mistis, dengan kegagahan tebing maupun beberapa tumbuhan yang menempel pada tubuhnya.
Di lain sisi, kita juga akan dimanjakan dua hal; sunrise yang malu-malu terbit dengan cahaya sendu silaunya, dan sunset dengan jingga kemerahan yang membengkak diri ke cakrawala. Maha Suci Allah dengan segala ciptaan-Nya. Bagi saya, pesona Pulau Kaluang, tak ubahnya sekeping surga dunia yang dititipkan Tuhan di bumi Aceh Jaya.
Kita berharap, wisata bahari Pulau Keluang menjadi salah satu destinasi wisata yang pada gilirannya akan masuk dalam prioritas wisata nasional. Semoga!
(PVK|Ichsan Maulana|Ecency)
