Pulau Moyo, Keindahan Tersembunyi di Sumbawa

Pulau Moyo memang samar-samar di kuping para wisatawan nusantara. Pasalnya, pulau ini memang eksklusif. Tapi pesohor dunia banyak yang diam-diam berlibur di sana.

Menurut Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sumbawa, Muhammad Irfan, Pulau Moyo sudah menjadi komoditas internasional setelah hadirnya hotel Amanwana yang merupakan hotel eksklusif, “Di sana, para pesohor dunia pernah datang menginap,” katanya.

Salah satu tokoh yang selalu dikenang adalah Lady Diana, yang menentramkan diri di pulau itu pada 1993, karena rumah tangganya dengan Pangeran Charler, calon Raja Inggris itu, sedang tak harmonis.

Pulau Moyo sangat pantas jadi destinasi wisata eksklusif, dengan spot wisata yang komplit dari laut hingga hutan tropis. Untuk menyambanginya, wisatawan harus menggunakan perahu motor carteran, dengan lama perjalanan sekitar 1,5 jam dari Pantai Jembatan Polak yang lebih populer disebut Pantai Jempol di kota Sumbawa Besar. Dari dermaga Pantai Jembatan Polak, perahu motor menuju Labuan Aji di Pulau Moyo.

Di sana, siap menunggu ojek yang dapat digunakan menuju lokasi Air Terjun Mata Jitu yang berjarak sekitar 15 – 30 menit melalui jalan rabat yang ongkosnya antara Rp50.000- Rp100.000. Di pulau itu, terdapat villa dan resort eksklusif yang privat.

Pulau Moyo terletak sekitar 5 km bagian utara Pulau Sumbawa, dengan luas kurang lebih 30.000 hektar, panjang 27 kilometer dan lebar 20 kilometer dan panjang garis pantai 88 kilometer.

Untuk mendukung pemanfaatan Pulau Moyo sebagi objek wisata alam, dikeluarkanlah Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 308/Kpts-II/1986 tanggal 29 September 1986. Surat itu menegaskan sebagian Pulau Moyo sebagai Taman Buru dan Taman Wisata Alam Laut. Luasan untuk Taman Buru mencapai 22.460 Ha dan Taman Wisata Alam Laut seluas 6.000 Ha di sekitar Taman Buru tersebut.

Kawasan Taman Wisata Alam Laut terbentang dari Pantai Stema ke arah selatan hingga Tanjung Boko. Dengan iklim tropis, perbukitan Pulau Moyo ditutupi oleh hutan tropis setengah kering.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat (BKSDA NTB) Ari Subiantoro, menyebutkan bahwa Pulau Moyo telah diusulkan menjadi taman nasional bersama Pulau Satonda di sebelah timur atau di ujung utara Kabupaten Dompu.

Dua destinasi ini, bila digabung bisa menjadi taman wisata yang luar biasa. Bayangkan saja, terdapat 205 jenis tumbuhan dari 70 famili yang hidup di Pulau Moyo. Juga tercatat 70 jenis burung di antaranya lima belas jenis burung dan empat jenis mamalia yang dilindungi.

Sementara di lautan, hasil survei di Moyo – Satonda, terdapat 64 spesies karang dan 193 spesies ikan karang. Keragaman karang keras tertinggi yaitu acropora, montipora, dan porites.

“Juga ada pemantauan kakatua jambul kuning,” ucap Ari Subiantoro. Burung-burung itu berada di lokasi Aik Manis di area seluas 7,85 hektar.

Subscribe

Related articles

Mengenal Tari Seudati dari Aceh

Seudati termasuk salah satu tari tradisional Aceh yang dilestarikan...

Cerita Andien dan Ippe Plesiran di Jepang

Resmi berstatus suami istri, penyanyi Andien dan suaminya, Irfan Wahyudi alias...

Rekomendasi Makanan Khas Semarang yang Lezat

Seperti yang kita tahu bahwa setiap kota yang ada...

Inilah Tempat Paling Romantis di Paris

“Je t’aime” kata-kata cinta yang pasti kamu nyatakan ketika...

Warna-Warni Kampung Pelangi Semarang

Letak Kampung Pelangi ini ada di belakang Pasar Kembang...
spot_imgspot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here