Gowes Wisata, Jakarta Jogyakarta (3 hari bersepeda)

Olah raga sepeda memang makin “in” dari waktu ke waktu. Hampir semua kalangan, ketika weekend (Sabtu dan Minggu) tiba, sejak pagi dini hari hingga matahari tepat di atas kepala, penikmat bersepeda ini mewarnai hampir di setiap sudut wilayah, baik perkotaan, bahkan ke pelosok-pelosok perkampungan. Menjadi satu kenikmatan tak terhingga, sambil mengayuhkan sepeda, mata pun memandang alam sekeliling dan menghirup udara segar, jauh dari polusi kendaraan. Tak heran, club-club gowes pun makin merebak, serta jadwal perjalanan mereka pun makin tak tanggung-tanggung.

Seperti yang belum lama ini berlangsung, para goweser yang tergabung dalam TLCC, yaitu Taman Laguna Cycling Club, yang dipimpin oleh Nordiansyah, mengadakan perjalanan bersepeda dengan menempuh jarak kurang lebih 500 km, dari Jakarta ke Jogyakarta.

Gowes Jakarta Jogyakarta ini, memang telah direncanakan club ini sejak beberapa bulan yang lalu, tepatnya inisatif dari Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Drs. Ari Dono Sukmanto, S.H, mantan Wakapolri yang juga member TLCC.

500 km bersepeda dari Jakarta ke Jogyakarta? Wow, kebayang kan..pasti lelah sangat.

“Lelah, pastilah…tapi tertutup dengan rasa nikmat yang luar biasa, karena sepanjang perjalanan kami melewati keindahan panorama Indonesia serta gembira bersepeda bersama para goweser lainnya,” ungkap Widodo, salah satu goweser yang ikut acara ini.

Total perjalanan selama tiga hari, dimulai dari halaman Mabes Polri (daerah Blok M, Jakarta), rombongan yang berjumlah 50 goweser ini, mulai beriringan membelah pagi Jakarta menuju Karawang. Di Karawang, rombongan pun berhenti sejenak untuk menyantap makan siang. Hidangan Sate Maranggi yang menggiurkan, menjadi booster para goweser ini untuk melanjutkan perjalanan berikutnya.

Indonesia memang memiliki keindahan panorama yang memukau. Setiap sudut yang terlewati, selalu mejadi kenikmatan tersendiri bagi para goweser ini. Hamparan bukit yang seakan ikut berlari mengejar, seiring roda sepeda berputar, berlomba bersama deretan pohon-pohon tinggi yang turut mengejar. Dan, keasyikan ini pun akhirnya membawa mereka sampai ke Cirebon. Pancaran kegembiraan para goweser melewati hari pertama ini, sangat terlihat jelas. Kota Cirebon jadi saksi kegembiraan mereka, sambil menyantap hidangan khas empal gentong, senda gurau mewarnai malam itu, malam pertama mereka harus rehat sejenak. Karena, goweser-goweser ini sudah harus siap kembali menikmati keindahan alam berikutnya, di esok hari nya.

Dari kota udang, para goweser siap melahap pemandangan baru lagi, yaitu sepanjang jalan menuju Purwokerto. Dalam perjalanan ini, para goweser kembali dimanjakan dengan keindahan alam serta sejuknya udara. Tak lupa, tempat kuliner makanan khas kota setempat, ikut menambah keseruan ini. Taman Kota Ajibarang, jadi pilihan untuk rehat sesaat di siang hari, me-recharge tenaga lagi. Lalu kembali melanjutkan gowesnya lagi.

Malamnya, sambil menikmati sejuknya Purwokerto di malam hari, para goweser pun larut dalam kelezatan cita rasa masakan khas RM Gereh Lodeh. Sajian mangut lele pedas, ayam srundeng, entok goreng srundeng, sayur lodeh, sayur megono, oseng daun pepaya, oseng gori, aneka gorengan dan banyak lagi masakan khas pedesaan lainnya yang menggiurkan, ludes dilahap. Ditambah lagi aneka minuman seperti wedang jahe, teh tubruk, kopi tubruk, tape hijau hangat dan lainnya. Benar-benar menjadi sajian makan malam yang luar biasa.

Suasana RM Gereh Lodeh Purwokerto sangat menakjubkan. Dibalut hamparan sawah dan juga view keindahan Gunung Slamet, malam itu, semua goweser benar-benar melupakan lelahnya, meskipun sudah dua hari mereka asyik mengayuh sepedanya. Mereka tengah menikmati suasana pedesaan sesungguhnya.

Puncak perjalanan gowes ini berakhir di Jogyakarta, tepatnya di halaman Polda Jogyakarta. Namun sebelumnya, dari Purwokerto menuju Jogyakarta, goweser melewati Petanahan (kebumen) lalu Wates. Tiga hari berturut-turut bersepeda dari pagi hingga sore, raut wajah para goweser tetap memancarkan rasa bahagia, apalagi selingan canda tawa pun ikut mewarnai perjalanan ini.

Benar kata sebagian orang, bersepeda merupakan olah raga yang sangat menyenangkan, karena aura hatipun jadi riang. Ekspresi wajah pun selalu bahagia, seolah hidup tanpa beban. Apalagi bersepeda sambil berwisata seperti ini. Memandang keindahan alam yang berbeda beda, menikmati sajian makanan khas beragam daerah, dan bersenda gurau bersama-sama….

“Kalau roda itu masih bulat, jika ada niat dan semangat, maka tidak ada yang tidak bisa dicapai” (Kuniel)

Subscribe

Related articles

Tradisi Unik Saat Ramadhan di Pontianak

Bulan Ramadhan merupakan satu dari dua belas bulan hijriah yang paling...

Pengalaman Denny Sumargo Hampir Dijemput Maut Saat Traveling

Aktor Denny Sumargo (35) memiliki hobi melakukan jalan-jalan (traveling),...

Kue Khas Aceh Cocok Disajikan untuk Takjil Buka Puasa

Masih bingung mau buka puasa pakai apa? Nah, kue...

Dubai sambut Ramadhan di bawah Sengatan Matahari

Kehidupan di Dubai bisa dikatakan berhenti selama siang hari...

Wisata Religi di Masjid Al Jabbar Bandung

Anda mungkin sudah tidak asing dengan nama masjid yang satu ini...
spot_imgspot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here