Keberadaan destinasi wisata Danau Biru Bukit Jaddih, makin hari makin diminati banyak orang. Spot wisata yang terbentuk dari sebuah tempat bekas tambang kapur yang tidak beroperasi lagi ini, makin hari keindahannya makin kentara. Berada di Kabupaten Bangkalan, kumpulan bebatuan batu putih yang membentuk tebing-tebing kapur unik nan indah ini, menciptakan panorama alam sekitar menjadi mempesona, penuh daya tarik. Apalagi beberapa batuan kapur yang ada di tempat ini, setelah dikasih sentuhan dekorasi, salah satunya menjadi bentuk dermaga di tengah danau, menambah keindahan suasana yang tercipta.

Danau Biru Bukit Jaddih terbentuk karena bekas galian yang mengeluarkan sumber mata air. Bukit kapur yang ditambang menciptakan lanskap buatan yang luar biasa indah. Ada pun dinamakan ‘danau biru’ lantaran air di danau ini terlihat berwarna biru dikarenakan pantulan cahaya dan apitan tebing-tebing di sekitar danau.  Sehingga panorama Bukit Jaddih makin mempesona.  Tak hanya menawarkan keunikan danau yang berwarna biru, namun danau biru yang diperkirakan memiliki kedalaman 2 meter ini juga menghadirkan relief-relief bekas galian kapur yang membentuk garis-garis dan terowongan yang menyerupai gua. Traveler dapat menyewa rakit yang terbuat dari bambu untuk berkeliling melihat keindahan Danau Biru ini. Selain itu, di sini, terdapat goa-goa kecil dan tangga batu kapur. Sayangnya, jika musim panas, air danau disini kering, sehingga tinggal pemandangan bukit kapur saja yang tersisa.

Bukit Jaddih ini sebenarnya merupakan bungker bekas peninggalan Belanda. Dahulu, bungker ini tempat penyimpanan senjata. Lalu berlanjut kawasan ini menjadi lokasi penambangan kapur. Dan pada tahun 2014, bukit yang mendapat julukan bukit kapur putih atau biasa disebut oleh orang-orang Madura dengan sebutan ‘Bukit Guweh Pote’ ini, dengan kerja keras masyarakat setempat, terciptalah cekukan serta bukit-bukit kapur. Yah, sebelum menjadi tempat wisata seperti saat ini, tujuan pertama yang dilakukan oleh masyarakat Bangkalan hanya ingin mencari nafkah dengan cara mengeruk atau menggali hasil alam di kawasan ini, yaitu batu putih atau batu bata putih yang kemudian dijual mereka.
Cara mengeruk bukit ini cukup unik, beberapa tempat ketika dikeruk dan dirasa cukup keras batunya, ditinggalkan mereka. Lalu mereka pndah posisi ke bagian berikutnya dimana kondisi batu karangnya mudah dikeruk. Kejadian ini berulang-ulang dilakukan hingga tanpa disadari, bagian-bagian batu yang kokoh membentuk tebing atau bukit-bukit yang lama kelamaan terciptalah keindahan alam sedemikian indahnya. Sehingga terbentuklah Bukit Jaddih di Bangkalan Madura ini.

Semua sudut di Bukit Jaddih benar-benar mempesona. Tak heranlah, jika mengabadikan momen di Bukit Jaddih adalah sebuah keharusan. Banyak spot-spot yang tersaji dalam suasana yang menakjubkan dan sangat instagramable, sehingga menjadi satu keasyikkan tersendiri jika dipamerkan di sosial media. Traveler dapat mengabadikan dalam latar di bukit kapur, pinggir Danau Biru, berlayar di atas rakit, bungker, atau gua-gua kecil di sekitar sini.
Untuk menuju destinasi ini, Traveler akan melalui Jembatan Suramadu, baik menggunakan kendaraan roda dua atau empat. Â Â Ketika mulai mendekati lokasi yang dituju, jalan mulai terjal dan tidak merata. Diharapkan agar selalu berhati-hati saat melintasi jalur ini.(Rafa)