Menghabiskan waktu libur bersama keluarga di tempat yang nyaman dan indah bisa traveler dapatkan di Lumajang, tepatnya di Ranu Pakis. Banyak keseruan disini yang bisa Traveler dapatkan. Indahnya Danau Ranu Panu, meninggalkan pesona yang terekam dalam pikiran.
Ranu Pakis merupakan sebuah danau yang berada di ketinggian 600 m dari permukaan laut, mempunyai luas 112 hektare, serta kedalaman danau sekitar 25 m dengan air berwarna biru kehijauan. Biasanya warga setempat membudidayakan ikan tawar di sekitar danau. Disini Traveler juga bisa melihat langsung prosesnya dan bisa melihat bagaimana caranya warga setempat menangkap ikan menggunakan jaring.
Ranu Pakis berdekatan dengan Ranu Klakah dan bedali, sehingga sering disebut sebagai Danau Segitiga Emas oleh warga setempat. Suasana di sini sangat nyaman, udara segar nan sejuk, serta semilir angin yang saling berhembus, semakin menambah kesenangan ketika berlibur. Ranu Pakis merupakan tempat yang cocok untuk melakukan foto-foto sepuas traveler. Karena pemandangan yang cantik ini menjadi latar belakang foto tersebut.
Traveler juga bisa foto bersama penduduk lokal. Tentunya harus dengan izin terlebih dahulu dengan mereka. Biasanya, mereka dengan senang hati dan keramahannya akan menerima. Fasilitas yang ada di Ranu Paksi lumayan banyak. Terdapat tempat parkir yang luas, rest area untuk melepas lelah, dan juga toilet. Selain itu terdapat tempat beribadah, super market, dan juga rumah makan yang siap memanjakan lidah traveler.
Tidak ada tiket masuk resmi di Ranu Pakis, hanya akan diminta sumbangan secara sukarela. Semua hasil dari sumbangan tersebut nantinya akan digunakan untuk mengelola Ranu Pakis.
Ranu Pakis terletak di Desa Ranu Pakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Untuk menuju lokasi, dari Lumajang traveler bisa melalui Jalan Merdeka Bodang, yang menjadi rute tercepat untuk menuju Ranu Pakis. Bisa juga melalui Jalan Raya Probolinggo – Wonorejo dan Lumajang – Probolinggo sebagai jalur alternatif. Traveler bisa menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi roda dua dan empat untuk menuju lokasi.
Jika menggunakan kendaraan umum, traveler bisa berhenti di tempat pemberhentian terdekat, kemudian melanjutkan perjalanan tersebut dengan menggunakan ojek atau berjalan kaki. (AS/IPG)