Air Terjun Ngebul yang akrab disebut Curug Ngebul, merupakan salah satu destinasi wisata alam dengan sajian suasana alam yang masih alami, asri dan menyegarkan. Air terjun yang terletak dalam kawasan Cianjur ini, memiliki ketinggian sekitar 100 meter dengan dengan keunikan yang khas, begitu berbeda dibanding air terjun lainnya di Jawa Barat ini. Debit air tidak terlalu besar, namun hempasan air yang jatuh cukup keras dan deras. Bahkan, ketika debit airnya agak banyak, maka air yang mengalir dari balik bukit siap menghempaskan bebatuan di sekitar air terjun. Hempasan air jatuh juga menimbulkan uang, mirip asap yang mengebul. Air yang deras meluncur dari ketinggian hingga menimbulkan tempias air yang luas ini, selintas memang menyerupai asap. Itulah kenapa dinamakan Curug Ngebul.
Yah, Curug Ngebul menjadi pelengkap air terjun yang sangat menarik yang ada di Cianjur. Curug yang terletak di Desa Bunijaya, Kecamatan Pagelaran Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini, lokasinya berada di tebing Gunung Lemo. Letaknya yang memang cukup terpencil ini, membutuhkan usaha dan semangat yang besar untuk bisa mencapai lokasi Curug Ngebul ini. Tidak ada jalan normal menuju kawasan ini, Traveler harus melintasi hutan, pegunungan, dan kebanyakan jalan berupa tanah yang penuh lumpur, sesekali berkerikil serta jalan setapak yang begitu sempit. Terkadang berhadapan dengan tanjakan dan turunan licin yang cukup berbahaya. Benar-benar menantang adrenalin dan menguras tenaga yang tak tanggung-tanggung. Akses perjalanan yang banyak tantangan ini, cocok bagi Traveler penyuka petualang dan kegiatan off road lainnya.
Namun, rasa lelah selama melakukan perjalanan panjang yang melalui banyak rintangan ini, sirna sekejab, ketika sampai di lokasi yang langsung mendapat sambutan pemandangan air terjun yang begitu menakjubkan! Melihat air terjun yang tinggi, berada di lingkup tebing dan hutan, dimana hempasan air mengalir meluncur bebas dengan suara bergemuruh dan menghasilkan uap laksana kabut di siang hari.
Pandangan mata pun langsung berubah menjadi tenang dan menyenangkan, dimanjakan dengan segarnya panorama alam sekitar yang penuh warna hijau. Rimbunnya pepohonan di sekitar curug, hamparan rumput bak savana nan cantik, semak belukar yang berselimutkan kesejukan tempias air yang dibawa angin.
Umumnya, wisatawan yang datang mengunjungi air terjun, pasti ingin bermain air dan merasakan sentuhan jatuhnya air yang mengalir deras dari atas. Namun, kegiatan tersebut tidak bisa dilakukan di Curuh Ngebul. Resikonya cukup berbahaya, karena ketinggian air terjun yang cukup tinggi membuat jatuhnya air sangat kencang. Sebagai gantinya, Traveler tetap dapat menikmati kesegaran air terjun ini dalam suatu kolam yang letaknya tidak jauh dari lokasi air terjun.
Tepat di bawah air terjun ada sebuah telaga yang airnya selalu mengalir menjadi sungai. Aliran air sungai ini mengalir menuju kolam penampungan buatan. Disinilah Traveler dapat puas merasakan sejuknya air yang berasal dari Curug Ngebul ini. Airnya sangat bersih, jernih serta kondisi kolam yang nyaman dan aman, akan memuaskan Traveler yang ingin berendam atau sekedar bersantai sambil menggunakan pelampung, merasakan sensasi dinginnya air Curug Ngebul serta suasana alam sekeliling yang begitu tenang dan menyejukkan ini.
Bagi yang ingin menikmati alam Curug Ngebul lebih lama lagi, di sekitar curug terdapat lahan untuk berkemping. Traveler dapat mendirikan tenda dan bermalam di tengah suasana pegunungan nan asri dan menyejukkan ini ditemani suara debur hempasan air jatuh. Terbayang, sensasi malam pekat di antara pegunungan, dengan udara yang begitu dingin menyejukkan berteman suara air tumpah yang begitu kencang. Toilet dapat ditemukan tidak jauh dari area kemping. Juga ada sejumlah saung yang bisa dijadikan tempat shalat atau sekedar istirahat sesaat.
Lokasi Curug Ngebul berjarak sekitar 72 kilometer ke arah selatan Kota Cianjur. Dari arah Cianjur, arahkan kendaraan ke Kecamatan Pagelaran melalui Cipari lalu belok ke Desa Bunijaya. Ikuti jalan lalu belok kiri menuju Kampung Rawa Soro. Disinilah kendaran dititipkan, lalu Traveler kembali melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki hingga sampai lokasi air terjun. Yah, kondisi medan perjalanan yang cukup tinggi, mewajibkan Traveler yang ingin mencapai lokasi air terjun ini harus memiliki kondisi fisik yang prima.(Niel)
