Menjajaki petualangan ekstrim yang mengasah adrenalin, tidak saja melalui gunung vulkanik yang menjulang tinggi dengan treking yang cukup sulit, atau bungee jumping dari ketinggian yang maha tinggi, yang semuanya dirasakan bagi si penikmat petualang tersebut merupakan pengalaman hebat dengan rasa yang menakjubkan. Hal itu pun juga dapat dirasakan bagi pencinta ‘Ekstrim Diving’ dalam dunia penyelam. Yah, bagaimana rasanya ketika melompat ke air dan berenang ke laut dalam, menemui berbagai mahkluk laut yang eksotis, lepas plong merasakan kebebasan saat menjelajahi laut. Pengalaman seperti ini sangat luar biasa dirasakan, yang tak akan pernah terlupakan.
Nah, bagaimana jika dua wisata alam yang mengandung unsur petualangan ekstrim naik gunung dan menyelam laut disatukan? Apa yang dirasakan? Double keseruan pastinya!
Di Banua Wuhu, dua keasyikan tersebut, berenang sekaligus menjelajah gunung berapi dapat dilakukan. Banua Wuhu adalah salah satu dari beberapa gunung berapi di rantai gunung berapi Sangihe. Tempat ini terletak sekitar 300 meter di sisi barat daya Pulau Mahangetang. Traveler tidak perlu menyelam lebih dalam untuk menikmati pemandangan panorama Banua Wuhu. Karena Banua Wuhu adalah gunung berapi aktif yang terletak di bawah air. Puncak gunung nya hanya terletak di kedalaman lima meter. Secara keseluruhan, tinggi gunung ini sekitar 400 meter dari dasar laut.
Gunung berapi ini memang masih aktif, dan gunung ini pun memiliki celah diatasnya yang mengeluarkan gelembung. Ini merupakan aktivitas vulkanis yang ditandai oleh gelembung-gelembung gas (Solfatara) yang keluar laksana buih-buih kecil (Fumarol) yang berbaris tiada hentinya. Gelembung yang keluar dari celah ini mengandung belerang dan memiliki suhu mencapai 37-38 derajat Celcius. Untuk itu, hindari gelembung-gelembung itu karena jika tersentuh akan terasa panas di kulit.
Namun, tidak ada aliran lava di sekitar gunung ini dan juga tidak mengeluarkan asap beracun. Itulah mengapa sangat aman untuk menyelam di area ini. Satu-satunya aktivitas vulkanik yang terjadi di gunung ini, selain gelembung belerang adalah aktivitas magma di dalam gunung. Memang tidak bisa dilihat, hanya bisa mendengar gelegar suaranya saja.
Selama menyelam scuba, Traveler juga akan memiliki kesempatan untuk melihat banyak makhluk hidup lainnya di sekitar gunung. Terpana akan keindahan ekosistem bawah laut yang sangat mengagumkan. Berbagai jenis ikan akan menjadi pemandangan indah di dasar laut ini, seperti ikan neon fusiliers dan spon barel. Bahkan, terkadang jika sedang beruntung, kehadiran hiu karang akan menjadi spot terindah yang ditemui disana.
Banua Wuhu terletak di Pulau Mahangetang, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Untuk mencapai lokasi ini, ada dua pilihan. Pertama dengan pesawat dari Manado ke Tahuna. Tahuna adalah ibu kota Sangihe di mana Banua Wuhu berada. Penerbangan ini hanya tersedia pada hari Selasa dan Kamis saja. Pesawat berangkat pukul 06.30 pagi. Harga tiket dapat berubah dari waktu ke waktu. Setelah pandemik ini, ada kemungkinan jadwal penerbangan pesawat berubah. Sebaiknya check terlebih dahulu.
Pilihan kedua yaitu dengan kapal. Ada tiga jenis kapal yang dapat mengantar ke Tahuna. Kapal Terra Sancta dari Manado ke Tahuna tersedia setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu pukul 19.00. Kapal Marin Teratai dengan rute yang sama tersedia setiap hari Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu juga pukul 19.00. Sementara Kapal Ekspres tersedia setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat pukul 09.00 juga dari Manado ke Tahuna. Tiketnya bervariasi dari Rp 150.000 hingga Rp 300.000. Dari Kota Tahuna menggunakan transportasi angkutan laut dengan waktu tempuh 3 jam. Untuk efisiensi waktu dapat menyewa speed boat dengan waktu tempuh 2 jam. (Kuniel)