Ragam Tradisi Idul Adha di Indonesa

Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu hari besar keagamaan yang selalu dinanti. Pasalnya, Idul Adha bukan semata dapat menikmati sajian ketupat lebarannya, namun Idul Adha identik juga dengan pemotongan hewan kurban.  Hewan-hewan kurban yang disembelih yaitu kambing, domba, kerbau, serta sapi dan sebagian daging ini dibagikan kepada orang-orang yang tidak mampu.  Selain menyembelih hewan kurban, beberapa daerah di Indonesia memiliki cara unik untuk memperingati Hari Raya Idul Adha.  Apa saja, yuk simak!

Apitan – Semarang

Tradisi acara Apitan, merupakan salah satu tradisi khas Semarang dalam merayakan Hari Raya Idul Adha.  Kegiatan ini merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat dalam perayaan Idul Adha ini, atas tersedianya hasil bumi  yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.  Biasanya, ungkapan rasa syukur ini dilakukan dengan cara mengarak hasil panen dan ternak dari daerahnya mengitari seluruh kota, yang sebelumnya dilakukan terlebih dahulu pembacaan doa.  Hasil tani yang diarak seperti tomat, cabai, jagung, padi, terong dan lainnya ini, akan diambil secara rebutan oleh masyarakat setempat.  Dan puncak acaranya seluruh warga akan memakan nasi tumpeng secara beramai-ramai.

Ragam Tradisi Idul Adha di Indonesa
Tradisi Apitan, Photo by @kimunikasilovegubug

Masyarakat Semarang sangat mempercayai bahwa tradisi Apitan ini telah menjadi kebiasaan para Wali Songo, sebagai ungkapan rasa syukur di perayaan Idul Adha. Tidak hanya arak-arakan hasil panen dan ternak yang dapat dilihat, acara Apitan ini juga akan menyuguhkan hiburan khas budaya khas Semarang lainnya.

Accera Kalompoang – Gowa

Accera Kelompoang merupakan salah satu tradisi yang biasa dilakukan di wilayah Goa, Sulawesi Selatan menjelang Hari Raya Idul Adha.  Acara ini sangat sakral dan dilakukan selama dua hari berturut-turut jelang hari raya.

Ragam Tradisi Idul Adha di Indonesa
Tradisi Accera Kalompoang, Photo by @dhenadearizna

Yang dilakukan dalam acara Accera Kalompoang yaitu pencucian benda-benda peninggalan Kerajaan Gowa yang masih tersimpan di Istana Balla Lompoa. Upacara sakral ini dilakukan di rumah adat Balla Lompoa atau Istana Raja Gowa. Jika dilihat dari sejarahnya, kegiatan acara tradisional Accera Kalopoang ini sudah dilakukan sejak pemerintahan Raja Gowa ke 14, yaitu Sultan Alauddin, Raja Gowa yang pertama kali memeluk agama Islam.

Mepe Kasur – Banyuwangi,

Tradisi Idul Adha lainnya yang juga tak kalah unik yaitu mepe kasur atau dalam bahasa Indonesia menjemur kasur. Tradisi ini biasanya kerap dilakukan oleh masyarakat suku Osing di Desa Kemiren, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur.  Sebelum tradisi jemur kasur dimulai, biasanya terlebih dahulu akan diadakan tarian gandrung.  Lalu kasur dijemur dari pagi hingga sore hari sambil dipukul dengan rotan atau sapu lidi agar bersih. Menariknya, kegiatan menjemur kasur ini dilakukan masyarakat secara serentak di depan rumahnya.

Ragam Tradisi Idul Adha di Indonesa
Tradisi Mepe Kasur, Photo by @arenatiketid

Tradisi yang selalu dilakukan menjelang Idul Adha ini, mengandung arti untuk dapat menolak bala dari bencana atau penyakit, serta menjaga agar rumah tangga tetap harmonis. Pada malam harinya, masyarakat Osing juga melakukan tradisi lainnya, yakni Tumpeng Sewu.

Meugang – Aceh

Yang tak kalah uniknya dari bumi Aceh dalam meramaikan Hari Raya Idul Adha yaitu menjalankan kegiatan Meugang.  Tradisi Meugang merupakan tradisi yang identik dengan makan daging sapi atau kerbau bersama keluarga, kerabat dan masyarakat Aceh lainnya.  Daging sapi yang disajikan dari berbagai ragam masakan. Tradisi yang sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu ini, merupakan wujud dari ungkapan rasa syukur atas kemakmuran tanah Aceh.

Ragam Tradisi Idul Adha di Indonesa
Pasar daging meramaikan Tradisi Meugang

Acara ini pun dilaksanakan untuk menyambut hari-hari besar umat Islam, seperti Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul  Adha.  Biasanya masyarakat memasak daging di rumah, setelah itu membawanya ke mesjid untuk makan bersama tetangga dan warga yang lain.  Meugang memiliki nilai religius karena dilakukan pada hari-hari suci umat Islam.

Kaul Negeri dan Abda’u – Maluku Tengah

Masyarakat Negeri Tulehu memiliki tradisi Idul Adha yang disebut Kaul Negeri dan Abda’u.  Acara ini merupakan acara adat yang sudah dilakukan ratusan tahun yang lalu, dengan menggendong tiga ekor kambing oleh pemuka agama.  Biasanya kambing akan digendong dengan menggunakan kain layaknya menggendong bayi, yang kemudian diarak mengelilingi pemukiman warga sambil diiringi dengan alunan takbir dan salawat menuju masjid.

Ragam Tradisi Idul Adha di Indonesa
Tradisi Kaul Negeri dan Abda’u

Acara Kaul Negeri dan Abda’u ini berfungsi untuk menolak bala, serta permohonan perlindungan kepada Allah bagi Negeri Tulehu dan masyarakat setempat. Kambing-kambing yang digendong ini sengaja digiring mengelilingi pemukiman warga, sebelum dibawa ketempat eksekusi hewan kurban.  Nantinya ketiga kambing yang disembelih ini, akan dibagikan kepada fakir miskin.  Tradisi ini ini dilakukan setelah shalat Idula Adha dan dilakukan di daerah-daerah di Maluku Tengah.(Puteri)

Subscribe

Related articles

Mengenal Tari Seudati dari Aceh

Seudati termasuk salah satu tari tradisional Aceh yang dilestarikan...

Cerita Andien dan Ippe Plesiran di Jepang

Resmi berstatus suami istri, penyanyi Andien dan suaminya, Irfan Wahyudi alias...

Rekomendasi Makanan Khas Semarang yang Lezat

Seperti yang kita tahu bahwa setiap kota yang ada...

Inilah Tempat Paling Romantis di Paris

“Je t’aime” kata-kata cinta yang pasti kamu nyatakan ketika...

Warna-Warni Kampung Pelangi Semarang

Letak Kampung Pelangi ini ada di belakang Pasar Kembang...
spot_imgspot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here