Bumi Indonesian tidak akan pernah bosan menghadirkan berbagai keindahan, baik panorama keseluruhan dengan ragam flora dan fauna, juga hal lainnya. Seperti pada Taman nasional Rawa Aopa Watumohai, surga flora dan fauna di Sulawesi Tenggara.
Kawasan ini menjadi tempat perlindungan satwa-satwa langka dan endemik. Tercatat ada 155 jenis burung dengan 37 jenis burung endemik dan 32 jenis burung langka. Hewan langka seperti Anoa, babirusa, buaya muara, rusa, musang sulawesi dan beberapa jenis primata seperti tangkasi dan monyet hitam juga terdapat di kawasan ini.
Selain itu, kawasan ini memiliki 323 spesies tanaman dan berbagai jenis ikan, mulai ikan gabus, pepuyu, bawung, nila dan sepat. Rawa Aopa juga menjadi tempat hidup bermacam jenis teratai, mulai teratai merah, putih, ungu hingga perpaduan beberapa warna sesuai cuaca. Ada yang mengapung dari jenis kiambang, ada yang tegak serupa anyelir. Selain teratai, mata dimanjakan dedaun talas yang lebar, panda berduri, pudak hijau, rumput bulat, dan bunga bakung.
Berbagai jenis primata hidup di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, antara lain tangkasi/podi (tarsius spectrum spectrum) dan monyet hitam (macaca nigra nigra). Ada juga satwa langka yang dilindungi, seperti anoa dataran rendah (babulus depressicornis), anoa pegunungan (babulus quarlesi), soa-soa (hydro saurus amboinensis), kuskus kerdil (strigocusvus celebensis celebansis). Kemudian ada rusa (cervus timorensis djonga), babirusa (babyrousa babyrussa celebensis), dan musang sulawesi (macrogalidia musschenbroekii musschenbroekii).
Taman nasional ini buka setiap hari dari pagi hingga sore hari. Ada beberapa sarana dan fasilitas yang telah dibangun di taman nasional ini untuk memberi kenyaman bagi para traveler antara lain gedung pusat pengunjung wisma cinta alam, wisma tamu, asrama polisi khusus, pondok kerja, pondok jaga, menara pandang, shelter, dan lain sebagainya.
Perjalanan menuju Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai dapat ditempuh malalui tiga jalur alternatif dengan menggunakan mobil pribadi atau mobil sewaan. Pertama, perjalan dimulai dari Kendari menuju Punggaluku, lalu menuju Tinanggea, kemudian ke Lanowulu dengan jarak 120 kilometer yang ditempuh sekitar 2 jam 30 menit.
Kedua, perjalan dimulai dari Kota Kendari menuju Motaha, lalu dilanjutkan ke Tinanggea dan terakhir ke Lanowulu dengan jarak 130 kilometer yang ditempuh selama 3jam. Kemudian cara ketiga, perjalanan dimulai dari Kota Kendari menuju Lambuya, lalu dilanjutkan ke Aopa, lalu menuju Lanowulu yang berjarak sekitar 145 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 4 jam.
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai terletak di beberapa kabupaten dan satu kota, antara lain di Kecamatan Lambuya dan Tinanggea, Kota Kendari, seluas 46.764 hektar, serta di Kecamatan Ladoni dan Tirawuta, Kabupaten Kolaka seluas 12.825 hektar dan juga di Kecamatan Rumbia, Kabupaten Buton seluas 46.605 hektar. Taman nasional ini ditetapkan sebagai taman nasional kelompok hutan pada tanggal 17 Desember 1990.
Sebelum ditetapkan sebagai taman nasional, Rawa Aopa Watumohai terdiri dari beberapa kelompok hutan, di antaranya Taman Buru Gunung Watumohai seluas 50.000 hektar dan Suaka Margasatwa Rawa Aopa seluas 55.560 hektar. Wilayah ini terdiri dari tipe ekosistem hutan hujan pegunungan rendah, hutan bakau, hutan pantai, savana dan hutan rawa air tawar.
Di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai terdapat potensi wisata lain yang juga menarik untuk dikunjungi, di antaranya Pulau Harapan II, Pantai Lanowulu, dan Gunung Watumohai. (IPG)