Wisata alam di kawasan Geopark Ciletuh memang menyajikan keindahan alam yang sangat indah dan penuh takjub. Salah satu spot wisata yang ikonik di Geopark Ciletuh adalah Curug Cimarinjung. Curug Cimarinjung merupakan satu dari sembilan curug yang ada di kawasan cagar alam nasional ini. Dengan debit air yang cukup deras, air terjun ini mengalir dari ketinggian 50 meter di tebing Kampung Cimarinjung.  Air mengalir diantara tebing batuan yang tinggi, yang dikelilingi oleh hutan serta persawahan. Uniknya lagi, posisi Curug Cimarinjung menghadap langsung ke arah Samudera Hindia. Benar-benar menjadi pemandangan yang sangat menarik dan mempesona. Panorama alam ini menjadi daya pikat wisatawan untuk datang berkunjung kesini.
Waktu terbaik untuk menikmati keindahan Curug Cimarinjung yaitu saat debit air sedang tinggi. Sehingga air jatuh mengalir sangat deras, yang mengeluarkan suara begitu membahana, menjadi atraksi alam yang luar biasa indah dan menakjubkan. Menjadi satu frame keindahan alam antara air terjun yang berlatar tebing bebatuan yang sangat memukau berselimut suasana pedesaan yang begitu kental.
Selain itu, sajian pemandangan tebing berwarna merah kecokelatan dengan ornamen tumbuhan hijau yang menempel di tebing air terjun ini, membuat pemandangan Curug Cimarinjung semakin memikat. Keberadaan dua buah batu besar yang mengapit aliran air sebelum turun ke bawah, menjadi satu pemandangan menarik dan unik. Yah, alam sekitar air terjun ini memang banyak dipenuhi bongkahan bebatuan besar. Hal merupakan bagian dari Geopark yang memiliki ciri khas bentukan bumi yang terbentuk dari ratusan tahun lalu, sehingga penampakan Curug Cimarinjung dipenuhi oleh bongkahan batu, tebing dan jurang yang berukuran besar-besar.
Aksesnya Cukup Menantang
Lokasi objek wisata Curug Cimarinjung terletak di balik tebing batuan dan hutan, juga dikelilingi hamparan persawahan. Tak heran, akses menuju lokasi curug ini tidak mudah dan cukup menantang. Setelah memarkirkan kendaraan di lahan parkir yang tersedia, perjalanan pun dilanjutkan dengan berjalan kaki. Rute jalannya melewati pematang sawah, dengan suguhan terasering sawah yang hijau serta panorama cakrawala yang begitu indah. Dari kawasan sawah pun, penampakan air terjun sudah mulai terlihat. Dari sawah, Traveler akan memasuki area hutan, namun disitu ada jalan setapak untuk menyusuri hutan yang dilindungi pagar pembatas dari bambu. Jalannya menanjak namun kondisinya cukup nyaman.
Dari jalan setapak ini, Traveler akan menyusuri sungai. Begitu mendekati posisi air terjun, suara gemuruh jatuhnya air pun semakin terdengar. Udara pun semakin menyejukkan karena tampias air jatuh mulai terasa. Air terjun ini begitu indah dan megah dilihatnya. Airnya mengalir ke telaga dengan pagar batu alami di sekelilingnya. Hati-hati jika melihat keindahan air terjun ini dari dekat, karena debit air yang deras cukup membahayakan, terutama saat musim hujan. Salah satu alternatif yang lebih nyaman untuk menyaksikan keindahan air terjun ini adalah melalui dermaga yang berada di ujung jalan setapak. Dari dermaga ini, Traveler dapat menyaksikan pemandangan air terjun dari jarak yang cukup dekat. Dan hasilnya memang sangat indah!
Air terjun juga tampak indah saat dilihat dari sungai yang mengalir di bawahnya. Dari posisi ini, bentuk air terjun akan tampak secara jelas. Sungai dengan sebaran bebatuan alami ini juga bisa menjadi tempat bermain air. Yah, dari sudut manapun, Traveler tetap dapat menikmati keindahan Curug Cimarinjung dengan berbagai pose keindahannya.
Curug Cimarinjung berada di perbatasan Desa Ciwaru dan Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Air yang mengalir berasal dari Sungai Cimarinjung yang berada pada ketinggian 100 meter diatas permukaan air laut, dimana sungai ini bermuara ke Teluk Ciletuh di Samudera Hindia. Aliran air sungai ini juga mengaliri dua curug lainnya yaitu Curug Dogdog dan Curug Nyelempet. Dinamakan Curug Dogdog karena penampakannya menyerupai dogdog, alat musik tabuh tradisional dari Jawa Barat. Sementara itu, aliran air pada Curug Nyelempet sempit-sempit. Sempit-sempit dalam bahasa Sunda adalah Nyelempet.
Jarak dari pusat Kota Kabupaten Sukabumi ke Curug Cimarinjung cukup jauh, sekitar 99 kilometer yang menghabiskan waktu kurang lebih 4 jam perjalanan berkendara. Rute yang akan ditempuh yaitu melewati jalur Kota Sukabumi – Palabuhanratu via Citarik – Simpenan – Kiaradua – Jalan Pal Tilu – Desa Ciemas – Desa Tamanjaya – Desa Ciwaru – Pantai Palangpang – Curug Cimarinjung.
Bagi Traveler yang mengambil titik perjalanan dari Kota Kabupaten Cianjur, ada dua alternatif rute yang dapat dipilih. Jalan Raya Sukabumi-Pelabuhan Ratu-Ciemas. Atau alternatif rute Sukabumi-Jampang Tengah-Ciemas. Kedua jalur ini akan bertemu di satu titik pertigaan Kiara Dua, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan. Dari pertigaan Kiara Dua, perjalanan dilanjutkan menuju Waluran. Setelah sampai di pertigaan Waluran, lalu belok kanan hingga sampai di Kampung Ciloa, Desa Caringin Nunggal. Belok kanan lagi hingga sampai ke Desa Ciwaru tepat ke wilayah pesisir.
Curug Cimarinjung juga dapat ditempuh melalui jalur laut melalui kapal sewa. Rute yang ditempuh yaitu Teluk Pelabuhan Ratu – Pantai Palangpang – lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati pematang sawah dan jalur setapak. Perjalanan ini akan memakan waktu tempuh sekitar 1 jam dengan kondisi cuaca baik.(Raditya)
