Nias mempunyai banyak destinasi wisata yang bisa traveler kunjungi. Mulai dari destinasi wisata bahari, gunung, dan adat budaya. Nias merupakan kepulauan yang berada di sebelah barat pulau Sumatera. Ada dua jalur untuk menuju ke kepulauan tersebut, yaitu jalur udara dengan menggunakan pesawat menuju Gunungsitoli dari Padang atau Medan, kurang lebih memakan waktu 1 jam. Dan jalur laut menggunakan kapal rute Sibolga-Gunungsitoli memakan waktu kurang lebih 10 jam. Berikut ini, 3 destinasi wisata terpilih, siap Indonesiatraveler.id tampilkan!
Taman Ya’ahowu
Taman Ya’ahowu merupakan sebuah taman indah yang ditampilkan yang terletak di pinggir pantai. Tepatnya di Jalan Lagundi Baru dekat dengan Lapangan Merdeka Gunungsitoli. Jika traveler ingin jalan kaki dari ujung ke ujung taman, pasti cukup melelahkan. Karena panjang taman ini sekitar 300-400 meter dan lebar sekitar 40-50 meter.
Taman Ya’ahowu merupakan tempat favorit dikunjungi setiap sore hari. Karena tempatnya dekat pantai, membuat traveler bisa bermain gitar, bernyanyi, atau sekadar bersenda gurau dengan keluarga dan teman-teman sambil menikmati angin dan deburan ombak. Kebersamaan ini paling asyik di buat live streaming sehingga bisa juga disaksikan teman-teman yang tidak bisa ikutan. Dengan jaringan XL Axiata yang sudah terfiberisasi, live streaming jadi lancar. Makanya, pakai XL atau Axis yang jaringan internetnya stabil. Click disini untuk memastikan jaringan di daerahmu terjangkau XL Axiata 4.5 G.
Di taman ini terdapat warung-warung yang menjual berbagai makanan termasuk makanan khas daerah. Taman ini juga biasanya digunakan untuk kegiatan senam setiap hari minggu, atau acara-acara sosial.
Pantai Karang Falaete
Terletak di Desa Lahusa, Kecamatan Sirombu, Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara. Jarak dari Kabupaten Nias Barat ke lokasi memakan waktu sekitar 45 menit. Dinamakan Pantai Karang Falaete karena di sepanjang pantai terdapat bukit-bukit batu tersusun rapi seolah-olah menyambut para traveler.
Pantai Karang Falaete menawarkan kepada para peselancar deburan ombak yang tak terputus, di mana tingginya bisa mencapai 3-5 meter. Terdapat juga bukit-bukit batu besar dengan tinggi 20 meter.
Kalau traveler menaiki salah satu batu karang raksasa yang tingginya sampai 20 meter, maka mata traveler akan dimanjakan oleh panorama laut dan bentangan Samudera Hindia yang mempesona. Apalagi menikmati di sore hari, ketika matahari perlahan-lahan mulai terbenam. Pantai Karang Falaete memang bersebrangan langsung dengan Samudera Hindia.
Desa Adat Bawomataluo
Bawomataluo adalah bahasa Nias, yang berarti bukit matahari. Terletak di Desa Adat Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Desa adat ini dihuni sekitar seribu kepala keluarga. Masyarakatnya sangat memegang teguh nilai adat istiadat dari leluhur. Beragam pusaka budaya yang dulu dimiliki para leluhurnya masih disimpan. Diantaranya adalah omo hada alias rumah adat tradisional yang terbuat dari kayu tanpa paku, tari tradisional, situs megalitikum, dan atraksi lompat batu alias homobobatu.
Begitu sampai di Desa Adat Bawomataluo traveler akan disambut oleh susunan anak tangga yang terbuat dari batu tanpa semen. Selain itu, traveler akan disambut oleh tarian tradisional, yaitu tari fataele atau tari perang yang menggambarkan kehidupan di sini pada zaman dahulu, berperang demi mempertahankan daerah kekuasaannya.
Desa Adat Bawomataluo merupakan ikon utama Pulau Nias dan juga secara resmi telah terdaftar sebagai warisan budaya dari Indonesia dalam World Heritage UNESCO 2009. #JaringanInternetStabil #Fiberisasi