Luwu merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan. Berbatasan dengan Kabupaten Wajo dan Kabupaten Sidrap di sebelah selatan, Kabupaten Tana Toraja di sebelah utara. Kabupaten Luwu mempunyai banyak tempat wisata yang wajib untuk dikunjungi. Keindahan alamnya sangat menarik perhatian. Berikut beberapa tempat wisata yang berada di Luwu yang sudah dirangkum redaksi Indonesiatraveler.id.
Mata Buntu
Berada di Desa Ledu-ledu, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Mata Buntu merupakan air terjun dengan keindahan alam yang mempesona. Di sekitarnya terdapat hutan yang masih asri dan terjaga sehingga menambah suasana alam yang tenang dan nyaman.
Traveler dapat melihat susunan bebatuan berundak-undak yang dialiri air seperti anak tangga. Ada pula sekitar 100 anak tangga untuk membantu traveler mencapai puncak air terjun. Di undakan yang paling atas ada sebuah batu berbentuk alat kelamin pria. Konon batu tersebut dipercaya bisa membantu pasangan yang belum dikarunia anak, dan ada juga yang meyakininya sebagai tempat mengikat janji. Percaya atau tidak, tapi begitulah kabarnya.
Terlepas dari itu, udara di sini begitu segar dan sejuk, cocok untuk melepas penat. Apalagi berlibur bersama keluarga atau orang-orang tercinta. Menggelar tikar, makan bersama ditemani kupu-kupu yang terbang saling berkejaran hinggap dari pohon ke pohon.
Danau Matano
Terletak di kawasan pegunungan Verbek, Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Ada dua jalur untuk sampai ke tempat tersebut. Yaitu jalur darat dan udara. Jalur darat dengan tarif murah, dari pusat kota Makassar menggunakan bus sekitar Rp150 ribu per orang menempuh waktu kurang lebih 12 jam. Sedangkan jalur udara hanya 1 jam penerbangan dengan biaya Rp1,2 juta.
Danau Matano mungkin tidak terlalu familiar seperti danau-danau yang ada di Indonesia. Tapi jika kita telusuri lebih dalam, danau tersebut adalah danau terdalam pertama di Asia Tenggara. Luas Danau Matano sekitar 16.000 hektar, panjang 28 km, lebar danau 8 km, dan kedalaman 590 meter.
Airnya jernih, tenang, dan bersih. Sehingga traveler bisa melihat dasar danau sampai kedalaman 20 meter. Di dasar danau tersebut ada goa yang di dalamnya berisi benda-benda bersejarah seperti parang, tombak, mangkuk, dan piring.
Danau Matano juga menjadi rumah hewan langka nan eksotis, yaitu ikan Butini (Glossogobius Matanensis). Hewan tersebut hanya ada di Danau Matano. Bagi warga setempat ikan Butini dijuluki ikan purba. Selain ikan Butini, ada juga keong air tawar dan kepiting Bungka.
Museum Batara Guru
Terletak di Jalan Andi Jemma Nomor 1, Kelurahan Batu Pasi, Kecamatan Wara Utama,Kabupaten Luwu, Palopo, Sulawesi Selatan. Jam kunjung museum tersebut, yaitu Selasa-Kamis: 08.00–16.00 Wita, Jumat 08.00–10.30 Wita, dan Minggu: 08.00–16.00. Untuk tiket masuk secara sukarela.
Museum diresmikan pada tanggal 26 Juli 1971 oleh Bupati Luwu ada saat itu, yaitu Andi Achmad. Dia adalah ahli waris raja Luwu. Tujuan didirikannya Museum Batara Guru adalah untuk melestarikan warisan budaya Kerajaan Luwu. Gedung Museum Batara Guru merupakan bekas istana Raja Luwu yang berdiri pada 1920.
Museum Batara Guru mempunyai sekitar 831 koleksi. Di antaranya koleksi prasejarah, heraldik, naskah, keramik, numismatik, etnografi, dan foto.
Pulau Bulu Polo’e
Pulau Bulu Polo’e terletak di desa Harapan, Kecamatan Malili, Luwu Timur. Bagi traveler yang suka kegiatan menyelam, pulau ini merupakan spot wajib untuk dikunjungi. Keindahan bawah lautnya yang menakjubkan serta hamparan pasir putih menjadi daya tarik tersendiri.
Airnya yang jernih, habitat lautnya masih lestari sampai sekarang sehingga terdapat berbagai jenis ikan di sini. Tempat ini juga cocok untuk memancing, beberapa ikan yang bisa didapatkan yaitu ikan tenggiri, ikan kakap merah, ikan kerapu, dan masih banyak yang lainnya. (AS/IPG)