Berkenalan dengan Pulau Surtsey, Islandia, Pulau Terlarang di Sambangi

Surtsey adalah sebuah pulau yang masih masuk dalam wilayah Islandia, yang merupakan pulau ajaib karena kemunculannya begitu mendadak, yaitu pada tahun 1963.  Sejumlah ahli berpendapat bahwa Pulau Surtsey hadir disebabkan oleh letusan gunung berapi di bawah laut.

Surtsey merupakan pulau vulkanik di selatan Islandia, tepatnya di koordinaat 63.303 derajat lintang utara dan 20.6047 derajat lintang barat. Terletak di Samudera Atlantik, sekitar 30 kilometer dari pantai selatan Islandia.   Terbentuk akibat letusan gunung berapi yang berasal dari kedalaman 130 meter dibawah permukaan laut, pulau ini dilarang untuk dijajaki siapapun oleh Pemerintah Islandia, kecuali para ilmuwan dan akademis.  Bagi wisatawan yang tertarik ingin melihat pulau ini, hanya sebatas melihatnya dari atas kapal, atau situs-situs yang menayangkan kegiatan dalam pulau ini.

Surtsey Islan
Terbentuk dari tumpukan lava yang meletus

Surtsey termasuk pulau termuda di dunia yang terbentuk dari tumpukan lava yang meletus.  Akibat letusan yang terus menerus terjadi, memperluas daratan Surtsey semakin melebar.  Letusan terakhir diperkirakan terjadi pada tahun 1967 dengan menambah luas daratan Surtsey kurang lebih 2,7 kilometer persegi.

Tiga minggu setelah pulau itu berdiri, langsung dikunjungi oleh tiga orang peneliti dari Prancis, dalam keadaan daratan Surtsey masih membara.  Yah, Pulau Surtsey merupakan pulau yang sangat istimewa, menjadi tempat laboratorium alami. Para ilmuwan yang datang ke tempat ini bertujuan meneliti bagaimana sebuah pulau berevolusi.  Meneliti bagaimana flora dan fauna ada dan bertahan hidup di pulau muda ini. Oleh sebab itu, kunjungan terhadap laboratorium alami ini sangat dibatasi. Wisatawan benar-benar tidak diizinkan untuk berkujung ke Pulau Surtsey. Hanya para peneliti yang baru mendapatkan akses masuk, itupun dengan pengawasan yang ketat. Hal ini dimaksudkan bertujuan untuk menjaga keaslian dari Pulau Surtsey.

Surtsey Island
Menjadi tempat laboratorium alami

Proses terbentuknya Pulau Surtsey  ini disaksikan oleh sejumlah awak kapal yang sedang berlayar, yang awalnya mereka mengira bahwa gumpalan asap erupsi yang terlihat itu berasal dari kapal yang terbakar. Tiga minggu setelah pulau itu berdiri, dalam keadaan daratan Surtsey masih membara, tiga orang peneliti Prancis langsung mendaratkan kakinya ke pulau ini.

Sejumlah peneliti sempet pesimis akan keberlangsungan pulau ini.  Mereka meramal bahwa pulau ini usianya tak akan lama dan segera menghilang.  Hal itu dikaitkan dengan hasil penelitian pada tahun 2012, dimana titik tertinggi daratan Surtsey yang pernah mencapai 174 meter di atas permukaan laut, menyusut hingga separuh dan ketinggian maksimum berubah menjadi 155 meter.

Namun, dari hasil observasi belangan, para ilmuwan menemukan bukti bahwa tingkat erosi yang melanda Surtsey mulai melambat. Apalagi mereka juga mendapatkan bahwa inti pulau ini sudah mulai mengeras.  Diperkirakan bahwa pulau ini akan bertahan lama.

Pulau Surtsey memang cukup unik dan antik.  Kondisi alamnya dijaga sangat ketat dan dibiarkan apa adanya.  Keanehan dan keunikan inilah, maka  sejak tahun 1965, Surtsey telah diresmikan sebagai cagar alam dan masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Pulau yang memang awalnya kosong tanpa dihuni mahluk hidup apapun ini, akhirnya berhasil juga memberi ruang hidup bagi mahkluk hidup lainnya, salah satunya yaitu lumut. Tumbuhan ini menyelubungi tanah dan bebatuan di sana.  Dan pada hasil penelitian di tahun 2008 lalu, ada 69 spesies tanaman yang bisa tumbuh di sana. Sekitar 12 spesies burung juga berhasil ditemukan di pulau itu, termasuk fulmar, camar, guillemot, dan puffin Atlantik.

Surtsey Island
Saat proses terbentuknya pulau, photo by AmusingplanetDotCom

Dan bahkan saat ini perkembangannya malah makin maju pesat.  Berdasarkan laporan  The Icelandic Institute of Natural History menyatakan bahwa padang rumput di Surtsey telah berkembang, termasuk spesies baru tumbuhan vaskular, area hijau semakin luas di pulau ini.

Pertumbuhan ini juga akibat dari keberadaan burung-burung laut yang membuat sarang di Surtsey.  Bahkan populasi species burung camar punggung hitam besar mengalami lonjakan yang cukup tinggi di pulau ini.  Satu hal lagi yang cukup mengejutkan, yaitu adanya penampakan spesies laba-laba.(Niel/Berbagai Sumber)

Subscribe

Related articles

Jatiluwih dan Wukirsari Dinobatkan sebagai Best Tourism Villages 2024

Organisasi Pariwisata Dunia yang dinaungi Perserikatan Bangsa-Bangsa, UN Tourism,...

Aquabike Jetski World Championship 2024

Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati mengatakan...

Resto di Pinggir Pantai Sanur Asyik Nongkrong Sambil Healing

Pantai Sanur merupakan destinasi populer di Kota Denpasar. Pantai...

Destinasi Wisata Paling Kece di Vienna Austria

Kota Vienna merupakan salah satu kota terpenting di Eropa,...

Wisata di Bukittinggi yang Penuh Sejarah

Padang tidak selalu menjadi satu-satunya destinasi di Sumatra Barat...
spot_imgspot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here