Goa Akbar merupakan salah satu objek wisata goa alami yang banyak didatangi wisatawan. Goa ini sangat unik, tidak seperti goa-goa pada umumnya yang terletak di pinggiran kota, goa ini justru terletak di tengah kabupaten Tuban. Di dalam Goa Akbar, terdapat stalagmit dan stalaktit dengan bentuk yang cukup unik dan terus meneteskan air setiap saat.  Yah, fenomena unik ini dapat dinikmati secara langsung, laksana proses pembuatan stalakmit dan stalaktit sedang terjadi.
Nama Akbar sendiri diperoleh dari kata ‘Abar’, dimana saat pertama kali ditemukan di depan goa ini terdapat pohon abar yang cukup rindang.  Ada juga versi yang mengatakan bahwa nama ‘Akbar’ berasal dari kata ‘ngabar’ yang dalam bahasa Jawa kuno berarti ‘latihan’.  Cerita ini berdasarkan kepercayaan masyarakat sekitar, bahwa dahulu goa ini digunakan oleh para prajurit Ronggolawe untuk latihan ilmu kanoragan sebagai bekal menghadapi pasukan Majapahit. Versi lainnya mengatakan bahwa asal-usul nama ‘Akbar’ berasal dari ucapan Sunan Bonang saat pertama kali mengunjungi goa, yaitu mengucapkan “Allahu Akbar”.
Sejarah Goa Akbar lainnya, konon goa ini merupakan tempat perkumpulan para wali songo dan orang-orang mashyur pada zaman dulu. Salah satunya adalah Putra Adipati Tuban, yaitu Raden Mas Said atau yang lebih dikenal dengan Sunan Kalijaga. Raden Mas Said menetap di goa ini setelah diusir oleh ayahnya, sebelum kemudian dijadikan murid oleh Sunan Bonang.
Sebelum menjadi tempat wisata, dahulu Goa Akbar juga sempat dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah oleh warga sekitar. Tepatnya tahun 1984, goa ini mengalami kerusakan parah dikarenakan adanya pembangunan Pasar Baru Tuban yang terletak tepat di atas goa ini. Dampaknya, banyak sampah pasar hingga kotoran manusia dibuang ke dalam goa ini. Namun, setelah warga sadar akan keindahan yang dimiliki goa ini, bersama pemerintah setempat pada masa kepemimpinan Bupati Sjoekoer Soetomo tahun 1995, goa ini akhirnya dibersihkan dan diresmikan menjadi tempat wisata oleh Bupati Hindarto pada tahun yang sama.
Pada saat memasuki mulut goa, Traveler akan melihat berbagai relief disepanjang dinding goa. Relief ini menceritakan sejarah Tuban, sejarah penyebaran agama di Tuban, serta budaya di Tuban. Goa ini memiliki lorong-lorong berkelok sepanjang 1,2 kilometer dan diperkirakan sudah berusia 20 juta tahun. Di dalam goa ini, Traveler juga akan melihat fosil binatang laut seperti kerang di batu-batu serta fosil lainnya.
Selain itu, Goa Akbar juga menawarkan keindahan ornamen khas goa lainnya berupa bebatuan alam, stalagmit dan stalagtit. Karena minimnya pencahayaan, goa ini direnovasi dengan dilengkapi lampu warna-warni berbentuk kristal yang cantik. Goa ini juga dilengkapi dengan akses yang berupa jalan setapak yang landai, dilengkapi pagar kuning, jadi Traveler akan merasa nyaman berjalan di dalam goa ini.
Goa ini juga memiliki sumber mata air alami yang diberi nama Kedung Tirta Agung. Sumber mata air ini baru mengalir deras setelah tahun 1999, ketika bupati mengadakan syukuran di dekat sumber mata air tersebut. Masyarakat setempat menilai sumber mata air itu memiliki khasiat tertentu, yaitu dapat menyembuhkan penyakit dan memberikan kekuatan bagi seseorang.
Saat ini, Goa Akbar juga sudah dilengkapi ventilasi udara, pembuatan halaman panggung pementasan, penggantian lampu dalam goa dan pembersihan goa yang lebih maksimal lagi. Adanya fasilitas ini diharapkan wisata tersebut semakin membuat nyaman dan menarik minat pengunjung, terutama saat musim libur akhir tahun. Dengan demikian jumlah wisatawan yang datang ke Tuban makin bertambah
Goa Akbar terletak di kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur. Objek wisata ini terletak di jalan Semarang-Surabaya, tepatnya di belakang Pasar Baru Tuban. Lokasinya pun terletak tepat di seberang Terminal Wisata Tuban, sehingga memudahkan Traveler untuk dapat menemukan goa ini. Yah, akses menuju ke goa ini terbilang mudah karena letaknya yang berada di tengah kota. Dari alun-alun kota Tuban hanya berjarak 1,4 km, dan memakan waktu kurang lebih 5 menit.(Rafa)