Walau terletak dalam satu kabupaten yang sama, ternyata Danau dan Gunung Kerinci posisinya bertolak belakang dari arah Kota Sungaipenuh, yang merupakan kota terbesar di wilayah Kerinci. Gunung Kerinci terletak di sebelah utara Sungaipenuh, tepatnya di perbatasan dengan provinsi Sumatera Barat. Jaraknya sekitar 45 kilometer hingga pertigaan Tugu Macan di Kayu Aro, lalu masuk ke dalam sekitar lima kilometer menuju pos pertama pendakian. Sementara itu Danau Kerinci terletak di sebelah selatan Sungaipenuh dengan jarak sekitar 20 kilometer saja, melalui jalan ke arah bandara Depati Parbo menuju ke Bangko.
Gunung Kerinci merupakan gunung tertinggi di Pulau Sumatera dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut, jauh melampaui Gunung Leuser (3.172 mdpl) dan Gunung Dempo (3.159 mdpl) yang menjadi nomor dua dan tiga. Gunung ini menjadi salah satu favorit para pendaki di samping Gunung Lawu dan Merapi di Jawa, Rinjani di Lombok, dan Cartenz di Papua.
Untuk mencapai Gunung Kerinci ada dua cara, dari arah Padang menuju Solok Selatan melewati jalan ke Muara Labuh lanjut ke arah Sungaipenuh, hingga ke pertigaan Kayu Aro atau Tugu Macan untuk menuju pos pendakian pertama. Kalau dari arah Jambi atau Lubuklinggau, bisa melalui Bangko sebelum mencapai kota Sungaipenuh, dilanjutkan hingga pertigaan Kayu Aro. Namun sebagian besar pendaki lebih memilih jalur dari Padang ketimbang Jambi karena jaraknya lebih dekat dan jalannya lebih mulus dibanding lewat Bangko.
Di Kayu Aro terdapat beberapa penginapan yang memang sengaja dibangun untuk para pendaki yang akan berangkat dini hari menuju puncak gunung. Sebaiknya para pendaki memang disarankan untuk menginap di Kayu Aro karena jarak ke kota terdekat cukup jauh, paling dekat Sungaipenuh dan Muaralabuh saja sekitar dua jam perjalanan, apalagi dari Padang atau Jambi yang bisa memakan waktu 8-10 jam lebih.
Kalau menggunakan pesawat udara lebih mudah dari Jambi, karena ada penerbangan langsung menuju Kerinci setiap harinya dengan transit Muara Bungo. Sementara dari Padang tidak ada penerbangan langsung, namun harus transit di Jambi terlebih dahulu. Hanya kesulitan akan ditemui ketika mendarat di Bandara Depati Parbo karena tidak ada angkutan umum ke kota Sungaipenuh yang jaraknya sekitar 15 kilometer, harus menggunakan ojek atau sewa mobil yang dipesan sebelum tiba.
Sementara itu Danau Kerinci justru berada di kaki Gunung Rayo dengan ketinggian 783 meter dari permukaan laut. Di dekat pintu masuk yang berada tak jauh dari jalan nasional ke arah Bangko, terdapat tempat parkir serta arena panggung yang dipergunakan dalam acara Festival Danau Kerinci. Selain itu terdapat warung-warung makan di sekitarnya yang menyajikan menu standar seperti ikan bakar, mie rebus, dan tentunya kopi.
Fasilitas yang tersedia juga masih standar seperti toilet dan tempat nongkrong alias gazebo. Belum ada arena permainan khusus untuk anak atau aneka kegiatan wisata lain. Namun tersedia penyewaan kapal untuk keliling danau dan beberapa homestay untuk menginap. Pemandangannya sendiri sangat indah dan nuansa hijau pegunungan tampak terasa di sini. Udaranya cukup sejuk walau cuaca panas karena letaknya yang agak tinggi dari permukaan laut. Seharian cukup untuk sekedar melepas penat dari kejenuhan kerja.
Kita juga bisa mengelilingi Danau Kerinci dengan kendaraan pribadi. Di sebelah selatan tedapat keramba untuk memancing ikan danau yang banyak dan bervariasi. Jalan tersebut memang benar-benar memutari danau hingga ketemu lagi jalan ke arah bandara Depati Parbo. Jalannya lumayan mulus walau di beberapa titik masih ada perbaikan jalan karena kondisi tanahnya yang labil.
Bagi travellers dari luar Sumatera khususnya Jambi dan Padang, sebaiknya menggunakan pesawat udara menuju Jambi lalu dilanjutkan dengan pesawat hingga ke Sungaipenuh. Namun kalau ingin melihat pemandangan indah sepanjang jalan, sebaiknya mengambil penerbangan ke Padang lalu dilanjutkan jalan darat menuju Sungaipenuh melalui Muaralabuh dan Danau Kembar (Diatas dan Dibawah) yang sangat indah pemandangannya.(Diaz/Kuniel)