Pantai Biduk-Biduk merupakan pantai dengan hamparan pasir putih dan air laut nan biru yang jernih. Suasananya pun masih sangat asri dan masih jarang orang berkunjung kesini. Tak heran seringkali merasa seperti pantai pribadi, jika mengunjungi pantai ini. Dari Pantai Biduk-Biduk, Traveler dapat melihat dan menikmati langsung pemandangan laut Sulawesi sambil merasakan semilir angin yang menyejukan. Jajaran pohon kelapa di sepanjang pesisir pantai pun membuat betah tiap pengunjung yang datang. Yah, rasanya ingin berlama-lama hanya untuk sekedar bersantai.
Pasir putih Pantai Biduk-Biduk berasal dari terumbu-terumbu karang. Untuk itu disarankan saat berjalan dipesisir pantai ini, sebaiknya menggunakan alas kaki berupa sendal agar bebas bergerak namun kaki tetap terlindungi.
Pantai Biduk-Biduk dengan pasir putihnya begitu panjang membentang seakan tanpa batas, berbalut dengan keindahan nyiur kelapa berbaris berjajar mengikuti alur pantai. Sungguh sangat eksotis terlihatnya.
Salah satu yang cukup unik di pantai ini adalah, tumbuhnya sebatang pohon kelapa yang melintir seperti ular yang meriuk-riuk, di antara Sungai Serai dan Tanjung Perepat. Cuaca di pantai Biduk-Biduk ini termasuk tidak ekstrim. Saat siang pengunjung tidak akan terlalu merasakan terik, saat malampun tidak akan merasa terlalu dingin.
Cuaca di pantai Biduk-Biduk ini termasuk tidak ekstrim. Ketika siang hari disaat matahari tengah terik-teriknya, Pengunjung tidak terlalu merasakan terik, begitu juga saat malam tidak akan merasa terlalu dingin. Suasana pantai Biduk-Biduk yang masih sangat asri ini, bisa dijadikan tempat hunting foto untuk para pecinta fotografi. Bila ingin menjadikannya sebagai momen yang abadi seperti pra-wedding atau post-wedding pun, sangat memungkinkan tanpa harus mengamankan lokasi seperti dilokasi-lokasi wisata yang lain yang sudah padat pengunjung. Disini, semuanya dapat berjalan tenang dan lancar.
Pantai Pasir Putih Biduk-Biduk berlokasi di desa Biduk-Biduk, Kecamatan Biduk-Biduk, kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Jarak Kampung Biduk-Biduk ke ibu kota kecamatan adalah sekitar 3 km atau dapat ditempuh selama 10 menit perjalanan darat dengan menggunakan mobil atau sepeda motor, sedangkan jarak ke ibu kota kabupaten adalah sekitar 280 km atau dapat ditempuh selama 7 jam perjalanan darat dengan menggunakan mobil atau sepeda motor. Tipologi kampung adalah jenis kampung pantai atau pesisir atau kepulauan.
Selain cara tersebut, berpelesir ke Pantai Pasir Putih Biduk-Biduk paling cepat menggunakan pesawat udara. Nah, dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (dulu dikenal dengan Bandara Sepinggan) di Balikpapan menuju Bandara Kalimarau di Tanjung Redeb (ibu kota Kabupaten Berau). Perjalanan memang cukup menyita waktu, namun demikian, kampung Biduk-Biduk memiliki pemandangan yang sangat menakjubkan selama perjalanan berlangsung.
Untuk pengunjung yang memulai perjalanan dari Samarinda, bisa berangkat dari Bandara APT Pranoto di Samarinda. Perjalanan ini memerlukan waktu sekitar 45 menit ke Bandara Kalimarau, Berau dengan menggunakan transportasi udara. Perjalanan masih jauh. Estimasi menuju ke Teluk Sumbang sebagai tujuan utama memerlukan waktu hingga 7-8 jam.
Jika pantai wisata biasanya memiliki 1 unggulan yang ditonjolkan, maka Pantai Biduk-Biduk memiliki sangat banyak keunggulan. Tak berlebihan rasanya jika kemudian meringkasnya dengan menyebutnya sebagai keajaiban. Apalagi posisi geografisnya yang menciptakan Pantai Biduk-Biduk ini memiliki keindahan yang luar biasa saat matahari terbit hingga terbenam. Itulah sebabnya Biduk-Biduk terkenal dengan sebutan Pesona Matahari Terbit. Selain keindahan matahari terbit, pengunjung pantai ini dapat menemukan Danau Si Gending, hutan dan pegunungan Teluk Sumbang, serta Air Terjun Bidadari. (Niel)