Kawasan Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan memang terkenal dengan banyaknya objek wisata  goa. Tak hanya menjadi rumah bagi goa-goa prasejarah dunia saja, Pangkep juga memiliki goa yang menawarkan keindahan perut bumi.  Seperti Goa Kalibbong Alloa, salah goa yang ada di Pangkep yang memiliki keunikan dan kekhasan yang berbeda dengan goa-goa kebanyakan di Pangkep ini.
Goa Kalibbong Alloa  berada di Kampung Belae, Kelurahan Biraeng, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Goa ini sangat unik. Goa Kalibbong Alloa menawarkan wisata susur goa yang membawa Traveler untuk melihat langsung isi perut bumi Pangkep yang sangat menakjubkan.  Bagi Traveler penyuka ilmu geologi, kehadiran goa ini dapat menjadi alternatif yang asyik untuk wisata susur goa.  Goa ini berada di tebing curam pegunungan karst yang masuk dalam kawasan lindung Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung.
Begitu mulai turun ke dasar goa, mulai terlihat dinding yang penuh stalagmit yang dibangun setetes demi setetes oleh air. Makin ke dalam, panorama perut bumi ini semakin menakjubkan. Formasi bebatuan yang menjulang tinggi, juga yang menempel dari langit-langit hingga ke dasar goa, semua ornamen-ornamen alami ini benar-benar sangat memikat. Dapat dikatakan, Goa Kalibbong Alloa memiliki ornamen yang begitu lengkap, stalaktit, stalakmit, doline, tiang, tirai kristal, gourdam, travertine, helektit, cave pearl, sampai sungai kristal yang berair bening dengan arus yang cukup pelan, dapat dinikmati di dalam goa ini.
Goa yang memiliki panjang sekitar 500 meter dan lebar 20 meter ini, memiliki udara yang begitu sejuk, laksana dalam kulkas.   Semakin ke dalam, parade ornamen-ornamen goa yang sangat indah semakin banyak dan semakin cantik. Ada aula yang luasnya sekitar 300 meter persegi, yang didalamnya terdapat sajian ala kristal stalaktit dan stalakmit yang berkilau. Lantainya pun juga berkilau. Yang menariknya, diantara keindahan stalakmit dan stalaktit yang tersaji,  ada stalagmit yang menyerupai ibu sedang menggendong anaknya. Jika dilihat dari sisi lain, stalagmit tersebut seperti tangannya sedang berdoa.
Selain itu, juga ada ornamen berbentuk pelaminan pengantin, dan beragam model lainnya yang begitu memukau. Sungguh, ratusan stalaktit dan stalakmit dengan beragam bentuk ini, terhampar begitu indah di dalam seluruh area goa ini. Terbayangkan, bagaimana proses keindahan alam ini terbentuk sejak ratusan tahun silam. Bahkan, ada aliran kalsit dari plafon goa hingga lantai, benar-benar seperti air terjun yang membeku. Aliran kalsit yang membeku ini membentuk lekukan gelombang air yang mengikuti permukaan tebing, berwarna putih laksana salju.
Traveler juga akan menemukan stalakmit yang ujungnya masih menetes air dan membentuk ornamen lainnya pada dasar goa. Ini merupakan air hujan yang merembes melalui punggung karst, lalu terjadi retakan dan tersimpan di dalam bebatuan, proses ini disebut karstifikasi.
Keunikan lainnya di dalam Goa Kalibbong Alloa, yaitu adanya mata air yang berwarna kebiruan dan sangat jernih. Air ini selalu ada dan tak pernah surut meskipun di musim kemarau sekali pun. Warga setempat meyakini bahwa air yang mengalir dalam goa ini memiliki khasiat awet muda.
Kata Kalibbong Alloa mengambil kata dari bahasa setempat. Kalibbong artinya lubang, dan Alloa dari kata Alo yang merupakan penamaan untuk Burung Julang Sulawesi. Yah, Goa Kalibbong bagaikan seperti lobang yang berada di tengah perbukitan karst. Untuk sampai ke lokasi mulut goa ini, Traveler harus trekking dengan akses perjalanan yang cukup melelahkan karena medannya menanjak dan memakan waktu sekitar satu jam.
Namun, sajian panorama isi perut bumi yang indah, akan membangkitkan semangat para pengunjung untuk tetap menikmati perjalanan ini. Pemandangan menara-menara karst yang menakjubkan sesaat sebelum memasuki mulut goa, sudah menjadi oase yang menghiburkan dan melupakan rasa lelah. Apalagi saat memasuki lebih dalam perut bumi ini, Traveler siap terkesima dan merasakan sensasi keindahan perut bumi yang sesungguhnya!(Adhit)
