Wanita merupakan partner pria, untuk itu sebagai fungsi dan perannya, wanita itu sejajar. Bukan di belakang atau di depan, namun disamping, seiring sejalan mendampingi pria, menjadi penyeimbang kehidupan. Saling mengisi dan saling melengkapi. Hal ini diungkapkan oleh Melati Erzaldi, istri Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, saat wawancara melalui aplikasi meeting online dengan www.Indonesiatraveler.id beberapa saat lalu.
Banyak keseruan yang tercipta saat bincang-bincang dengan wanita kelahiran Pangkalpinang, 30 Oktober 1973 ini. Tutur kata dan uraian yang disampaikannya sangat asyik, ramah, semangat dan tidak basa basi, sehingga selama sesi wawancara berlangsung, kami pun banyak terlibat percakapan seru yang mengasyikkan. Apalagi ketika ditanya perihal suka duka sebagai istri gubernur. Wanita yang selalu tampil modis dan fashionable ini menampik, bahwa bagi dirinya tidak pernah ada kata ‘duka’ dalam mendampingi karir suaminya ini.

“Saya lebih suka mengatakan ‘challenge’ yah, bukan duka. Jadi, tantangan ini sudah saya rasakan sejak tahun 2005 ketika Bapak terpilih menjadi Wakil Bupati di Kabupaten Bangka Tengah. Kami tinggal di Babel, sementara tiga anak-anak tetap di Jakarta melanjutkan pendidikan disana. Hubungan jarak jauh ini, yang menjadi tantangan saya untuk mengimbangi sebagai istri juga sebagai ibu,” ujar Melati.
Selain tantangan dalam hubungan jarak jauh dengan anak, Melati juga merasa harus ‘memuaskan’ segala tanya masyarakat daerahnya, dimana mereka berekspetasi tinggi terhadap istri gubernur yang harus tahu segalanya.
“Jadi, saya banyak belajar dari Bapak, semua informasi yang ada. Sehingga kalau tiba-tiba ada yang tanya, saya bisa jawab,” katanya lagi.
Kesibukan ibu dari Febryano Ammar Raffi, Nakita Phedra Khoirunisa dan Tabina Azka Zafirah ini terbilang cukup padat. Sebelum menjadi istri gubernur, Melati memang sudah aktif melakukan berbagai kegiatan. Selain aktif dalam bidang agama, Melati juga aktif pada kegiatan sosial, pendidikan, kesehatan dan banyak lagi. Bahkan, tak sungkan Melati juga ikut turun tangan saat ada kegiatan yang melibatkan PNS, misalnya senam sehat, gotong royong dan lainnya.

Begitu menjadi istri orang nomor satu di Kepulauan Babel ini, jam sibuk Melati pun semakin tinggi. Melati diamanahkan untuk memiliki banyak jabatan, seperti Ketua TP PKK, Ketua Dekranasda Provinsi Kep. Bangka Belitung, Dewan Penasehat DWP Provinsi Kep. Bangka Belitung, Ketua Kwarda Gerakan Pramuka, Bunda Paud serta berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Tak heran, tiada hari terlewatkan tanpa wara wiri mengatur berbagai jadwal untuk tetap bisa intens menjalani amanah yang dipegangnya ini. Melati memang terkesan tak pernah merasa lelah, bahkan dia pun juga menjadi inisator sekaligus founder Sekuntum Melati, yaitu sekolah untuk mendidik dan melatih para perempuan agar menjadi mandiri, sehingga bisa memberdayakan dirinya sendiri dan otomatis juga menggerakkan ekonomi keluarga di daerahnya. Diharapkan Sekuntum Melati akan ada di semua desa-desa di Kep. Bangka Belitung ini.
“Saya memang tidak bisa berdiam diri melihat lingkungan yang perlu banyak dibimbing. Saat diam, pasti otak saya berfikir apa yang harus dilakukan, apa yang harus diperbaiki, kontribusi apa yang bisa membantu banyak orang, dan lainnya,” ujar wanita energik yang memiliki prinsip hidup ‘sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain’.
Prinsip hidupnya ini bukan semata hanya wacana sesaat, hal tersebut memang sudah sangat mendarah daging bagi wanita lulusan sarjana hukum ini. Terbukti ketika pandemik Covit-19 mulai menghantam Indonesia. Di masa bencana ini, Melati bersama organisasi yang dipimpinnya dan secara pribadi, bergerak maksimal mengatasi Covid-19 dengan melakukan berbagai penyaluran bantuan.

Mulai dari menyiapkan alat paket cuci tangan yang ditempatkan di fasilitas umum di tujuh kabupaten/kota se-Bangka Belitung, membagikan 20 ribu masker yang dibeli dari hasil produksi UMKM secara gratis di setiap kesempatan kepada masyarakat, dan lainnya. Melati pun gencar mengkampanyakan para ASN Bangka Belitung yang masih stabil perkonomiannya untuk membeli produk UMKM Babel.
Romantis, Fashion, Menembak dan Jetsky
“Saya hepi dengan apa yang saya dapat saat ini, terutama sebagai seorang wanita, saya merasa dapat memerankan fungsi saya sebagai seorang wanita seutuhnya. Tidak hanya sebagai ibu rumah tangga tapi juga sebagai istri yang bisa mengimbangi peran suaminya, baik itu peran dan fungsi domistik (dalam keluarga) tapi juga di publik (tengah masyarakat),” ungkap Melati ketika ditanya ingin dilahirkan kembali sebagai apa.
Melati memang sangat menjaga segala kerja keras dia dan suaminya serta menjalankan amanah yang mereka emban sebaik-baiknya. Meskipun kesibukan sudah menjadi ritme sehari-hari mereka, bukan berarti momen-momen romantis jadi terlupakan.
“Sesuatu itu tetap harus dijaga, jangan sampai karena sibuk kita lupa dengan sisi romantisme dalam rumah tangga,” ujar Melati.
Menyadari suaminya bukan tipe romantis, Melati lah yang selalu menciptakan momen-momen dimana mereka bisa menikmati waktu hanya berdua.
“Sikap romantisnya Bapak beda. Dia akan sangat konsen kalau sudah menyangkut kesehatan saya, sesibuk apapun kalau sudah berurusan dengan kesehatan saya, dia akan selalu ada dekat saya, menjaga saya. Itulah romantisnya Bapak,” urai Melati penuh takjub.
“Dan saat ini, selain saya yang suka insiatif, karena anak-anak sudah besar, merekalah yang ambisi untuk selalu men-setting kami untuk liburan pergi berdua-an. Itulah romantis bagi saya,” tambah wanita yang selalu tampil ceria dan bersahaja ini.
Bicara soal penampilan, wanita berkacamata ini memang selalu terlihat fashionable. Dibalik pemilihan busana-busananya yang terkesan sederhana, namun saat dikenakan, penampilan Melati malah menjadi stylish, modis dan trendy. Beberapa media pun kerap menyoroti penampilannya yang selalu asyik dilihat.

“Padahal saya bukan tipe wanita yang suka mengikuti perkembangan mode, lho! Suka-suka saya. Tapi saya memang suka mempadu padankan busana yang saya pakai berdasarkan kenyamanan bagi saya, bukan karena modelnya, sesuai dengan acara dan tempat yang didatangi. Seringnya saya suka mempadupadankan dengan topi, soalnya saya penyuka fashion topi, plus jamnya selalu sport. Yah, fashion ala-ala Bu Mel lah, hehehehe,” kelakar Melati yang lebih menyukai baju casual dan sepatu sport ini.
Postur tubuh yang ideal juga menunjang penampilannya. Tak heran, apapun yang dikenakannya, selalu indah dilihat. Selain cantik dari luar, Melati juga dikenal sangat ramah. Sehingga, aura kecantikan dari dalam dirinya ini terpancar dan serasi dengan padu padan pakaian yang dikenakannya.
Memiliki postur tubuh yang asyik ini, tidak semata datang begitu saja. Kesenangannya berolah raga, selain terjaga kesehatannya, tubuh ideal ini pun jadi bonusnya. Setiap hari, treadmill dan angkat beban menjadi hal rutin yang dilakukannya.
“Biasanya pagi saya lakukan di rumah setelah Bapak berangkat. Itu kalau saya tidak ada kegiatan pagi, tapi kalau ada kegiatan pagi, siang atau sorenya saya kerjakan. Bisa dua jam-an saya olah raga,” ujar Melati.
Selain olah raga rutin di rumah, menembak dan jetsky juga jadi hobi asyik yang sering menyita waktunya. Ada keseruan tersendiri yang dirasa saat mata fokus pada sasaran tembak dan berhasil melepas butir peluru kepada sasaran yang dituju. Begitu pula saat bergelut di tengah laut, menerjang ombak dengan penuh strategi. Kedua hobi ini benar-benar membuat Melati menjadi fresh kembali, melepaskan kegundahan yang tak bisa dikeluarkan.

“Pernah, saking asyiknya main jetsky, nggak terasa di laut menghabiskan waktu 3 jam. Begitu balik ke pantai, yang nungguin sudah bete, hahahaha,” ujarnya mengenang.
Itulah sosok Melati, wanita energik, selalu ceria, yang tidak bisa diam untuk memikirkan kepentingan banyak orang, penuh ambisi dan bergairah untuk mewujudkan keinginan mulianya ini, serta selalu optimis bahwa segala sesuatu yang dikerjakan dengan hati dan ikhlas akan membuahkan kebahagiaan.(Niel)
Foto : Istimewa