Gua Kobari atau biasa di sebut Liang Kobari terletak di Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulaweri Tenggara. Sepanjang gua terlihat gambar yang ada sejak zaman prasejarah.
Liang Kobori merupakan peninggalan nenek moyang masyarakat suku Muna. Nama Liang Kobori berasal dari bahasa Muna yang berarti goa tulis yang telah dijadikan cagar budaya sejak 1930 oleh Belanda. Penamaan ini cukup tepat karena di sepanjang dinding di dalam gua, terdapat aneka lukisan yang berjejer rapi. Diperkirakan lukisan yang terdapat di dalam gua ini sudah berumur 10.000 tahun.
Liang Kabori memiliki aneka ragam gambar yang ada di dinding gua. Ada gambar seseorang yang menaiki seekor gajah, gambar matahari, gambar pohon kelapa, gambar binatang ternak seperti sapi, kuda. Selain itu ada gambar layang-layang yang merupakan salah satu media ritual masyarakat Muna pada saat itu.
Selain dapat mempelajari dan menikmati lukisan dari gua ini, di sini dapat melihat formasi geologi seperti stalaktit dan stalakmit yang memiliki bentuk beragam. Formasi geologi ini merupakan hasil pengerasan dari mineral-mineral alam yang terbentuk sejak ratusan tahun yang lalu.
Lukisan-lukisan tersebut tidak terjadi dengan sendiri melainkan digambar oleh manusia. Sebagian orang mengatakan bahwa zat yang digunakan untuk menggambar tersebut adalah darah. Namun menurut para ahli jika dilukis dengan darah lama-lama akan terhapus apalagi jika terkena embun.
Bagi traveler yang datang dari luar kota dan ingin berlama-lama di Kabupaten Muna dapat menginap di hotel yang ada di kota tersebut. Sementara untuk kebutuhan makanan, para Wisatawan dapat memilih tempat yang sesuai untuk bersantap, karena di Kota Raha Ibu Kota Kabupaten Muna banyak terdapat warung makan dan restoran yang menyajikan beraneka menu makanan.
Untuk mencapai lokasi, para wisatawan dapat menggunakan beberapa alternatif perjalanan, yaitu menggunakan kapal laut atau pesawat perintis. Jika menggunakan kapal laut, perjalanan dimulai dari Pelabuhan Nusantara di Kota Kendari menuju Pelabuhan Raha dengan waktu tempuh sekitar 4 jam.
Sementara jika menggunakan pesawat perintis, perjalanan dimulai dari Bandara Walter Monginsidi yang terletak di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara menuju Bandara Sugimanuru yang terdapat di Kabupaten Muna atau 25 kilometer dari Kota Raha.
Setelah sampai di Bandara Sugimanuru, pejalana dilanjutkan ke Kota Raha menggunakan angkutan umun dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Dari Kota Raha, perjalanan dilanjutkan ke lokasi tepatnya di Desa Mabolu berjarak 10 km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit perjalanan. (IPG)