Melihat Ornamen Istimewa dan Agung bagi Umat Hindu di Bali

Bagi anda yang pernah ke Bali, mungkin tak asing dengan benda yang serupa dengan janur untuk simbol orang menikah yang terpasang di berbagai sudut di Bali. Ya, benda tersebut bernama penjor.

Penjor merupakan ornamen yang digunakan oleh masyarakat Hindu Bali untuk menyambut upacara Galungan. Bukan sekadar ornamen biasa, nyatanya penjor memiliki makna yang mendalam bagi penganut agama Hindu.

Nah, agar tahu lebih banyak seputar penjor, alangkah baiknya simak beberapa hal yang terkait dengan penjor di bawah ini!

Keberadaan penjor Galungan bukanlah sekadar hiasan. Masyarakat Bali menganggap penjor sebagai salah satu benda yang wajib dihadirkan saat perayaan Galungan. Apalagi, penjor memiliki sisi religius tersendiri bagi mereka. Penjor, oleh masyarakat Bali, merupakan simbol rasa syukur atas kemakmuran yang diberikan oleh Sang Hyang Widhi Wasa kepada umat Hindu di Bali.

Selain itu, bentuk penjor yang sengaja didesain tinggi menjulang merupakan representasi dari Gunung Agung. Apalagi, keberadaan Gunung Agung bagi masyarakat Bali begitu penting karena dianggap sebagai tempat tinggal para Dewa.

Bahan-bahan yang digunakan pada pembuatan penjor juga merupakan simbol kekuatan dewa. Oleh karena itu, pembuatan penjor tidak boleh sembarangan dan harus mengikuti tata aturan yang berlaku.

Desain Penjor Galungan Kekinian di Bali
Seperti yang disebutkan di atas bahwa pembuatan penjor tidak boleh asal dan harus mengikuti aturan yang berlaku. Tapi, hal ini tak membuat masyarakat Bali tidak kreatif dalam membuat penjor.

Faktanya, sekarang ini ada banyak sekali penjor yang memiliki desain kekinian dan bisa dibilang instagramable. Tapi, penjor dengan desain kekinian ini tidaklah digunakan untuk upacara Galungan, melainkan sekadar untuk hiasan belaka.

Setiap unsur dari penjor memiliki makna atau simbol dari kekuatan Tuhan. Sehingga, penjor untuk upacara wajib menaati aturan yang berlaku. Adapun unsur-unsur yang dimaksud tak lain adalah sebagai berikut:

Bambu, adalah simbol gunung dan gunung tempat stana para Ida Sang Hyang Widhi dan juga sebagai simbol kekuatan Hyang Brahma

Bambu dibungkus ambu/kasa, simbol kekuatan Dewa Maheswara

Kain putih kuning, simbol kekuatan Dewa Iswara

Sampian, simbol kekuatan Dewa Parama Siwa

Janur, simbol kekuatan Dewa Mahadewa

Kue (jaja uli +gina), simbol kekuatan Dewa Brahma

Kelapa, simbol kekuatan Dewa Rudra

Pala bungkah, pala gantung, simbol kekuatan Dewa Wisnu

Tebu, sebagai simbol kekuatan Dewa Sambu

Plawa, simbol kekuatan Dewa Sangkara

Sanggah Cucuk, simbol kekuatan Dewa Siwa

Lamak, simbol Tribhuana

Banten Upakara sebagai simbol kekuatan Dewa Sadha Siwa

Klukuh berisi pisang, tape dan jaja, simbol kekuatan Dewa Boga

Ubag-abig, simbol Rare Angon

Hiasan cili, simbol Widyadari

Tamiang, sebagai simbol penolak bala atau kejahatan

Bagi anda yang ingin melihat penjor yang sesuai dengan aturan yang berlaku di agama Hindu, anda harus datang ke Bali saat upacara Galungan, ya!

Subscribe

Related articles

Mengenal Tari Seudati dari Aceh

Seudati termasuk salah satu tari tradisional Aceh yang dilestarikan...

Cerita Andien dan Ippe Plesiran di Jepang

Resmi berstatus suami istri, penyanyi Andien dan suaminya, Irfan Wahyudi alias...

Rekomendasi Makanan Khas Semarang yang Lezat

Seperti yang kita tahu bahwa setiap kota yang ada...

Inilah Tempat Paling Romantis di Paris

“Je t’aime” kata-kata cinta yang pasti kamu nyatakan ketika...

Warna-Warni Kampung Pelangi Semarang

Letak Kampung Pelangi ini ada di belakang Pasar Kembang...
spot_imgspot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here