Kota Madura, selain dikenal dengan wisata religinya, kota yang mendapat julukan Pulau Garam ini juga mempunyai tempat bersejarah lainnya, yaitu Kota Tua Kalianget. Tempat wisata yang mempunyai nilai sejarah ini terletak di sebelah timur Kota Sumenep sekaligus menjadi penghubung Kepulauan Kabupaten Sumenep. Di sini traveler akan melihat berbagai gedung-gedung juga barang-barang peninggalan kolonial Belanda yang menjadi daya tarik. Kalianget adalah kota modern pertama di Madura yang dikembangkan Pemerintah Hindia Belanda, karena tempatnya strategis dan menjadikannya sebagai kota dengan pelabuhan tersibuk di Selat Madura.
Di Kota Tua Kalianget traveler akan melihat banyak bangunan bersejarah, diantaranya adalah Pabrik Garam Briket yang dibangun sejak tahun 1899, area pertahanan yang dibangun VOC kemudian dilanjutkan Pemerintah Hindia Belanda pada masa penjajahan dulu. Juga masih ada spot lainnya seperti kolam renang, lapangan tenis, dan asrama pegawai pabrik.
Tidak sampai di situ saja, masih ada lagi benda dan bangunan yang berdiri kokoh sampai saat ini. Diantaranya adalah Lokomotif yang pada jaman dulu berfungsi sebagai penarik kereta berisi garam, Gedung Pembangkit Listrik yang dibangun sekitar tahun 1914 dengan arsitektur khas Belanda dan berada di pinggir jalan serta Jam Dinding di Pos Jaga yang dulunya berfungsi sebagai tempat check point bagi pekerja pabrik. Yang tak kalah menariknya adalah Pelabuhan Kota Tua Kalianget yang berfungsi sebagai jalur distribusi garam. Tentunya benda dan bangunan tersebut sudah termakan usia.
Selain itu, di Sumenep juga terdapat sebuah pelabuhan tertua, yaitu Pelabuhan Kertasada. Jarak dari pusat kota dengan pelabuhan ini sekitar 10 km. Juga ada Loji Kantang, yaitu benteng pertahanan Belanda yang setengah jadi. Sejarahnya, pada tahun 1705 saat Sumenep dikuasai VOC, mulai dibangun benteng pertahanan, tetapi karena berbatasan dengan laut Selat Madura benteng tersebut tidak dilanjutkan lagi.
Berkunjung ke Kota Tua Kalianget sangat menyenangkan, karena selain berlibur, ada ilmu pengetahuan yang didapat. Jangan lupa mengambil beberapa foto dengan latar belakang yang mempunyai nilai sejarah ini.
Akses jalan menuju lokasi sangat mudah, yaitu melalui Jembatan Suramadu, kemudian menuju ke Sumenep. Setelah sampai di Sumenep, traveler tinggal mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah disediakan. Tempat wisata bersejarah ini buka 24 jam setiap hari dan tidak ada biaya tiket masuk.
Tidak perlu khawatir ketika sedang liburan di sini, fasilitasnya lengkap. Di sini terdapat musolah, gazebo untuk istirahat, warung makan yang menyajikan makanan lezat, tempat parkir yang luas, dan toilet umum. AS/IPG