Museum Sang Nila Utama merupakan sebuah museum yang berada di Pekanbaru, Riau. Museum ini mengumpulkan dan menyimpan warisan-warisan yang sangat berkaitan erat dengan budaya Melayu Riau seperti pakaian adat pernikahan, permainan tradisional, alat musik, artefak dan lainnya. Museum ini sudah ada sejak tahun 1975 lalu, namun diresmikan pada tahun 1991. Lokasi Museum Sang Nila Utama terletak di tengah kota, sehingga untuk menuju ke sana sangat mudah dicapai.
Spot museum yang satu ini menjadi wahana wisata edukasi, tempat di mana dapat liburan sekaligus juga dapat belajar hal-hal baru yang berkaitan dengan sejarah Melayu di Riau. Berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 194, Kelurahan Tengkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, bangunan museum ini berbentuk rumah tradisional masyarakat Melayu.
Museum ini memiliki koleksi berupa ribuan warisan budaya yang berkaitan dengan Melayu Riau, seperti alat musik, artefak, dan pakaian. Saat berada di Museum Sang Nila Utama ini, akan banyak hal-hal baru yang dapat dijasikan sebagai pengetahuan umum serta  pengetahuan baru dalam hal sejarah Melayu.
Kebudayaan Riau Lengkap Disini
Nama Sang Nila Utama merupakan nama dari raja Bintan yang berkuasa pada jaman kerajaan di pulau Bintan. Sebelumnya, museum ini bernama Museum Negeri Provinsi Riau, namun pada tanggal 13 Oktober 1993 diganti namanya menjadi Museum Sang Nila Utama.
Museum Sang Nila Utama merupakan wisata sejarah di Pekanbaru yang mengumpulkan dan menyimpan warisan budaya Melayu Riau, seperti pakaian adat, artefak, alat musik dan sebagainya. Begitu memasuki area gedung, dari pintu masuk di lantai dua tersaji benda-benda yang menggambarkan sejarah yang terjadi di Riau. Seperti peralatan-peralatan yang digunakan oleh masyarakat Sakai pada jaman dahulu. Peralatan ini menunjukkan perkembangan teknologi dari tradisional hingga modern.
Pajangan foto-foto gubernur Riau lengkap dengan tanda jasa dan medali juga terpampang disana. Ditambah dengan kumpulan mata uang koin yang digunakan sebagai alat pembayaran pada jaman dahulu. Benda-benda ini merupakan koleksi golongan numismatika dan heraldika. Juga ada replika dari Candi Muara Takus dan replika rumah adat yang bentuk arsitekturnya mirip bangunan museum. Untuk peninggalan etnologika terdapat guci-guci peninggalan kerajaan Melayu yang ditemukan di dasar laut, diduga berasal dari kapal yang digunakan sebagai armada perang di Selat Malaka.
Benda-benda arkeologika juga terdapat di museum ini berupa benda-benda galian salah satunya adalah tengkorak dan kerangka. Yang unik adalah kayu yang berbentuk seperti rumah keong dengan ukiran-ukiran di permukaannya. Benda-benda keramologika di dalam museum ini menunjukan peradaban masyarakat Melayu Riau pada jaman dahulu yaitu berupa gerabah dan guci-guci dari tanah liat. Terdapat pula prasasti yang menggambarkan masuknya agama Hindu yang kemudian disusul dengan agama islam, prasasti ini merupakan karya sastra pada jaman dahulu.
Tak hanya lengkap dengan peninggalan budaya yang khas, di museum ini juga menyimpan peralatan peninggalan Belanda yang sudah modern. Benda-benda tersebut antara lain teropong, tustel atau kamera yang menggunakan film, telepon engkol yang unik dengan angka-angka yang diputar, serta senjata api. Berbagai karya seni wayang-wayang kulit tradisional dan juga topeng-topeng khas Jawa yang dilukis dengan berbagai ekspresi, di pajang rapi di museum ini.
Juga ada Replika masjid Sultan Riau Penyengat yang terletak rapi di dalam kotak kaca. Masjid Sultan Riau Penyengat ini merupakan masjid tertua di Riau yang dibangun pada tahun 1832 silam. Masjid ini juga merupakan salah satu ikon provinsi Riau
Sejarah Singkat Museum Sang Nila Utama
Sejarah awal berdirinya Museum Sang Nila Utama ini dimulai pada tahun 1975.  Saat itu, beberapa perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan berubah menjadi Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau. Bersama beberapa tokoh budayawan Riau, mereka bermusyawarah untuk membangun sebuah museum yang menyimpan segala benda-benda bersejarah Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan Provinsi Riau.
Langkah pertama kala itu dengan membentuk sebuah Bidang Permuseuman Sejarah dan Kepurbakalaan. Upaya ini dimulai degan mengumpulkan benda-benda (koleksi) peninggalan sejarah dan budaya. Dengan harapan segala bentuk benda dan bukti sejarah tersimpan dengan baik sebagai bukti sejarah yang autentik.
Setelah diresmikan di tahun 1990, kepala museum baru terpilih empat tahun kemudian, yaitu Prof. DR. Edi Sedyawati, tepatnya pada 9 Juli 1994. Kegiatan yang dilaksanakan di museum dibagi menjadi dua, yaitu kegiatan pembinaan museum dan yang berhubungan dengan masyarakat. Museum Sang Nila Utama merupakan pusat studi sejarah melayu di Pekanbaru.
Museum ini menyimpan kekayaan budaya, kekayaan adat, dan kekayaan sejarah Melayu Riau. Benda-benda koleksi disini terdiri dari kelompok bilogika, arkeologika, geologi, etnografika, numismatika, hingga historika. Dan masih banyak lagi benda-benda lainnya.
Namun pada awalnya, museum ini hanya menyimpan benda-benda purbakala serta peninggalan sejarah. Kemudian berkembang dengan pembangunan gedung menjadi tiga lantai dan penambahan jenis benda koleksi. Setiap tahun, koleksi di museum ini selalu ditambah dengan kategori tertentu. Dan saat ini Museum Sang Nila Utama menjadi salah satu objek wisata sejarah di Pekanbaru yang mengumpulkan dan menyimpan warisan budaya Melayu Riau. Ada pakaian adat, artefak, alat musik dan sebagainya.
Dari luar bangunan museum ini, Traveler sudah dibuat takjub dengan gedungnya yang berupa rumah panggung berdiri dengan megah. Bentuk bangunan ini merupakan bentuk rumah adat Melayu Riau yang dilengkapi dengan ornamen-ornamen tradisional khas adat Melayu Riau, sangat autentik.
Dibalut dengan warna kuning dan hijau, halaman museum ini dihiasi oleh miniatur alat untuk mengebor minyak yang merupakan simbol eksplorasi minyak di provinsi Riau. Terdapat pula prasasti nama gedung bertuliskan Museum Daerah Sang Nila Utama yang dihiasi atap khas adat Melayu Riau lengkap dengan ukirannya.
Museum ini merupakan pusat studi adat dan budaya Melayu Riau. Tak heran, koleksi benda di dalam museum ini sebagian besar diisi oleh benda-benda adat Melayu Riau. Benda-benda tersebut antara lain alat musik tradisional Riau, baju dan pakaian adat Melayu Riau, termasuk pula pakaian dan alat-alat ritual pernikahan, tak lupa juga alat permainan tradisional.
Berbagai pakaian tradisional Melayu Riau dari berbagai daerah di Riau dikumpulkan dan dipajang di dalam lemari kaca. Lemari ini diletakkan berjajar di sepanjang koridor. Bahkan, Traveler dapat menyaksikan pelaminan yang mewah dan megah dengan berbagai ukiran dan hiasan khas adat Melayu Riau. Baju-baju pernikahan pun juga di pajang di sekitar pelaminan ini.
Penasaran ? Yuuk kita ke Museum Sang Nila Utama yang di Riau ini!(Puteri)