Beberapa waktu lalu, pesona Ranu Manduro pernah diangkat disini. Dan ternyata, animo masyarakat untuk menikmati keindahan Ranu Manduro sangat tinggi. Bagaikan magic, keindahannya memang menyita perhatian banyak orang. Tak heran, daerah sekitar sana jadi macet. Namun sayangnya, sang pemilik lahan merasa keberatan dengan keramaian ini. Sebenarnya Ranu Manduro bukanlah tempat wisata, melainkan area lahan pertambangan milik sebuah perusahaan yang berkantor di Surabaya. Kabarnya tempat ini sudah ditutup dan pengunjung dilarang keras untuk datang ke tempat ini. Sebab ketenarannya membuat pemilik lahan ini geram dan memasang spanduk dilarang masuk alias tempat tersebut tidak dibuka untuk umum.
Ranu Manduro adalah salah satu tempat di Mojokerto dengan pesona alamnya yang cantik dan mempunyai lanskap Instagramable. Kawasan ini sebenarnya bekas galian tambang pasir dan kapur yang sudah tidak aktif. Dengan curah hujan yang tinggi, area penambangan itupun berubah menjadi danau. Traveler juga masih bisa melihat bekas penambangan kapur yang tersisa. Namun demikian, keindahannya tak perlu diragukan lagi.
Yah, Sebenarnya keindahan Ranu Manduro ini sudah dikenal oleh masyarakat Mojokerto sejak tahun 2018 silam. Kombinasi panorama indah antara danau, pemandangan pegunungan hijau dengan batu-batuan besar yang semuanya ini menjadi ciri khas Ranu Manduro. Dari posisi lain, terlihat hamparan rumput hijau yang dihiasi bebatuan besar dengan background Gunung Penanggungan, sungguh sangat menakjubkan.
Asyiknya lagi, dari tempat ini traveler bisa melihat pesona tiga gunung sekaligus, yakni Gunung Arjuno, Welirang dan Penanggungan. Untuk menuju tempat ini cukup mudah karena sudah tersedia di Google Maps, jadi kamu tinggal mengikuti petunjuk dari Google Maps. Dengan XL Axiata yang jaringan internetnya stabil, google maps nya pun lancar. Click disini dulu untuk memastikan jaringan di daerahmu itu sudah terkoneksi jaringan XL Axiata.
Untuk petunjuk manualnya, traveler bisa mengarahkan kendaraan ke Desa Manduro dan mencari balai desa di sana. Setelah itu, masuk ke gang Balai Desa yang berwarna biru di sebelah Alfamart, lokasi Ranu Manduro tidak jauh dari sana.
Perjalanan dari Kota Mojokerto hanya membutuhkan waktu sekitar 48 menit. Sementara, jika dari kota Malang, jarak tempuh menuju tempat ini sekitar 64 kilometer, atau sekitar 1 jam. Nah, untuk traveler dari kota Surabaya, bisa mengarahkan kendaraan ke arah selatan (Gempol) dengan jarak sekitar 50 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 15 menit. Masuk ke kawasan Ranu Manduro tidak dikenakan biaya sama sekali alias gratis, hanya perlu membayar parkir kendaraan Rp5.000.
Ranu Manduro sempat dijadikan ‘sesaat’ wisata alam di Mojokerto dan langsung hits. Bahkan disebut-sebut sebagai Ranukumbolo-nya Mojokerto. Lokasinya terletak di Desa Manduro, Ngoro. Telaga ini masih masuk dalam kawasan Gunung Penanggungan.
Yah semoga saja ada titik temu untuk bisa menjadikan Ranu Manduro tempat wisata yang sesungguhnya! #JaringanInternetStabil #Fiberisasi