Tidak hanya sajian wisata alam saja yang dapat dinikmati di Kabupaten Tegal, wisata sejarahnya pun juga asyik untuk disambangi. Seperti disitus manusia purba yang berada di Desa Semedo. Selain mengisi liburan, juga akan menambah wawasan dengan melihat artefak prasejarah yang sangat menarik. Disini dapat ditemui fosil Homo Erectus yang berusia sekitar 700 ribu tahun silam, dan lainnya.
Situs Purbakala Semedo ini merupakan suatu kawasan yang berada di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Jika Traveler tengah menyambangi Kota Tegal, ada baiknya sempatkan mengunjungi situs purbakala ini. Akan begitu banyak dilihat fosil-fosil dari kehidupan purba yang ada di kawasan ini. Yah, melihat dan mempelajari kehidupan purba dari fosil-fosil kerangka tubuh mereka, memang selalu menarik dan asyik untuk dicermati.
Museum Situs Semedo ini dibangun secara bertahap yang dimulai sejak tahun 2015 dengan memakai lahan seluas 10.582 meter. Museum ini dikelola oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kurang lebih sebanyak 3.100 koleksi benda-benda peninggalan sejarah zaman purba, tersimpan di museum ini dan siap dipertontonkan kepada masyarakat luas. Berpetualang menyusuri ruang waktu, melihat perkembangan kehidupan flora, fauna dan manusia purba, sungguh sangat seru dan mengasyikkan.
Awal mula penemuan fosil manusia purba di Situs Semedo ini, di temui oleh seorang fosil bernama Dakri, yang sekitar tahun 2011 menemukan fragmen tengkorak Homo Erectus. Hasil temuannya ini diteliti oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, yang akhirnya menyatakan bahwa pecahan atau tengkorak bagian belakang itu merupakan fosil manusia purba dari awal Kala Pleosten Tengah yang berusia sekitar 700.000 tahun lalu dan ditandai dengan nama Semedo 1. Selain itu, juga ditemukan fosil-fosil lainnya seperti fosil tulang rahang bawah, juga ada fosil gigi geligi primata besar sejenis Gigantopithecus (kingkong).
Selain itu, ditemukan juga peralatan yang dulu digunakan pada zaman paleolitikum seperti kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, serta alat serut berbahan batu koral kersikan. Tak ketinggalan temuan fosil fauna ordo Proboscidea atau mamalia berbelalai seperti Stegodon trigonocephalus, Stegodon pygmy semedoensis, Stegodon hypsilopus, Elephas planifrons dan Elephas hysudricus.
Museum ini merupakan sumber ilmu pengetahuan bagi masyarakat dan juga arkeologi nasional. Selain memamerkan koleksi fosil dan diorama yang menceritakan kehidupan purba, museum ini juga akan difungsikan sebagai pusat penelitian Situs Semedo. Diharapkan, keberadaan museum ini dapat membangkitkan minat generasi muda pada ilmu pengetahuan.(Puteri)