Yuk wisata ke Pulau Buton! Jika Traveler datang ke Pulau Buton tepatnya di Kota Bau-Bau Sulawesi Tenggara, jangan lupa siapkan waktu untuk menikmati keseruan di Pantai Nirwana, pantai yang sangat memikat dan penuh keasyikkan. Pantai yang terletak di Kota Bau-Bau tepatnya di Kelurahan Sula, Betoambari, Bau-Bau, Buton, Sulawesi Tenggara ini memiliki keunikan tersendiri pada warna pantainya. Traveler akan kerasan dan sangat betah bermain di pantai yang memiliki kombinasi warna pantainya putih, biru dan hijau ini. Sangat indah Pantai Nirwana ini dan sulit ditandingi keindahannya ini. Sesuai dengan namanya, ‘Nirwana’ yang dalam bahasa Sansekerta yang berarti ‘Surga’.
Panorama Pantai Nirwana sangat menakjubkan. Pantai pasir putihnya yang sangat kontras dengan air laut yang biru jernih, menciptakan pemandangan yang sangat cantik. Apalagi di sekeliling pantai terdapat banyak pepohonan rimbun yang bisa kamu manfaatkan untuk piknik bersama keluarga. Bayangkan, suasana pantai yang sejuk ditambah deburan ombak yang melambai-lambai, menciptakan suasana tenang yang membangkitkan perasaan bahagia yang teramat dalam.
Keunikan dan keseruan lainnya di kawasan Pantai Nirwana ini yaitu, pantai ini memiliki ekosistem laut yang sangat kompleks. Dijamin, Traveler akan menikmati warna warni ekosistem terumbu karang yang berada di pesisir Pantai Nirwana ini dengan penuh takjub. Ekosistem dalam laut yang indah penuh dengan berbagai jenis ikan dan terumbu karang yang berdiri tegak mengikuti irama pergerakan air laut. Kumpulan ikan-ikan kecil dengan warna yang cerah, berenang di sekitaran pantai. Nuansa alami nan indah ini sangat memanjakan mata.
Ombak di Pantai Nirwana sangat tenang, hampir tak ada karang sehingga Traveler akan merasa nyaman dan bebas bermain air di bibir pantai. Atau hanya menikmati udara laut dan hembusan angin pantai sambil menikmati suasana sekitar, juga seru lho! Apalagi dari kawasan pantai, Traveler juga dapat menyaksikan pemandangan alam pulau terdekat seperti Pulau Kadatua, Pulau Ular, dan Pulau Siompu, serta aktifitas perahu nelayan rakyat yang mondar-mandir di seputaran pantai tersebut.
Pantai Nirwana merupakan tempat petualangan yang menyenangkan, Traveler bisa juga menikmati pemandangan dari Kota Bau-Bau dengan berjalan kaki menuju Pantai Nirwana. Jarak tempuh Pantai Nirwana dari Kota Bau-Bau cukup dekat, hanya sekitar 9 km saja. Dengan mengambil rute arah perbukitan Kota Bau-Bau, akan terlihat pemandangan pantai Pulau Buton dan Pulau Muna dengan pasir putihnya. Asyiknya lagi, ketika pagi hari, air lautnya terasa lebih segar dan cuacanya pun belum terlalu panas, sehingga bagi yang takut kulitnya pudar, jangan khawatir. Jam-jam segini memang seru bermain di Pantai Nirwana ini. Bahkan sebagian dari wisatawan, ada yang memanfaatkannya sebagai kegiatan terapi untuk mengobati beberapa jenis penyakit seperti stroke, dan asma atau gangguan saluran pernapasan dengan berendam dalam air laut itu. Dan ketika menjelang siang, air laut akan berwarna kebiru-biruan, bersusun baris dengan air yang berwarna hijau yang makin lama gradasi menuju kekuningan. Gradasi ini akan semakin jelas terlihat pada musim panas. Sangat cantik dilihatnya!
Di kawasan pantai, Traveler dapat menikmati sejumlah hidangan kuliner lokal seperti makanan jagung rebus dan minuman buah kelapa muda, sambil berleha-leha di gazebo-gazebo (warga setempat menyebutnya gode-gode) yang disewakan. Harga sewanya kisaran Rp 50.000 – Rp 60.000,- Jika ingin bermain air di laut, mengambang sambil santai di atas ban mobil, Traveler dapat menyewanya seharga Rp 5.000 – Rp 10.000 perbuah, juga ada sampan kecil yang bisa disewa seharga Rp 30.000,-
Yah, sejuta keseruan bakal Traveler nikmati begitu melangkahkan petualangannya ke Pantai Nirwana ini. Menikmati salah satu spot yang populer karena keindahan bawah lautnya, juga bagi Traveler yang sedang mencari ketenangan atau sekadar kabur dari kepenatan serta kejenuhan rutinitas, pantai ini benar-benar direkomendasikan. Pantai yang juga membangkitkan suasana romantis untuk dua momen, yaitu ketika matahari terbit dan terbenam. Berkolaborasi dengan kondisi pantai yang bersih serta kehadiran batuan karang yang besar, menciptakan pendar-pendar sinar mentari yang redup menjadi semakin indah.(Raditya)