Kota Medan banyak memiliki bangunan tua bersejarah. Bangunan-bangunan tua ini sangat indah dan menarik untuk dijadikan objek wisata, salah satunya yaitu Tjong A Fie Mansion atau Rumah Tjong A Fie. Tjong A Fie Mansion merupakan rumah kuno peninggalan seorang pengusaha Tionghoa yang memiliki pengaruh besar di Medan. Rumah Tjong A Fie adalah bangunan cagar budaya yang diresmikan sejak tahun 2014 yang dibangun oleh Tjong A Fie, setelah sukses menjadi orang kaya di Indonesia. Rumah tua ini terletak di Jalan Ahmad Yani di Kesawan, Medan, Sumatera Utara berlantai dua.
Rumah Tjong A Fie yang berdiri sejak tahun 1895 di atas area seluas 8000 meter persegi. Rumah ini memiliki 35 kamar. Model dan dekorasi rumah ini sangat unik dan menarik sekali. Hampir di setiap sudut rumah Tjong A Fie selalu membuat decak kagum para pengunjung. Sangat keren untuk di foto dan hasilnya benar-benar instagramable. Rumah besar ini memiliki dekorasi dan gaya arsitektur yang klasik, mengambil unsur perpaduan nuansa Cina dan Melayu. Bangunan ini dibangun berdasarkan prinsip feng shui, hal ini sangat terlihat melalui penempatan kamar-kamar yang terletak di empat sisi bangunan dan mengelilingi halaman udara terbuka yang cukup besar yang berada tepat di tengahnya.
Rumah ini benar-benar sangat indah dan menakjubkan! Keindahan yang cukup mencolok langsung tersaji begitu Traveler memasuki depan rumah Tjong A Fie. Terlihat dari pintu gerbang dan gapuranya yang didesain menonjolkan desain model zaman dahulu ala Tiongkok. Meskipun usia rumah ini sudah ratusan tahun, sangat kentara sekali begitu dijaga perawatannya. Traveler pun semakin terkagum-kagum begitu masuk ke dalam dan mendapatkan suguhan pemandangan rumah ini yang begitu menonjol nuansa klasik ala-ala film Tiongkok. Mulai dari perabotan-perabotan yang tersaji seperti sofa atau mebel di ruang tamu dan beberapa sudut rumah lainnya, yang keasliannya masih sangat terjaga.
Sejumlah ruangan tersaji di bagian depan rumah, ada ruang untuk rapat, ruang untuk ketika menerima tamu serta ruang berkumpulnya keluarga. Pada lantai bagian atas merupakan tempat dimana Tjong A Fie mengadakan pesta-pesta. Jika dilihat dari bawah, lantai atas sangat indah terlihat. Banyaknya jendela-jendela yang memang sengaja dicat warna hijau, menciptakan kesejukan pandangan mata. Tangga yang terbuat dari kayu masih dapat digunakan dan terlihat sekali sangat dirawat. Hampir setiap sudut rumah terpampang foto Tjong A Fie.
Pada bagian tengah terdapat halaman yang sangat luas. Nah, dari posisi inilah Traveler dapat menikmati keindahan lantai atas yang terlihat begitu cantik dengan sajian pemandangan banyak jendela itu. Traveler tidak dapat memasuki area belakang rumah karena area ini masih ditinggali oleh turunan dari keluarga Tjong A Fie. Keasrian halaman depan membuat Traveler betah berlama-lama disini. Banyaknya tanaman depan rumah Tjong A Fie ini, menciptakan siklus udara begitu menyejukkan. Salah satu bagian dalam rumah juga terdapat tempat sembahyang keluarga, layaknya rumah-rumah Tiongkok pada umumnya.
Asal Usul Tjong A Fie
Nama aslinya adalah Tjong Fung Nam yang akhirnya lebih dikenal dengan nama Tjong A Fie, merupakan seorang remaja berusia 18 tahun yang berlayar dari Kwantung, provinsi bagian selatan daratan Tiongkok, menuju Hindia Belanda. Tjong A Fie yang berasal dari keluarga sederhana, memiliki tekad bulat meninggalkan tempat kelahirannya untuk mencari uang dan ingin berhasil menjadi orang terpandang.
Masa kecilnya yang banyak dihabiskan untuk membantu ayahnya, mengurus toko kelontong, membuat pendidikan sekolah Tjong A Fie putus di tengah jalan.  Namun, meskipun pendidikannya pas-pasan, Tjong A Fie tumbuh sebagai pria pintar dan mahir dalam ilmu perdagangan. Tekadnya yang bulat untuk merubah nasib, membawanya hijrah merantau ke negera orang.
Dan pada tahun 1880, setelah melalui berbulan-bulan berlayar, akhirnya Tjong A Fie berlabuh di Labuhan Deli, Sumatera Utara. Berawal dari sebuah kota kecil di pantai timur Sumatera inilah, Tjong A Fie belerja keras, serabutan. Dalam perantauan ini, Tjong A Fie tumbuh menjadi seorang pemuda yang sangat diteladani perangainya, watak kepimpinannya pun begitu kentara. Tjong A Fie pun seringkali menjadi penengah pada setiap perselisihan yang terjadi diantara orang-orang Tiongkok dengan pihak lain. Dia pun diangkat Majoor der Chineezen di Medan dan memimpin pembangunan rel kereta api Medan.(Puteri)