Hamparan pasir putihnya yang bersih dengan sudut-sudut pantai yang eksotis, membuat pantai ini begitu nyaman dan menyenangkan. Kehadiran dua tebing yang menjulang megah, ditumbuhi pohon nan hijau dari sisi kanan dan kiri pantai ini, sementara kehadiran ombak-ombak yang mengulung menciptakan riak-riak kecil yang menghantam diding tebing, terlihat jelas percikan airnya membuat mata terpesona memandangnya. Inilah surga alam nan menakjubkan di sudut Sumba, yaitu Pantai Lailiang.
Pasirnya putih dan airnya masih bersih dari sampah. Ombaknya pun tidak terlalu besar sehingga bisa dipakai untuk bermain air di tepian. Pantai ini sangat cocok untuk bersantai menikmati keindahan alam dengan suara ombak yang tiada henti. Pantai Lailiang memang masih sangat sepi pengunjung. Pandangan mata pun menjadi termanjakan menikmati pesona panorama pantai ini tanpa dijejali kehadiran banyak orang
Keindahan pantai Lailiang tidak kalah bagusnya dengan pantai-pantai didaerah lain di Indonesia ini. Menikmati panorama alam yang sangat memikat, gradasi warna langit dengan hisasan awan menggantung nan cantik, sungguh memanjakan mata. Disepanjang pantai ditumbuhi pohon-pohon besar yang rindang sehingga menambah kesejukan. Sumba memang masih menyimpan keindahan alam yang tersembunyi.
Pantai ini tergolong luas dan lebar. Pantai Lailiang sangat cocok untuk bersantai menikmati keindahan alam dengan suara ombak yang tiada henti. Lokasi pantai ini begitu jauh dari pemukiman penduduk ini, hal ini pun menimbulkan kesenangan tersendiri bagi pengunjungnya. Suasana pantai menjadi tenang, santai dan Traveler pun merasa aman dan puas untuk berenang.
Pantai Lailiang secara adminitratif terletak di desa Baliloku, Kecamatan Wanokaka Kabupaten Sumba Barat. Dari kota Waikabubak masih sekitar + 60 km dan dapat ditempuh sekitar kurang lebih 1 Jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Kondisi jalan yang sempit namun memiliki permukaan aspal yang halus membuat perjalanan ke pantai ini cukup menyenangkan. Di perjalanan akan bertemu dengan warga setempat yang sedang mengembala hewan ternaknya dengan menunggang kuda.(Niel)