Air terjun satu ini benar-benar asyik dan seru abis! Lokasinya yang berada di tengah rerimbunan pohon-pohon, objek wisata bernama Air Terjun Suhom ini menjadi alternatif liburan warga di tengah pandemi corona masih merebak di seluruh dunia. Sempet tutup saat Covit marak di Indonesia, yaitu sekitar bulan April 2020, namun pada bulan Juli 2020 sudah dibuka kembali untuk umum, dengan mematuhi ketentuan protokol kesehatan.
Wisata Air Terjun Suhom ini terletak di desa Suhom, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, Provinsi Aceh, lokasinya terletak sekitar 75 kilometer ke arah barat Kota Banda Aceh.  Kalau dari jalan utama Banda Aceh – Calang, hanya berjarak sekitar 3 kilometer, dan memakan waktu kurang lebih sekitar satu jam perjalanan dengan kendaraan umum atau mobil.  Dalam perjalanan ini, sejumlah tempat indah akan dilewati seperti Pantai Lampuuk yang indah, Pantai Lhoknga, dan Kecamatan Leupung.
Air terjun ini mempunyai tiga tingkat dengan telaga yang nyaman untuk berendam dan bermain air di tingkatan paling bawah. Sementara pada tingkat 2 dan 3, pengunjung dilarang berada di wilayah itu karena daya air terjun ini digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Hidro (PLTH), yang dapat dimanfaatkan untuk energi bagi desa sekitar. Pastinya di wilayah ini terdapat pembangkit listrik bertegangan tinggi.
Air Terjun Suhom memiliki beberapa nama, seperti  Lhoong atau Krueng Kala.   Dengan memiliki ketinggian sekitar 20 meter, Air Terjun Suhom mendapatkan sumber air dari sebuah bukit. Sungguh indah pemandangan alam sekitar air terjun ini, penuh dengan hijaunya pepohonan yang menciptakan udara sekitar sejuk nan asri. Yah, posisi air terjun ini terletak di tengah pemandangan alam yang indah. Jika diperhatikan lagi, Air Terjun Suhom dikelilingi oleh pohon-pohon durian. Puluhan pohon durian tampak berjejer, berdiri kokoh di antara lembah-lembah.  Tak heran, jika musim panen durian tiba, Traveler akan banyak menemui penjual durian musiman, serta aroma duren yang sangat kuat.
Bagi Traveler yang ingin menikmati alam dan udara disini lebih lama lagi, ada lokasi yang dapat digunakan untuk kemping. Untuk ke lokasi perkemahan ini, Traveler harus melewati rute yang cukup melelahkan, jalanan tanjakan dan turunan namun pandangan mata termanjakan dengan pemandangan Gunung Paro dan Kulu.  Sesekali, dalam perjalanan ini akan melihat monyet-monyet yang berkeliaran di jalan.(Adhit)