Mengunjungi destinasi wisata Tuan Kentang, yang merupakan salah satu sentra industri Palembang, tak afdol rasanya kalau tidak mampir ke Rumah Kembar Tuan Kentang. Rumah Kembar ini merupakan sebuah bangunan rumah yang usianya cukup tua. Rumah ini didirikan pada tahun 1918 oleh H.M Mahmud bin Tedjo yang saat itu adalah seorang saudagar ternama di kawasan Tuan Kentang.

Dinamakan Rumah Kembar karena rumah ini terdiri dari dua rumah yang bangunannya menyerupai satu sama lainnya, menyambung di bagian belakang dengan desain arsitektur yang identik, sangat khas sekali. Rumah ini sangat besar dan merupakan rumah panggung yang mengkolaborasi berbagai ornamen arsitektur Eropa dan arsitektur rumah tradisional Palembang, sehingga bangunan rumah ini menjadi perpaduan yang sangat indah. Struktur bangunan rumah lama yang sangat kental akan tradisional Palembang dan arsitektur Eropa.
Rumah Kembar juga pernah berjasa pada saat masa penjajahan Jepang, dimana rumah ini dipergunakan sebagai tempat persembunyian pejuang kemerdekaan Indonesia dari kejaran tentara Jepang.

Saat ini, Rumah Kembar yang beralamat di Jalan Aiptu A Wahab No.4, 15 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang ini dihuni oleh generasi ke -3 H. Mahmud. Sejak dibangun hingga sampai saat ini, bangunan rumah ini masih kokoh dan tidak berubah bentuknya. Hanya beberapa perbaikan saja (tanpa merubah bentuk aslinya) yang dikerjakan. Itu pun juga karena mendapat bantuan dan dukungan dari program CSR Bank Indonesia, demi menjaga kelestarian budaya rumah yang sudah berusia lebih dari 100 tahun ini. Sehingga wisatawan yang datang kesini lebih merasa nyaman menikmati rumah ini.
Rata-rata wisatawan yang datang kesini lantaran mereka ingin kenal lebih dekat dan ingin mempelajari struktur bangunan rumah jaman dulu, serta melihat benda-benda warisan yang berada di dalam rumah ini. Dan tidak ketinggalan pula kegiatan yang selalu dilakukan wisatawan umumnya, yaitu mengaktifkan jari-jarinya untuk mengambil foto di beberapa sudut yang instagramable. Bahkan, Traveler dapat meminjam baju daerah Palembang kemudian berfoto sebagai kenangan di beberapa sudut dalam rumah ini, sesuai keinginan. Yah, tiap sudut rumah ini memang sangat menarik dan unik.

Traveler akan semakin betah karena selain menikmati peninggalan sejarah yang berusia tua ini, juga takjub akan pemandangan sekitarnya. Rumah Kembar ini berada persis di pinggir Sungai Ogan, anak Sungai Musi dan sungai terpanjang ketiga di Sumatera Selatan. Beristirahat sambil mengamati pemandangan pinggir sungai, sungguh sangat menyenangkan. Ingin lebih lama lagi disini? Traveler diperkenankan menginap oleh pemiliknya, dengan dikenai harga menginap yang relatif terjangkau, termasuk mendapat sarapan pagi.(Niel)