Hai pemburu kuliner,.. saatnya ‘hunting’ dan menikmati sajian makanan khas Kabupaten Kuningan, Cirebon. Sensasi kulinernya sangat menantang dengan pilihan yang begitu beragam. Surga makanan khas tradisional yang wajib dicoba oleh setiap pengunjung yang datang ke Kuningan.
Dengan cita rasa yang sangat khas, menggunakan bahan-bahan local berkwaliats, berbagai hidangan unik dan lezat ini siap memanjakan lidah!
Apa saja kuliner tradisional khas Kuningan? Yuk simak!
Kwecang
Kwecang adalah makanan tradisional khas Kuningan yang terbuat dari bahan dasar beras ketan. Dalam proses pengolahannya, kwecang dicampur dengan air apu. Setelah adonan jadi, kemudian dipilah-pilah dan dibungkus dengan helai daun bambo lalu dikukus. Setelah matang akan berwarna kuning.
Saat menyantap kwecang, biasanya dinikmati dengan mencelupkannya ke gula jawa atau sirup gula aren sehingga rawa kwecang ini akan terasa nikmat.
Selintas kwecang makanan khas Kuningan ini sama dengan bakcang makanan tradisional khas Tiongkok. Perbedaanya, kwecang tanpa isi alias polos hanya terbuat dari ketan dan air abu, sementara bakcang diisi dengan daging.

Nasi Kasreng
Nasi Kasreng merupakan makanan khas Luragung – Kuningan, Jawa Barat. Nasi dibungkus dengan kertas nasi yang disatukan dengan lauk pauk seperti udang rebon, tauge mentah, dan sambal lalu dibungkus dengan dilipat seperti kerucut. Selintas seperti nasi kucing karena ukurannya yang tidak begitu besar, ciri utama Nasi Kasreng adalah lauknya yang sederhana dan kemasan kerucutnya yang unik.
Kasreng merupakan singkatan dari Kasri dan Gorengan, yang merupakan gurauan singkatan dari seorang pedagang di Luragung, Kuningan di era tahon 1970-an.

Hucap
Sebutan kuliner Hucap merupakan singkatan dari tahu dan kecap. Makanan tradisional khas Kuningan ini terbuat dari gabungan tahu goreng, ketupat, bumbu kacang dan kecap. Makanan ini hampir mirip dengan ketoprak atau kupat tahu, namun Hucap rasa yang lebih dominan adalah kecap manis serta menggunakan tahu lokal Kuningan yang memiliki tekstur lebih padat dan tidak mudah hancur.
Kunci rasa dari kuliner Hucap adalah penggunaan kecapnya yang cukup dominan. Sajian dilengkapi dengan taburan bawang goreng untuk menambah rasa.

Ketempling
Ketempling sejenis camilan yang terbuat dari singkong, bentuknya bulat kembung tapia da juga yang agak pipih dengan rongga di tengahnya. Camilan tradisional khas Kuningan, Jawa Barat ini, rasanya gurih dan teksturnya pun renyah. Camilan ini juga sering disebut gemblong atau kecimpring dan memiliki bentuk bulat kembung dengan bagian tengah yang kosong.
Camilan ini menyerupai keripik gemblong dan cocok dijadikan teman makan bakso, mie ayam, atau soto.

Tahu Lamping
Tahu Lamping merupakan makanan khas Kuningan dengan tekstur garing di luar namun begitu digigit akan terasa lembut dan padat di dalamnya. Rasanya gurih dengan cita rasa kedelai yang kental. Dari luar hampir menyerupai tahu Sumedang, namun tahu Sumedang dalamnya kosong alias kopong, begitu juga dengan bentuknya, tahu Lamping lebih memanjang dibanding tahu Sumedang. Tahu Lamping enak dimakan saat masih hangat bersama lontong dengan irisan cabai yang dikasih kecap.
Sebutan nama ‘Lamping’ berasal dari nama seorang pria asal Tiongkok, ‘Huang Lamping’. Pada abad ke-14, anggota pasukan Laksamana Cheng Ho ini memperkenalkan makanan tofu (tahu Lamping) pada masyarakat setempat.
Peyeum Ketan
Peyeum Ketan merupakan salah satu kuliner khas Kuningan yang berbeda dari peyeum yang berasal dari daerah lain di Sunda. Bahan dasar yang dipakai, yaitu beras ketan putih yang kaya akan pati dan memiliki tekstur yang lengket ketika dimasak.
Ketan difermentasi menggunakan ragi, yang akan mengubah gula yang terkandung dalam ketan menjadi alkohol dan karbon dioksida melalui proses fermentasi, sehingga menghasilkan rasa yang manis dan sedikit asam, serta aroma wangi yang khas.
Peyeum Ketan dapat dinikmati secara langsung sebagai camilan atau disajikan dengan campuran es, kolak dan lainnya.
Rujak Kangkung
Rujak Kangkung merupakan sajian khas Kuningan yang unik, karena disajikan dengan bumbu rujak. Menu disajikan dengan cara merebus kangkung terlebih dahulu, setelah itu dicampur dengan bumbu rujak yang terbuat dari gula merah, cabai, bawang putih, garam dan terasi.
Perpaduan rasa pedas, manis dan asam dengan tekstur khas kangkung menjadi sensasi tersendiri saat rujak kangkung disantap.

Docang
Ini bukan makanan Korea, Docang adalah salah satu kuliner khas Kuningan. Perpaduan antara lontong yang dipotong kecil-kecil dicampur dengan daun singkong rebus, tauge segar dan kerupuk lalu disiram dengan kuah dage atau oncom gurih.
Aroma khas dari kuah oncom inilah yang membuat sajian Docang terasa nikmat dan begitu menggugah selera.(*)

