Danau air asin Gili Meno memiliki luas sekitar 8 hektar dan terletak di dekat bagian barat-tengah pulau. Tempat ini dapat dicapai dalam 10 menit berjalan kaki atau 5 menit naik cidomo (kereta kuda) dari dermaga perahu di pantai timur Meno. Gili Meno berada di antara dua gili, yakni Gili Trawangan dan Gili Air, Mataram, Lombok Nusa Tenggara Barat.

Pecinta alam dapat menikmati ketenangan dan kehijauan danau, dengan tempat khusus dari kayu yang dibangun khusus untuk tempat peristirahatan dan cocok untuk mengamati burung. Tempat itu juga berfungsi untuk berteduh sehingga Traveler dapat melarikan diri sejenak dari panasnya hari. Traveler juga  dapat sesekali menikmati berbagai spesies yang berkeliaran bebas di habitat aslinya.
Kawasan Ekowisata Mangrove Gili Meno merupakan sebuah kawasan ekowisata mangrove. Danau dangkal yang dulunya merupakan lokasi produksi garam tradisional musim kemarau ini, dibatasi oleh hutan bakau rimbun yang membentang hingga pantai barat pulau. Sebuah taman tepi laut dengan jejeran pohon cemara dan pohon palem di dekatnya, dengan rumah panggung yang ditinggalkan yang dulunya merupakan bagian dari proyek ekowisata. Meski agak tua, tempat berlindung kayunya kokoh dan nyaman, bagus untuk istirahat jika Traveler kembali berjalan-jalan jauh dari pantai.

Sungguh menjadi tempat yang sangat asyik dan nyaman. Yah, tempat di tepi danau ini menawarkan angin sejuk melengkapi pemandangan yang sangat cantik. Permukaan air yang tenang mencerminkan langit biru di balik sabuk hijau, sementara suara riak lembut riak di antara tunas bakau yang sedang tumbuh semakin menenangkan jiwa.
Burung sesekali terlihat di sini termasuk kuntul yang bermigrasi, serta bangau, kutilang, dan bahkan elang. Di sekitar pucuk bakau berawa, mungkin juga melihat kadal air dan biawak besar.(Ipg)