Taman Nasional Tanjung Puting merupakan salah satu wisata safari yang cukup populer dan dimintai banyak wisatawan. Tidak hanya wisatawan lokal namun mancanegara pun sudah mengenal objek wisata ini. Paket wisata ini merupakan kesatuan dari wisata safari di Tanjung Puting dengan berlayar mengarungi Sungai Sekonyer, yang akan memakan waktu perjalanan wisata sekitar 3 sampai 4 jam.
Perjalanan susur sungai ini sangat mengasyikkan dan tak terlupakan karena Traveler akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang begitu indah, lengkap denganflora dan faunanya karena kawasan ini merupakan salah satu dari Rain Forest terbesar di dunia. Uniknya, wisata susur sungai ini menggunakan alat transportasi perahu klotok. Perahu klotok adalah perahu tradisional Kalimantan yang terbuat dari kayu ulin, dan disebut perahu klotok lantaran setiap berjalan perahu tersebut berbunyi klotok klotok.
Sungai Sekonyer yang menjadi pintu masuk Taman Nasional Puting ini, mengalir di bagian selatan pulau Kalimantan. Dan menyusuri Sungai Sekonyer laksana sedang menyusuri Sungai Amazon-nya Amerika Serikat. Ramainya sapaan beraneka ragam burung mengawali wisata susur sungai ini. Burung King Fisher alias Raja Udang adalah salah satu hewan yang sering ditemui. Belum lagi suasana alam yang menyejukkan, seringkali Traveler akan melihat panorama kabut yang mulai menipis bersama sinar matahari di antara celah-celah pepohonan sepanjang pinggir sungai. Keunikan dari Sungai Sekonyer yaitu memiliki dua jenis air yang berbeda, payau dan tawar.
Sungai Sekonyer dan Taman Nasional Tanjung Puting merupakan kombinasi tepat untuk berwisata. Susur sungainya begitunya mengasyikkan, apalagi sambil melihat pemandangan pinggir sungai yang menakjubkan, Traveler dapat menikmati santap siang di atas kapal yang tengah menyusuri sungai ditengah belantara Kalimantan. Begitu juga tujuan Taman Nasional Tanjung Puting yang dikenal sebagai salah satu pusat konservasi orang utan.   Di taman ini juga hidup habitat primata lainnya seperti bekantan, lutung, kera ekor panjang, monyet merah atau yang suka disebut kelasi dann beruk. Juga hewan lainnya seperti tarsius, kukang, tarantula, leopard planthopper, burung tempulu, semut pemakan daging, burung hantu dan kalajengking.
Keberadaan Sungai Sekonyer memiliki sejarah tersendiri bagi masyarakat Kalimantan Tengah. Sebelumnya, sungai ini bernama Sungai Buaya dan diganti namanya menjadi Sungai Sekonyer berawal dari sebuah nama kapal Belanda, Lonen Konyer pada era zaman penjajahan Belanda, yang karam karena tembakan meriam para penjuang yang bersembunyi di rimbunan pohon nipah. Hal tersebut terjadi pada tahun 1948 saat tentara Belanda kembali menjajah dan menggempur basis- basis gerilyawan Indonesia.
Periode terbaik untuk wisata susur Sungai Sekonyer yaitu pada musim kemarau, sekitar bulan Mei sampai Oktober. Dan biasanya pada musim kemarau, banyak hewan-hewan liar yang berani menunjukkan dirinya di antara pepohonan. Ini menjadi satu pemandangan langka yang menyenangkan. Biasanya, para wisatawan pun sudah bersiap memamerkan aksi merekam gambar-gambar binatang ini.
Sungguh menjadi pengalaman yang sulit tergantikan saat berwisata susur Sungai Sekonyer diatas kapal klotok ini. Perjalanan ini dapat menjadi oase yang menyegarkan untuk menghilangkan rasa stres dalam beraktifitas hari-hari. Traveler akan dibawa menelusuri lorong sungai yang seisinya hanya alam nan indah dan sangat menarik, hutan di sepanjang sisi sungai yang dihuni beragam satwa. Yah, hamparan hutan lebat menyapu pandangan yang diwarnai oleh sinar matahari yang cahayanya memantul di lapisan teratas Sungai Sekonyer. Dengan ayunan yang santai oleh Kapal Klotok di atas sungai, menciptakan suara alam nan syahdu yang mengalihkan bisingnya ibu kota. Tak luput, sapuan angin sepoi-sepoi menyapa lembut di wajah, membuat tubuh merasakan langsung sejuknya alam bebas di Sungai Sekonyer, alam indah Kalimantan Tengah.(Niel)