4 Andalan Kuliner Favorit Khas Wonosobo

Wonosobo tak pernah kehabisan pesonanya, mulai dari keindahan alamnya, tutur ramah para penduduknya dan hal lainnya yang membuat kita selalu ada alasan untuk datang dan datang lagi ke Wonosobo. Berada di dataran tinggi membuat Wonosobo dan sekitarnya memiliki suhu udara dingin, bahkan ketika bulan-bulan tertentu, suhu di sini bisa menjadi nol derajat.

Dinginnya udara yang bersinergi dengan suasana yang tak terlampau ramai, membuat wilayah ini menjadi destinasi wisata favorit. Asyiknya lagi, kabupaten yang terletak di Jawa Tengah ini memiliki kuliner khas dengan cita rasa lezat yang patut anda coba.

Berikut ini ada 4 andalan kuliner khas Wonosobo yang wajib anda cicipi!

Tempe Kemul

Jika anda mengaku sebagai penikmat gorengan tempe, anda harus coba olahan tempe satu ini. Tempe kemul. Merupakan gorengan tempe yang dicampur dengan terigu serta ditaburi irisan daun kucai. Rasanya gurih dan renyah. Tempe kemul sangat sedap dimakan ketika masih hangat. Hampir semua warung makan yang berada di Wonosobo selalu menyajikan tempe kemul. Sehingga anda tak akan kesulitan untuk mendapatkannya.

Karena peminat tempe kemul sangat tinggi, masyarakat setempat pun berkreasi membuat olahan ini hadir dalam bentuk snack. Tentu dengan hadirnya kemasan seperti ini, membuat tempe kemul bisa dijadikan buah tangan dan bisa disantap di mana saja dan kapan saja.

Mie Ongklok

Tak lengkap rasanya ketika melancong ke Wonosobo tanpa mencicipi mie ongklok, makanan khas Wonosobo yang berupa mie kuning yang direbus dengan campuran kol dan daun kucay. Mi ini disajikan dengan kuah kental berwarna kecoklatan. Kuahnya bertekstur dan sedikit manis yang berasal dari campuran tepung kanji yang disebut loh.

Mie ongklok semakin nikmat kala dimakan bersama sate sapi dan tempe kemul. Jika anda penikmat pedas, tentu sudah sangat wajib menambahkan sambal, maka rasanya luar biasa nikmat, perpaduan antara pedas manis.
Ada yang menarik dari sebutan mie ongklok. Ongklok sendiri adalah sebutan untuk peniris yang terbuat dari anyaman bambu, digunakan untuk merebus campuran mi, kol dan kucai ini.

Carica

Carica bukanlah sebuah nama tempat, melainkan buah yang mirip dengan pepaya, tapi memiliki ukuran yang lebih kecil. Carica tumbuh subur di wilayah Dieng. Buah ini pun tak bisa ditemukan di wilayah lain karena tidak cocoknya tanah dan suhu udara.

Carica biasa diolah menjadi manisan dan keripik. Daging carica memiliki rasa asam sementara biji carica memiliki rasa asam manis. Rasa buah ini mengandung kesegaran yang luar biasa, apalagi jika dimakan dalam keadaan dingin. Carica tersedia dalam berbagai kemasan mulai dari wadah kecil hingga botol.

Sego Megono

Dalam bahasa Jawa, nasi disebut Sego. Salah satu sego yang autentik di sini adalah Sego Megono, yakni nasi yang dicampur dengan sayuran dan ikan teri. Sayurannya diiris kecil-kecil lalu ditaburi ikan teri. Campuran sayur dan teri membuat kudapan ini memiliki rasa gurih.

Panganan khas ini juga memiliki nama lain yakni sego reged. Sebutan ini muncul tidak lain karena penampilan kuliner ini yang terlihat berwarna agak ‘coklat’. Meski begitu jangan pernah ragukan kelezatannya, sekali anda mencoba dijamin anda bakalan mau nambah lagi dan lagi….

Subscribe

Related articles

Mengenal Upacara Tradisional Tabut Bengkulu

Di Bengkulu perayaan Tabut pada mulanya dibawa dan dikembangkan...

Makanan Khas Pangandaran Kelezatannya Hangatkan Perasaan

Menghabiskan waktu liburan di Pangandaran tentu menjadi pilihan yang...

7 Rekomendasi Tempat Wisata di Budapest Hungaria

Ada Paris lain di Eropa, yakni Budapest. Kota ini...

Rekomendasi Tujuan Wisata Terbaik di Pangandaran

Kawasan Pangandaran tentu sudah tidak asing lagi bagi wisatawan...

Mengenal Tari Seudati dari Aceh

Seudati termasuk salah satu tari tradisional Aceh yang dilestarikan...
spot_imgspot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here