Merupakan salah satu monolit terbesar di dunia dan  juga termasuk salah satu tempat wisata terkenal di Australia. Ayers Rock terletak dalam Uluru-Kata Tjuta National Park Northerm Territory. Dengan memiliki formasi batu-batuan yang sangat besar ini, Ayers Rock memiliki ketinggian lebih dari 340 meter.  Salah satu keunikan batu ini adalah, terjadinya dramatisasi perubahan warna ketika matahari mulai terbenam. Keindahan warna-warna yang terjadi sangat memukau dan cantik sekali. Mulai dari terra cotta menjadi biru, lalu ungu kemudian perlahan menjadi merah. Sangat indah!  Suku Aborigin setempat yang dikenal sebagai orang asli Australia menyebutnya Batu Uluru dan menganggap tempat ini sebagai tempat suci.
Uluru atau Ayers Rock, adalah monolit batu pasir besar di jantung “Red Centre” yang lingkungannya memang gersang di Northern Territory. Kota besar terdekat adalah Alice Springs, jaraknya 450 kilometer. Uluru adalah tempat suci yang diperkirakan mulai terbentuk sekitar 550 juta tahun yang lalu.
Ayers Rock ini merupakan salah satu torsi (massa batuan lapuk yang terisolasi) yang telah lama dipuja oleh berbagai suku Aborigin Australia di wilayah barat daya Northern ini. Batu itu terlihat pada tahun 1872 oleh penjelajah Ernest Giles dan pertama kali dikunjungi oleh orang Eropa pada tahun berikutnya, ketika surveyor William Gosse menamainya untuk Sir Henry Ayers, mantan perdana menteri Australia Selatan. Meskipun diidentifikasikan sebagai monolit terbesar di dunia, karena terdiri dari beberapa jenis batuan, secara teknis gunung ini bukan monolit.
Menjulang tinggi di atas dataran gurun di sekitarnya dan mencapai ketinggian  sekitar 863 meter di atas permukaan laut. Monolit itu berbentuk oval, berukuran panjang sekitar 3,6 kilometer, dengan lebar 2,4 kilometer, dengan keliling sepanjang sekitar 9,4 kilometer. Ayers Rock terdiri dari batupasir arkosik, yang mengandung feldspar dalam proporsi tinggi. Uniknya, batuan tersebut berubah warna sesuai dengan posisi matahari. Namun, yang paling dramatisir adalah ketika matahari mulai terbenam.
Monolit ini berada di dalam Taman Nasional Uluru – Kata Tjuta. Taman ini didirikan pada tahun 1958 sebagai Taman Nasional Batu Ayers – Gunung Olga, namun tersebut diganti pada tahun 1993. Taman ini memiliki luas 1.326 kilometer persegi. Lalu pada tahun 1985, kepemilikan resmi Uluru / Ayers Rock diberikan kepada orang Aborigin setempat, yang kemudian menyewakan batu dan taman nasional tersebut kepada pemerintah federal selama 99 tahun. Batu dan taman di sekitarnya dinobatkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1987, dan UNESCO memberikan taman tersebut penunjukan Warisan Dunia kedua pada tahun 1994 karena signifikansi budayanya.
Iklim wilayah di kawasan Ayers Rock sepanjang tahun cukup panas dan kering, dengan variasi suhu yang cukup kontras antara siang dan malam.  Sementara itu, musim dingin terdapat pada bulan Mei – Juli. Nah, pada saat musim inilah, banyak wisatwan datang mengunjungi Ayers Rock. Karena  udaranya sangat sejuk, dan suhu rendah di malam hari bahkan sering kali turun di bawah titik beku.
Meskipun cuaca sering tak bersahabat, lanskap di sekitar monolit mendukung kehidupan berbagai flora dan fauna. Ada sekitar 400 spesies tumbuhan di taman nasional, termasuk pohon mulga (sejenis akasia), ek gurun dan poplar gurun, dan beberapa jenis kayu putih, terutama bloodwood sentral (Corymbia opaca), dan lainnya.
Satwa liar termasuk mamalia seperti kanguru merah (Macropus rufus), berbagai hewan pengerat dan marsupial kecil, dan walabi rufus hare langka (Lagorchestus hirsutus), aneka reptil dan amfibi, juga ular, dan berbagai spesies burung, terutama elang, burung budgerigars (spesies parkit), dan pemakan madu.(Niel)