Bangunan klasik yang masih berdiri kokoh seperti kastil ini namanya De Waag. Bangunan fotogenik ini terletak di Nieuwmarkt square di tengah pusat Kota Amsterdam. De Waag atau disebut juga The Weight House memiliki arsitektur yang sangat unik, laksana bangunan istana seperti di negeri-negeri dongeng. Tak heran, bangunan tua bersejarah ini cukup terkenal dan menjadi salah satu objek wisata di negeri Belanda yang selalu didatangi banyak wisatawan.
Usia bangunan De Waag cukup tua, berdiri sejak abad ke 15. Awalnya, bangunan ini berdiri diperuntukkan sebagai gerbang kota, dimana tembok-temboknya dibangun mengelilingi Amsterdam. Namun, ketika Amsterdam mengalami perluasan, gerbang kota yang berada di sekitar De Waag dihancurkan, yang tersisa hanya De Waag sebagai bangunan independen. Hal tersebut terjadi sekitar di akhir abad ke 16.
Amsterdam Waag adalah sisa dari bekas tembok kota di Amsterdam yang dibangun pada tahun 1488 yang berfungsi untuk pertahanan. Merupakan gerbang yang sederhana dengan dinding yang memiliki ketebalan hampir dua meter dan memiliki empat menara di sisi kota yang kondisinya agak sempit dan sangat rendah. Dua menara di sisi kanal cukup lebar dan memiliki benteng. Bagian tertua dari gerbang kota ini disebut gerbang utama.
Semula bangunan tersebut merupakan salah satu gerbang dalam tembok kota, yang bernama Sint Antoniespoort atau disebut juga Saint Anthony’s Gate. Letak gerbang ini berada di ujung tanggul Zeedijk, yang berlanjut ke luar gerbang sebagai Sint Antoniesdijk. Dinding yang dibangun selama periode 1481–1494 ini terdiri dari menara pertahanan dan gerbang kota yang dihubungkan oleh dinding bata dengan alas batu alam. Setelah daerah Lastage ditambahkan ke kota pada abad ke-16, Sint Antoniesdijk menjadi Sint Antoniesbreestraat dan gerbang kota Sint Antoniespoort baru dibangun di dekat Hortus Botanicus.
Pada tahun 1632, Rembrant menggambarkan De Waag dalam satu lukisannya, The Anatomy Lesson of Dr. Nicolaes Tulp. Waag adalah bangunan non-religius tertua yang sangat bersejarah dan masih tersisa di Amsterdam. Bahkan pada tahun 1970, bangunan klasik ini terdaftar sebagai monumen nasional (rijksmonument). Awalnya memang menjadi gerbang kota dan bagian dari tembok Amsterdam, namun bangunan itu juga pernah berfungsi sebagai sebagai aula pagar, bengkel furnitur, bengkel lampu minyak yang digunakan untuk penerangan jalan, stasiun pemadam kebakaran, museum, dan teater anatomi.
Tahun 1991, Waag direstorasi dan selama restorasi, ruang bawah tanah (yang telah diisi) dibuka kembali, tenda-tenda kayu pun ditambahkan ke fasad timur. Pengerasan jalan di sekitar gedung diubah sehingga de Waag kembali menjadi titik pusat di alun-alun Nieuwmarkt.
Saat ini, De Waag digunakan oleh Waag Society. Terdapat sekitar 20 cafe, restoran, dan coffee shop di kawasan ini, sehingga suasana sekitar bangunan ini sangat cocok untuk bersantai sambil menikmati hidangan sajian kuliner disana. Banyak warga sekitar dan wisatawan yang menjadikan De Waag sebagai tempat hang out, bersantai, bertemu dan menikmati hari sambil menyeruput kopi dan menikmati sajian kuliner setempat. Yah, menyeruput kopi atau secangkir teh beserta sajian kulinernya yang lezat-lezat, sambil menikmati suasana sekitar dan memandang bangunan klasik ini, seakan membawa diri ke dalam dongeng-dongeng cerita klasik cinderella.
Keseruan lainnya, di sekitar bangunan bersejarah ini juga ada pasar harian Red Light District. Dan biasanya setiap hari Sabtu kawasan tersebut menggelar pasar dengan menjual bahan-bahan pangan organik serta barang-barang antik pada setiap minggu sehingga Traveler dapat menikmati dan melihat suasana ini.(Niel)