Puncak Suroloyo merupakan tempat tertinggi di perbukitan Menoreh yang menghampar panjang antara Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tempat ini memiliki ketinggian kurang lebih 1000 mdpl, sehingga membuat Puncak Suroloyo ini menjadi tempat yang fantastis untuk menyaksikan keindahan alam. Puncak Suroloyo merupakan lokasi yang dipercaya sebagai legenda pertapaan Raden Mas Rangsang. Disamping itu, tempat ini juga menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Jogja karena keindahan alamnya yang begitu menakjubkan.
Lokasi Puncak Suroloyo tidak terlalu jauh dari kawasan Punthuk Setumbu atau Candi Borobudur. Bahkan dari Punthuk Setumbu, Traveler sudah dapat melihat area Puncak Suroloyo. Gardu pandang yang berada di atas bukit kelihatan sangat mempesona.
Untuk perjalanan ke Puncak Suroloyo, tempatkan posisi kendaraan dari arah Candi Borobudur lalu ambil arah ke Jogja sampai dengan pertigaan di dekat Candi Mendut. Dari pertigaan, ambil kearah kanan menyusur Jalan Kleben, lalu Jalan Lettu Sugiarno, kemudian Jalan Klangon dan menemui Jalan Nenggulan-Mendut.
Setelah melewati jembatan yang menyeberangi sungai Progo, tidak jauh dari situ tepatnya di daerah Kalibawang, Traveler akan menemukan papan petunjuk arah menuju Puncak Suroloyo. Dari papan petunjuk arah tersebut, disebutkan bahwa jarak ke Puncak Suroloyo sekitar 8 kilometer lagi. Jalanan ke puncak Suroloyo cukup bagus, tapi tidak lebar. Jadi agak merepotkan apabila ada mobil berpapasan. Perjalanannya pun  mendaki dan menurun, cukup tajam di antara tebing dan jurang, sehingga harus ekstra hati-hati
JIka menggunakan kendaraan, pastikan dalam kondisi prima. Karena perjalanan ini banyak pendakian yang menanjak dan belokan yang tajam yang memerlukan ekstra tenaga dan kehati-hatian dalam berkendara. Perjalanan memakan waktu sekitar setengah jam, akibat jalan yang cukup menantang. Namun di sepanjang perjalanan pendakian ini, ada beberapa tempat wisata yang juga bisa kita kunjungi, diantaranya Wisata Watu Tekek, Air Terjun Watu Jengger dan Gunung Kendil.
Lapangan parkir Puncak Suroloyo cukup luas, di pinggir lapangan parkir terdapat beberapa warung yang menjual aneka makanan dan minuman, ada mie, soto, biskuit, keripik dan lainnya. Di kompleks parkiran juga terdapat toilet dan mushalla.
Untuk mencapai puncak Suroloyo, Traveler harus mendaki kurang lebih 280 anak tangga. Pendakian cukup menguras tenaga, jadi jangan lupa bawa air minum. Pada tangga ke 230-an, Traveler sudah bisa melihat dua pendopo lainnya yang berada di puncak sekitar. Di Puncak Suroloyo ini, terdapat tiga pendopo sebagai tempat pertapaan yaitu Puncak Suroloyo, Sariloyo dan Kaendran.
Menurut legenda, Puncak Suroloyo berkisah tentang seorang pujangga dari Keraton Surakarta. Dalam bukunya yang berjudul Cabolek, menceritakan bahwa putra mahkota kerajaan Mataram Islam yang bernama Raden Mas Rangsang, pernah menerima wangsit untuk menjadi penguasa tanah Jawa. Untuk itu Raden Mas Rangsang harus berjalan kaki dari keraton menuju ke arah barat yang mencapai sekitar 40 kilometer.
Begitu Raden Mas Rangsang sampai di puncak sebuah bukit, karena terlalu capek, beliau jatuh pingsan di puncak bukit tersebut. Puncak bukit inilah yang sekarang terkenal dengan nama Puncak Suroloyo.  Di puncak bukit ini Raden Mas Rangsang mendapatkan wangsit kedua, yang isinya anjuran melakukan pertapaan guna menjadikannya seorang raja yang adil dan bijaksana. Setelah besar, Raden Mas Rangsang bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Panorama alam di puncak ini sangat memikat. Pemandangan alamnya begitu menakjubkan. Sebelah utara, Gunung Sumbing dan Sindoro. Jauh dibelakangnya yaitu Gunung Ungaran dan Telomoyo. Jauh di sebelah timur, yakni Gunung Slamet. Kemudian di sebelah barat adalah Gunung Merapi dan Merbabu.(Ipg)