Mendaki pegununungan atau bukit-bukit biasanya untuk memburu sunrise, sang matahari terbit. Begitu banyak para pendaki gunung yang ingin menikmati sunrise dari ketinggian. Ada rasa yang sulit diungkap secara nyata, begitu fantastis dan begitu ekspresif. Seakan berada di negeri awan ketika sedang berada di puncak bukit atau pegunungan. Seperti di Tahura Sultan Adam, salah satu tempat wisata yang ada di Kalimantan Selatan.
Tahura Sultan Adam merupakan wilayah hutan di perbukitan. Karena rimbunnya pepohonan, udaranya pun juga masih sangat sejuk dan berangin-angin. Di puncaknya, Traveler dapat menikmati pemandangan perbukitan dan telaga yang berada di dekat Tahura Sultan Adam. Begitu memasukinya, pandangan mata langsung dimanjakan dengan jejeran pepohonan rindang dan lebat.
Di sini bisa melihat berbagai macam jenis pohon yang terawat dan terjaga dengan baik oleh pihak pengelola. Di dekat pintu masuk traveler akan melihat kolam pemandian Meneer Belanda yang berukuran sekitar 30m x 50m. Kolam ini dibangun pada zaman Belanda, sehingga memiliki nilai historis. Traveler dapat berenang atau sekedar merendamkan kaki menikmati kesegaran air pegunungan asli di pemandian Meneer Belanda. Selain itu terdapat juga Benteng Belanda, situs peninggalan jaman Belanda. Kondisi benteng ini hanya tersisa runtuhan pondasinya serta puing-puing benteng. Benteng Belanda ini berada di puncak Tahura. Namun traveler tidak perlu berjalan kaki untuk bisa mencapai ke puncak, karena bisa menggunakan kendaraan bermotor.
Selain situs sejarah, di sini terdapat beberapa air terjun. Ada yang harus menuruni tangga dan ada yang harus melewati jalan setapak nan menanjak. Untuk menuju air terjun tersebut traveler harus berjalan menanjak di jalan setapak yang bersemen, berdekatan dengan kolam Belanda. Sedangkan di air terjun satunya traveler tinggal menuruni anak tangga. Air dari air terjun tersebut sangat segar dan jernih. Asyik untuk berendam, bermain air sepuasnya, atau sekadar beristirahat di tempat yang sudah disediakan.
Di puncak ini, terlihat hamparan awan putih seakan berada di negeri atas awan dengan panorama alamnya yang mengesankan. Apalagi ketika sedang berkemah di Tahura Sultan Adam ini, akan terlihat gemerlap lampu Kota Martapura, Banjarmasin, Banjarbaru serta kota-kota lainnya dan juga cahaya bulan-bintang. Momen yang paling ditunggu adalah pada saat matahari muncul dari tempat peristirahatannya, alias sunrise. Traveler bisa mengabadikan momen itu dan mengunggahnya ke media sosial. Live streaming seru juga, lho! Untuk itu, tetap setia dengan XL atau Axis yang jaringan internetnya stabil. Dengan jaringan internet XL Axiata yang telah terfiberisasi, streaming pun tidak lola. Click disini untuk memastikan jaringan daerahmu sudah terjangkau XL Axiata 4.5G.
Secara administratif, Tahura Sultan Adam masuk ke dalam 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Banjar. Namun lebih tepatnya tempat ini terletak di Jalan Ir Pangeran Mohammad Noor, Desa Mandiangin Timur, Kecamatan Karang Intan, Kota Martapura. Dari pusat kota Banjarmasin berjarak 45 km sedangkan dari Banjarbaru berjarak 20 km. Nama tempat yang mempunyai luas kawasan 112.000 hektare ini diambil dari sultan Banjar yang memerintah pada tahun 1825 hingga 1857.
Tiket masuk tempat wisata ini hanya Rp5 ribu, dan biaya parkir kendaraan roda dua Rp5 ribu dan untuk biaya parkir kendaraan roda empat sebesar Rp10 ribu. Nah, kelar badai corona berlalu, siap-siap untuk menikmati keindahan panorama di Tahura Sultan Adam! #JaringanInternetStabil #Fiberisasi(AS/IPG)