Jika anda sedang jalan – jalan ke Pulau Dewata, Bali, pasti anda sering menjumpai rumah adat Bali. Entah di tengah kota maupun di luar kota, rumah adat tersebut jadi pemandangan yang sangat familar. Nah, jika anda perhatikan dengan seksama, ada satu ke khasan yang sangat unik dalam setiap rumah adat Bali ini. Hal yang paling utama yang selalu ditampilkan dari rumah adat Bali adalah adanya ‘Candi Bentar’. Bangunan ini biasa terlihat berada di depan rumah sebagai gapura.
Bukan sembarang pintu masuk saja, tapi Candi Bentar punya makna kehidupan yang tinggi. Menurut kepercayaan mereka, arsitektur rumah adat Bali ini punya unsur miniatur alam semesta yang menjadi tempat segala aktivitas manusia. Gapura Candi Betar dulunya dibangun pada lingkungan Puri atau Istana Raja dan Pura, atau tempat suci agama Hindu. Namun, seiring dengan penyebaran budaya, konsep arsitektur ala Gapura Candi Betar ini telah diserap ke dalam bagunan miliki masyarakat umum.
Terdiri dari dua buah candi yang serupa, Gapura Candi Betar membatasi sisi kira dan juga sisi kanannya sebagai pintu masuk ke dalam pekarangan rumah. Menariknya, gapura tersebut tidak mempunyai atap yang menjadi penghubung pada bagian atasnya, sehingga membuat kedua sisinya terpisah.
Untuk membangun sebuah Gapura Candi Bentar dibutuhkan keuletan dan jam terbang yang tinggi. Ini yang membuat kehadiran Para Undagi sangat penting saat proses pembangunannya. Karena, hanya mereka memahami secara benar di mana dan kapan Candi Bentar ini harus tampil megah, normal dan kokoh sesuai dengan tempatnya.(DT)