Tempat-tempat wisata di Medan tidak semata mengunjungi danau, pantai atau wisata alam lainnya, namun Kota Medan juga memiliki sebuah museum galery yang seru dan asyik untuk dikunjungi. Namanya Rahmat International Wildlife Museum and Galery, tempat yang dapat mengedukasi dan memperkenalkan berbagai suasana kehidupan satwa liar di alam bebas. Hal ini secara tidak langsung menjadi pendidikan, edukasi, terutama bagi anak-anak.
Rahmat International Wildlife Museum and Gallery ini merupakan museum unik, yang menyajikan berbagai koleksi aneka jenis binatang yang diawetkan. Traveler akan terkesima dengan ribuan koleksi hewan yang diawetkan namun terlihat hidup dan nyata bagaikan di habitat aslinya.  Satwa-satwa yang diawetkan ini adalah bintang yang sudah mati, hasil berburu yang dilegalkan, juga hasil sumbangan lembaga serta dari teman-teman pemilik galeri. Begitu memasuki museum ini, Traveler langsung diajak melihat seluruh koleksi dan mendengarkan panduan dari guide. Hebatnya lagi, koleksi museum ini menggunakan konsep berstandar dunia conservation by utilization. Standar tersebut sebagai pencegahan kepunahan dan peningkatan populasi satwa liar di habitat asli.
Traveler dapat melihat berbagai jenis hewan dari penjuru dunia. Yah, karena tempat ini juga menyimpan koleksi dari beragam satwa liar seluruh penjuru dunia. Ribuan binatang, baik besar maupun kecil, dengan penataan yang apik dan artistik serta sedap dipandang mata, diletakkan dalam ruangan-ruangan berpendingin penuh, sehingga kelembabannya selalu terjaga.
Pesona Koleksi Aneka Satwa
Museum ini memiliki tiga lantai dengan penataan koleksinya sesuai habitatnya, asli, dan dalam kondisi sangat baik. Traveler dapat menyaksikan langsung satwa-satwa langka yang diawetkan dengan penjelasan jenis dan asalnya.
Pada lantai satu,Traveler akan disuguhkan berbagai jenis burung, yang dikelompokkan dengan sebutan Pheasants of The World. Di salah satu sudut lainnya, yang disebut Bear Room, berbagai jenis beruang dapat dilihat disini. Dalam nuansa yang sangat dingin, beruang-beruang ini hadir di atas hamparan salju. Masih di salah satu sudut di lantai satu juga, koleksi African Big Five akan menyirap Traveler. Yah, ruangan ini mempertontonkan lima jenis satwa yang dianggap sebagai  binatang besar dan berbahaya di kawasan Afrika. Binatang-binatang ini adalah Singa, Badak Putih, Cheetah, Gajah dan Banteng.
Suasana di ruang ini benar-benar membawa Traveler seolah diajak berpetualang dalam alam liar Afrika.  Suara-suara burung dan hewan lainnya begitu nyata terdengar. Traveler juga akan takjub bertemu dengan binatang-binatang yang tidak ada di Indonesia.
Sudut lainnya menampilkan beragam kambing. Zona ini diklasifikasikan sebagai The Goats of Mountain. Sekitar 22 ekor kambing gunung dapat Traveler temui dengan berlatar belakang pegunungan.
Nah, bagi penggemar kucing, zona Cats of the World siap menampilkan kucing-kucing cantik nan elok. Berbagai jenis kucing dengan berbagai ukuran dapat ditemui disini. Bahkan, pajangan kucing-kucing liar manca negara juga dapat disaksikan di sini.
Safari Night
Uniknya, Traveler dapat menikmati perjalanan safari night, serasa sedang berada di antara binatang-binatang pada malam hari, ditengah hutan belantara. Traveler akan merasakan sensasi tersendiri, membayangkan suasana malam yang menegangkan. Apalagi, tatapan tajam seekor harimau langsung menyambut Traveler begitu memasuki ruangan ini. Belum lagi suguhan suara harimau yang begitu menegangkan, menggema di seluruh ruangan. Suasana malam benar-benar terasa kental, sahutan suara burung malam seperti burung hantu, ikut mewarnai perjalanan ini.
Ruangan ini memang ditata dengan desain khusus layaknya hutan yang menyeramkan saat malam hari. Suara auman raja hutan, menggema melalui sistem suara yang telah diseting sedemikian rupa, sehingga memacu adrenalin pengunjung yang memasuki ruangan ini. Dengan tata pencahayaan yang sengaja dibuat remang-remang dan didesain sedemikian rupa, menciptakan suasana malam di tengah hutan begitu ‘hidup’. Dan, hampir semua jenis binatang buas yang hidup di hutan, hadir menemani safari night ini.
Pesona lantai 2 dan 3
Tak kalah menarik di lantai dua, lantai ini juga penuh dengan pajangan-pajangan binatang dari seluruh dunia. Koleksi aneka seranga dapat disaksikan di ruang Insects dan Skeleton. Aneka jenis kupu-kupu, semut, nyamuk, kumbang langka dan lainnya juga kerangka-kerangka hewan disajikan di ruangan ini. Tersimpan dalam bingkai yang dilapisi kaca yang dipajang di dinding, lemari bahkan meja, aneka serangga ini tersusun rapi dan menarik.
Lantai dua yang megah ini juga menjadi penginapan hewan-hewan yang berasal dari Indonesia, seperti Harimau Sumatra, Komodo, Burung Mambruk, Ular Kobra Raja yang kesemuanya ini ditata rapi, menarik dan harmonis.
Disini juga dapat menyaksikan kerangka binatang seperti kerangka Kuda Nil, kerangka Orang Utan dan kerangka Gajah Asia. Â Beragam koleksi binatang lainnya seperti kura-kura, aneka burung dan satwa lainnya dapat dilihat di lantai ini.
Berbeda dari Lantai 1 dan lantai 2, pada Lantai 3 pihak pengelola museum menyajikan pemandangan beragam koleksi photo. Lantai tiga merupakan ruang serbaguna dengan koleksi unik photo dari tokoh-tokoh film dan olahraga dunia, juga  benda-benda pribadi orang ternama di dunia. Seperti koleksi piringan hitam lagu pemusik internasional Michael Jackson, baju pemain bola internasional yang telah ditandatangani oleh Ronaldo dan rekan timnya, sarung tinju beserta tanda tangan Muhammad Ali dan Mike Tyson dan koleksi dari atlet-atlet lainnya, semua dapat disaksikan disini.
Mencegah Agar Hewan Tidak Punah
Keberadaan Rahmat International Wildlife Museum and Galerry ini berdiri atas inspirasi dan keinginan kuat Rahmatsyah, yang sangat mencntai alam serta mencegah agar hewan-hewan tidak punah. Rahmat merupakan seorang konservasionis dan sering berpetualang ke berbagai wilayah penjuru dunia. Ia merupakan putra Indonesia pertama yang menerima berbagai penghargaan dan pengakuan berburu internasional. Sebagian besar satwa yang berada di dalam museum ini dikumpulkan dari kegiatan berburu resminya.
Rahmat International Wildlife Museum and Galery tidak saja hanya memamerkan satwa-satwa seluruh dunia yang sudah diawetkan. Berbagai fasilitas lainnya dapat Traveler nikmati seperti perpustakaan jenis satwa serta habitatnya dari berbagai negara. Juga ada aneka cinderamata yang sangat khas dari Rahmat museum ini. Bahkan disini juga ada Hunters Cafe dengan audio visual tentang perburuan konservasi. Juga studio foto dengan fotografer profesional, dan multi function room. Nah, Traveler dapat memaksimalkan segala fasilitas yang ada ini.
Museum yang berlokasi di Jalan S. Parman No. 309, Petisah Hulu, Kecamatan Medan baru, Kota Medan Sumatera Utara ini, didirikan pada tanggal 14 Mei 1991. Ini merupakan museum yang pertama dan satu-satunya di dunia, yang berisi tentang semua binatang yang diawetkan dan ditampilkan seperti habitat aslinya.
Untuk masuk ke museum ini, Traveler dikenai biaya yang dibagi berdasarkan profesinya. Untuk umum dikenai harga Rp 75.000 (sudah termasuk softdrink dan souvenir), untuk pelajar dikenai biaya Rp 25.000 (minimal sejumlah 25 pelajar), dan untuk turis asing dikenai biaya Rp 150.000,-
Akses untuk menuju Museum ini cukup mudah karena museum ini berada di tengah kota. Waktu tempuh menuju lokasi sekitar 45 menit dari Bandara Internasional Kualanamu.(Puteri)