Melihat bangunan masjid ini seakan-akan dibawa menjelajah ke lebih dari ribuan tahun lalu. Yah, Masjid Agung Kairouan di Tunisia. Arsitekturnya yang megah menghasilkan campuran gaya pra Islam, Romawi dan Bizantium pada tempat ibadah Muslim tertua di Afrika ini. Kota Kairouan, Tunisia sudah lama menjadi kota Maghreb yang paling kuno dan suci serta tempat berkumpul bagi peradaban Arab Muslim.
Masjid Agung Kairouan dikenal juga dengan Masjid Uqba yang merupakan jantung dari warisan kota. Nama Uqba diambil dari seorang jenderal bernama Uqba ibn Nafi yang membangun masjid ini pertama kali. Masjid ini memiliki sejarah yang penting karena merupakan masjid pertama di kota Muslim pertama di Barat. Kairouan berdiri di nexus, masjid ini dianggap sebagai tempat paling suci keempat dalam Islam setelah Mekah, Madinah dan Baitul Maqdis di Palestina. Masjid Agung Kairouan merupakan salah satu monumen Islam yang paling mengesankan dan terbesar di Afrika Utara. Mesjid yang sangat megah dan mengkilap, karena memiliki parimeter hampir sama dengan 405 meter atau 1.328 kaki dan halamannya berlantaikan marmer.
Di dalam masjid ini terdapat ruang sholat dengan 17 tiang berukir dan mihrab yang dihiasi dengan ukiran halus. Ada juga ceruk khusus yang menunjukkan arah kiblat, dilengkapi dengan panel marmer dan ubin berpola bunga. Ada pula kolam yang dikenal sebagai Old Cistern (Al-Majal al-Qadim). Masjid Agung Kairouan dipugar dua kali pada abad ke-18 dan abad ke-9 di masa Pangeran Ziyadat Allah 1.
Pemugaran besar-besaran juga pernah dilakukan pada tahun 703 Masehi oleh Hassan Ibn Numan. Masjid dibangun kembali dengan bahan yang lebih kuat seperti batu bata dan kayu. Tetapi satu-satunya komponen yang disimpan dan tetap ada adalah mihrab yang dibuat dari kayu jati dengan ukiran halus serta kubah berarsitektur Romawi dan Bizantium.
Di bagian luar masjid terdapat halaman dengan batu nisan dan menara tiga lantai yang menjulang tinggi. Dengan ketinggian 32 meter, bangunan ini tetap menjadi salah satu bangunan tertinggi di kota Kairouan. Masjid Agung Kairouan ini dibuka pada pukul 08.00-14.00 waktu setempat. Bagi pengunjung non muslim, tidak diperkenankan masuk ke ruang ibadah. Akan tetapi ada pintu khusus yang dibiarkan terbuka sehingga bisa melihat seisi masjid dari luar.
Keindahan masjid ini semakin menawan ketika malam hari, menara masjid Kairouan akan bersinar oleh lampu-lampu cantik.(DT)