Panorama alam yang menawan memang selalu menjadi tujuan utama para wisatawan untuk datang. Keindahan alamnya yang dapat menghipnotis serta keunikan lainnya, menjadi daya tarik untuk selalu datang dan datang lagi. Seperti di Grojogan Sewu Tawangmangu ini, wisata air terjun yang masih sangat alami. Nuansa sekitar air terjun pun masih terkesan sangat menyatu dengan alam. Terletak di bawah kaki Gunung Lawu, air terjun dengan ketinggian sekitar 81 meter ini memiliki panorama yang begitu menakjubkan dan sulit tertandingi oleh mana pun.
Saat berada di lokasi, ada dua pintu masuk yang dapat dipilih. Pintu masuk pertama berada di dekat Taman Balekambang. Banyak orang yang memilih pintu masuk ini karena awalnya memang terkesan mudah, padahal dibalik itu menuntut fisik yang lumayan melelahkan. Traveler akan menuruni puluhan anak tangga, dan hati-hati, karena disini kondisinya cukup licin. Dan jumlah anak tangga yang harus dilewati lumayan cukup banyak, berkisar seribuan anak tangga. Yah, lumayan melelahkan bukan!
Atau pilihan berikutnya yaitu melalui pintu masuk kedua yang berada di dekat River Hill yang jalurnya lebih nyaman karena kondisi jalannya cukup landai. Memang, di jalur kedua ini sesekali ada menanjaknya dan ada bebatuan, namun pada umumnya sangat aman terutama bagi yang lansia. Namun yang pasti, kedua pintu masuk tersebut sama-sama memiliki keindahan dan keunikan masing-masing di sepanjang perjalanannya.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia masih menyimpan banyak mitos yang apabila dilanggar akan mendapatkan musibah atau biasa disebut pamali, tak terkecuali di Grojogan Sewu ini. Apabila traveller lebih memilih jalur masuk dari bawah, traveller akan melewati Jembatan Kreteg Pegat. Kreteg dalam bahasa Jawa berarti jembatan dan Pegat berarti pisah. Konon katanya, siapapun pasangan kekasih yang belum menikah dan nekat melewati Kreteg Pegat ini, maka hubungannya tidak akan bertahan lama. Namun, terlepas dari mitos yang ada, justru jembatan ini menjadi spot foto yang instagramable dan keren untuk berswafoto disini.
Tak heran, banyak pasangan muda-mudi yang sibuk berswafoto atau sekedar lewat dan menikmati rimbunnya flora, sembari sesekali terkena cipratan air yang turun dari lembah Grojogan Sewu. Dan jika beruntung, traveller bisa melihat kera yang asyik bergelantungan dari pohon ke pohon dan berkeliaran di jalan. Sungguh suasana yang begitu alami.
Memasuki lokasi, debit air akan terlihat sangat jelas dan semakin deras. Itulah mengapa ada larangan untuk mandi langsung dibawah air terjun, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk cipratan batu krikil yang cukup kencang akibat derasnya air yang turun. Namun, jangan berkecil hati, tetap masih bisa menikmati keseruan di air terjun ini. Traveler masih bisa merendam kaki atau bermain air di aliran sungai yang cukup tenang. Lebih aman dan tentunya lebih leluasa, bukan?
Selain menyuguhkan ‘the part of paradise’ di bumi Jawa ini, banyak fasilitas keseruan lainnya di Grojogan Sewu yang tentunya sangat sayang dilewatkan, seperti flying fox, arum jeram, atau sekedar santai di kedai-kedai kopi ala millenial yang bergaya retro.
Akses menunju lokasi ini cukup mudah. Jika memulai perjalanan dari Solo, bisa menggunakan angkutan umum berupa bus. Pilih bus jurusan Solo-Tawangmangu yang akan menuju Air Terjun Grojogan Sewu ini. Beberapa bus yang mempunyai trayek Solo-Tawangmangu yaitu, Bus Rukun Sayur, Bus Langsung Jaya, Bus Setia Usaha. Bus-bus tersebut dapat di temukan di Terminal Tirtonadi sebelah Timur. Untuk menuju lokasi tiket air terjun dari Terminal Tawangmangu, jaraknya hanya sekitar 500 meter. Berjalan adalah alternatif menyenangkan jika memang ingin menikmati keindahan di sekitar Tawangmangu. Namun jika tidak ingin lelah, ada jasa ojek yang bisa dipilih dan siap mengantar Traveler sampai ke depan pintu tiket. Bagi yang ingin mengambil perjalanan lebih nyaman, membawa mobil pribadi akan terasa lebih santai.
Nah, siap mengeksplor alam Karanganyar menikmati keindahan Grojogan Sewu Tawangmangu ini, kan!(AN/IPG)