Dua air terjun ini bagaikan sepasang sandal yang tidak bisa dipisahkan dan saling melengkapi. Namanya Air Terjun Benang Stokel dan Air Terjun Benang Kelambu. Kedua air terjun ini berada di kaki Gunung Rinjani, yang letaknya sangat berdekatan, tepatnya di kawasan Geopark Rinjani, atau Rinjani-Lombok UNESCO Global Geopark, sekaligus sebagai Taman Bumi Dunia yang diakui oleh UNESCO. Tak heran, hampir semua wisatawan yang datang berkunjung ke taman ini dipastikan mengunjungi kedua air terjun ini.
Air Terjun Benang Stokel
Benang stokel dalam bahasa Sasak berarti segumpal benang. Air Terjun Benang Stokel memang terlihat bagaikan benang putih yang memanjang dengan warna putih yang pekat. Berbeda dengan air terjun pada umumnya yang tampak seperti air yang berhamburan turun ke bawah. Air Terjun Benang Stokel jatuhnya air lebih rapi layaknya benang yang berkumpul turun ke bawah.
Terdapat dua titik air terjun yang berdampingan dengan memiliki ketinggian sekitar 30 meter dengan debit air yang berbeda. Pada air terjun sebelah kanan debit airnya cenderung pelan sementara yang sebelah kiri agak deras. Kolamnya cukup luas dan tidak terlalu dalam. Traveler akan merasa aman untuk bermain air di kolam ini, apalagi arus air di kolam tersebut juga tidak deras dan kolamnya pun cukup landai, langsung menghubungkan ke tanah yang sejajar dengan pijakan kaki. Konon katanya, air di sana mampu meremajakan kulit serta membuat rambut kokoh dan tidak mudah rontok.
Banyak spot-spot asyik dan seru untuk berfoto. Di sekitar air terjun terdapat bebatuan besar, hamparan rumput, serta gazebo yang cukup unik. Di dekat air terjun juga terdapat jembatan yang juga menjadi ikon, spot selfie favorit para wisatawan.
Air Terjun Benang Kelambu
Sesuai namanya, air terjun ini terlihat seperti kelambu (tirai) dengan suara air terjunnya yang lebih halus, berbeda dengan air terjun kebanyakan. Air terjun ini berbentuk melebar menyerupai sebuah tirai sehingga terlihat sangat cantik dan penuh pesona. Air Terjun Benang Kelambu sebenarnya cukup tinggi. Hanya saja, air terjun ini terbagi tiga tingkatan. Pada tingkat pertama memiliki ketinggian sekitar 30 meter, lalu pada tingkat kedua dimana airnya merupakan lanjutan dari tingkat pertama, memiliki ketinggian sekitar 10 meter. Tingkat yang paling bawah memiliki ketinggian sekitar 5 meter. Karena bersumber langsung dari mata air alami, air nya pun sangat jernih, saking jernihnya banyak pengunjung yang suka meminum langsung air tersebut.
Berbeda dengan kebanyakan air terjun lainnya, kucuran air seakan-akan menyembur begitu saja dari rimbunnya pepohonan. Debit air mengalir juga tidak terlalu kencang, dimana airnya berasal dari beberapa mata air yang keluar melalui celah-celah tebing. Namun, banyaknya pepohonan rimbum di sekitar tebing, sehingga terlihat seolah-olah air keluar melalui pohon-pohon tersebut. Hal ini terlihat seakan melihat tirai yang terjulur ke bawah. Itulah mengapa air terjun ini disebut dengan Air Terjun Benang Kelambu, karena penampakan yang terlihat layaknya benang kelambu dari air yang turun ke bawah melalui dinding batu dan pohon-pohon tersebut.
Air Terjun Benang Kelambu juga tidak memiliki kolam untuk penampungan curahan airnya, namun karena debit airnyapun kecil, sehingga aman bagi Traveler untuk menikmati langsung kucuran air jatuh tepat dibawahnya.
Rute Perjalanan
Perjalanan menuju lokasi Air Terjun Benang Kelambu sama dengan perjalanan menuju ke lokasi Air Terjun Benang Stokel. Dimulai dengan melewati sebuah gapura yang bertuliskan ‘Welcome To Geopark Rinjai’. Traveler tinggal mengikuti saja jalur yang sudah disiapkan. Trekkingnya sangat asyik, terbuat dari lapisan tembok serta susunan batu-batuan. Alamnya sekitarnya pun masih sangat asri, masih banyak monyet-monyet liar yang bisa ditemui di sepanjang trekking ini.
Kawasan ini berlokasi di Dusun Pemotoh, Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Keliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Rute menuju Air Terjun Benang Kelambu dari Mataram dengan menempuh jalur Mataram-Narmada-Sedau-Pancor Dau-Teratak, setelah itu tibalah di Desa Aik Berik. Â Total jarak yang ditempuh sekitar 30 kilometer dengan memakan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan. Setelah tiba di kawasan Rinjani Geopark, Traveler masih harus melanjutkannya dengan berjalan kaki untuk sampai ke air terjun ini.(Raditya)