Siapa yang tak mengenal Sungai Thames (River Thames), sebuah sungai yang mengalir di sebelah selatan Inggris yang menghubungkan London dengan laut. Sungai ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke Inggris. Sungai yang memiliki panjang 215 mil atau sekitar 346 kilometer ini, melewati berbagai macam objek wisata terkenal di Kota London, seperti London Eye, Big Ben, Tower Bridge, Tower of London, Gedung Parlemen, Shakespeare Globe Theatre, City Hall, Gereja Katedral St. Paul, Hays Galleria, London Bridge Building, The Shard dan lainnya.
Sungai Thames merupakan salah satu lokasi yang sangat populer di Kota London, sehingga siklus lalu lalang orang disini sangat tinggi. Untuk melengkapi jalan-jalan di Kota London ini, menyusuri Sungai Thames dengan kapal pesiar, jadi satu pilihan menarik untuk melihat beberapa ikon megah di Ibu kota Inggris Raya ini.
Sungai Thames sangat dicintai warganya dan juga telah menjadi rumah bagi sejumlah hewan air karena perairannya yang sangat bersih. Namun siapa sangka, sebelum Sungai Thames masuk dalam salah satu sungai terbersih di dunia ini, pernah memiliki riwayat yang kelam. Dahulu, dahulu sekali yaitu pada tahun 1858, Sungai Thames merupakan sungai terjorok yang menimbulkan aroma bau menyengat yang tersebar ke seluruh kota. Hal itu terjadi pada saat musim panas. Saking baunya, penduduk London pun menyebutnya The Great Stink.
Bau menyengat ini bersumber dari sungai Thames yang mengalir di sepanjang kota London. Dan pada saat itu, pipa pembuangan akhir mengarah langsung ke sungai Thames, yang mengakibatkan kondisi Sungai Thames hampir dipenuhi sampah dan kotoran yang berasal dari pipa pembuangan akhir tersebut. Benar-benar sangat memprihatinkan karena bau yang ditimbulkan sangat luar biasa mengganggu. Akhirnya aksi pun dijalankan. Dewan rakyat meminta pemerintah Kota London membangun kembali sistem pembuangan kota, agar pipa pembuangan tidak membuang sampah dan kotoran ke Sungai Thames. Sebuah program bernama “Thames River Clean Up” berhasil membuat Sungai Thames kembali bersih.
Saat ini, sepanjang tepian Sungai Thames berderet tempat – tempat keindahan yang dapat disinggahi. Juga keberadaan kafe dan restoran, yang menjadi alternatif lain dalam menikmati romantisnya kawasan sungai legendaris ini.
Aktivitas menyusuri Sungai Thames merupakan salah satu cara terbaik untuk melihat kemegahan Kota London. Bersama kapal pesiar dengan dek terbuka, membuat wisatawan dapat menikmati pemandangan dengan leluasa. Kapal-kapal ini beroperasi setiap hari mulai pukul 10.00 waktu setempat.
Sejarah Sungai Thames
Sungai ini merupakan saksi berdirinya sejarah Kota London yang dibangun oleh Kerajaan Romawi pada abad 43 yang pada saat itu bernama Londonium. Saat itu, keberadaan Sungai Thames sangat berperan penting dalam penyediaan protein ikan bagi penduduk sekitar dan juga mensuplai air minum, pengairan lahan pertanian dan transportasi.
Pada tahun 55 SM, sejarah mencatat bahwa Julius Caesar memimpin penyerbuan pertama pasukan Romawi ke Inggris. Ketika ia kembali pada tahun berikutnya, gerak majunya terhambat oleh sungai yang ia namai Tamesis, yaitu Sungai Thames.
Selama empat abad berikutnya, orang Romawi meluaskan perdagangan mereka dengan daerah-daerah lain di Eropa dan mengimpor barang mewah dari daerah Laut Tengah. Mereka mengangkut barang dari pedalaman ke London melalui Sungai Thames. Dengan memiliki sistem jalan-jalan utama yang menyebar dari tengah kota, London pun menjadi pusat perdagangan yang cukup penting.
Sungai Thames mengalir melalui selatan Inggris dan merupakan sungai terpanjang di negara ini. Beberapa kota yang dilalui oleh Thames adalah Oxford, Reading, Henley-on-Themes, Windsor, Kingston Upon Thems dan Richmon. (Niel)