MENIKMATI KEINDAHAN TENUN LOMBOK

Yang cukup familiar digunakan adalah kain tenun khas dari daerah Lombok. Aneka ragam motif tersusun indah penuh makna. Perpaduan warna yang terkombinasi cantik dengan corak atau motif khas Lombok ini, menciptakan helai demi helai kain tenun yang mempesona. Sungguh, tak heran salah satu hasil kebudayaan Indonesia ini menjadi rebutan oleh para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Ada dua desa yang cukup terkenal di Lombok sebagai penghasil tenun terbaik, yaitu desa Sukarara dan desa Sade. Di kedua desa ini, kita pun bisa menyaksikan langsung bagaimana proses pembuatan kain tenun ini, bahkan kita bisa langsung mencoba untuk menenun sendiri.

Melihat dari prosesnya, ada 4 cara dalam membuat kain tradisional ini, yaitu :

  1. Kain Tenun Pelekat, yaitu berupa kain sarung tenun dengan motif loreng atau bertapak catur. Terbuat dari susunan benang lungsin secara sejajar dan benang pakan yang disematkan melintang ke benang lungsin, lalu perpaduan susunan ini dicelupkan ke dalam warna sehingga membuat corak rias dengan aneka warna dalam bentuk kotak-kotak besar dan kecil. Hal ini dikenal dengan nama beberut.
  2. Kain Tenun Songket, merupakan kain yang memiliki hiasan timbul (tiga dimensi) yang terbuat dari benang katun, benang perak atau benang emas.
  3. Kain Tenun Sulam, yaitu dengan memilih tehnik menjahitkan benang berwarna pada permukaan kain yang berdasarkan pola dan corak tertentu.
  4. Kain Tenun Ikat, merupakan kain yang bermotif unik, dan untuk menghasilkan motif unik tersebut, melalui dengan cara mengikat bagian tertentu pada benang, sehingga bagian yang terikat tersebut tidak terkena warna saat benang dicelupkan kedalam warna lain. Hasilnya pun akan tercipta bentuk dan harmonisasi warna yang diinginkan.

Berbagai motif kain tenun Lombok yang harus diketahui :

• Motif Subhanale

Merupakan bentuk mengagungkan asma Allah. Dahulu ada seorang penenun yang ketika merasa puas melihat hasil karya menenunnya, dia mengucapkan “Subhanallah” (artinya Maha Suci Allah), sehingga melahirkan nama Subhanale ini. Awalnya berbentuk geometris segi enam yang didalamnya ada dekorasi beragam bunga, seperti bunga tanjung, remawa atau kenanga. Dengan pemilihan warna dasar kain hitam atau merah dengan motif bergaris garis geometris berwarna kuning. Kain tenun motif ini biasa digunakan untuk pakaian pria dan wanita dalam pesta atau upacara adat.

 

• Motif Serat Penginang

“Serat Penginang“ artinya tempat menginang (makan sirih). Corak motif ini berbentuk kotak-kotak segi empat dan diberi hiasan motif binatang, tepak dara atau garis silang menyilang. Motif ini mengandung arti bahwa manusia harus memiliki sikap kebersamaan dan rukun terhadap sesamanya. Kain tenun dengan motif Serat Penginang ini biasanya juga dikenakan kepada pria dan wanita pada upacara adat.

• Motif Ragi Genep

Arti Ragi dalam ungkapan bahasa Sasak adalah syarat. Tata cara “Genep“ berarti cukup. Ungkapan ini mengandung makna orang yang hendak berpergian sebaiknya berpakaian yang memenuhi syarat, sesuai dengan tata cara/norma yang berlaku di masyarakat tersebut. Motif ini biasanya ada pada kain sarung sehingga sering digunakan untuk kegiatan sehari-hari, baik oleh pria mau pun wanita. Pria untuk dodot sementara Wanita sebagai Selendang.

• Motif Bintang Empat

Ciri utama motif bintang empat menggunakan corak kotak-kotak warna merah dan hijau muda, atau garis-garis mendatar dengan warna merah dan hitam. Bentuk bintang empat ini menyerupai bunga ceplok. Namun, istilah bintang empat ini berkaitan dengan arah mata angin, yang diambil sebagai inpirasi keluarnya bintang timur pada pagi hari, pertanda bahwa fajar segera tiba. Motif bintang empat juga menceritakan tentang penanggalan zaman nenek moyang untuk mengetahui musim hujan dengan musim panas.
Orang Sasak memasangkan penggunaan kain tenun bermotif bintang empat dan ragi genep, yang biasanya akan dipakai bagi seorang perempuan yang mau menikah. Tujuannya untuk dibawa sebagai hadiah bagi sang calon suami.

• Motif Keker

Merupakan simbol kedamaian dalam memadu kasih sambil bernaung di bawah pohon. Motif Keker merupakan motif klasik, yang berbentuk berupa hewan merak berhadap-hadapan yang bernaung di bawah pohon. Mencerminkan kebahagiaan dan kedamaian dalam memadu kasih di bawah pohon. Motif keker menggunakan dasar benang katun dan berkembang menjadi benang sutra. Saat ini, motif keker banyak menggunakan berbahan benang emas atau perak. Penggunaan kain tenun dengan motif keker ini sebagai pakaian pesta.

• Motif Tokek

Masyarakat Lombok khususnya suku Sasak sangat percaya bahwa keberadaan tokek adalah sebagai hewan pembawa keberuntungan. Jadi dengan mengenakan kain tenun yang bermotif tokek, diyakini mampu memberikan keberuntungan bagi pemakainya tersebut.

• Motif Wayang

Makna dari motif wayang menggambarkan bahwa manusia itu tidak bisa hidup sendiri-sendiri. Sehingga memerlukan bantuan orang lain untuk bermusyawarah dibawah naungan paying agung atau disebut pohon hayat yang merupakan lambang kehidupan. Bentuk dan ragam kain tenun motif wayang cukup banyak, namun selalu digambarkan berpasang-pasangan yang biasanya diselingi atau diapit oleh paying (pohon hayat). Kain ini biasanya digunakan oleh para pria maupun wanita untuk acara pesta dan upacara adat.

• Motif Panah

Melambangkan sifat jujur seperti anak panah yang jalannya meluncur lurus. Motif panah geometris dasarnya berwarna terang. Tenun ini biasanya dikenakan oleh kaum pria pada acara adat nyongkolan. Nyongkolan adalah prosesi pernikahan, dimana keluarga mempelai laki-laki berkunjung ke keluarga mempelai perempuan.

• Motif Bintang Remawe

Ciri khas kain ini adalah berupa corak kotak-kotak. Motif bintang remawe tercipta dengan menenun benang lunsi serta menggunakan pakan dengan warna berbeda. Di dalam kotak-kotak tersebut diberi hiasan motif kembang remawa mekar yang dikombinasi dengan motif kupu-kupu. Kain motif ini biasa dikenakan dalam hidup sehari oleh para gadis Lombok.

• Motif Bulan Berkurung

Kain tenun dengan motif bulan berkurung ini dirajut dengan geometris segi enam, asesorisnya berbentuk bintang berjumlah enam dengan dasar warna cerah. Divariasi dengan motif lambe dan pucuk rebung. Motif bulan berkurung dikaitkan dengan kebesaran Tuhan yang harus selalu diingat dan disyukuri. Kain tenun ini biasanya dikenakan oleh wanita atau pria pada saat mereka bulan madu sebagai sarung.

• Motif Bulan Bergantung

Ciri khas kain tenun ini adalah keberadaan bulan dilingkaran matahari, dihiasi dengan bintang-bintang dan biasanya divariasi dengan kembang. Pada bagian bawahnya diberikan variasi lambe dan pucuk rebung. Kain tenun motif ini dikenakan oleh wanita atau pria di pulau Lombok untuk upacara adat.

• Motif Nanas

Kain tenun motif nanas ini menggambarkan kegiatan masyarakat Lombok, yang dalam keseharian biasanya menanam nanas sebagai mata pencaharian tambahan. Biasanya kain tenun motif ini digunakan sebagai bahan pakaian atau sarung.v Kain tenun motif ini bisa dikenakan baik oleh pria maupun wanita, saat menjalankan aktifitas mereka sehari-hari.

• Motif Anteng

Biasanya motif anteng ini digunakan sebagai kain sabuk atau pengikat pinggang pada kaum wanita. Dapat dikenakan untuk sehari hari atau saat mengikuti upacara Nyongkolan, yaitu acara berkunjung yang dilakukan mempelai pria ke keluarga mempelai wanita. Motif anteng bisa dikenali lewat coraknya yang berbentuk jalur-jalur lurus membujur, searah dengan benang lungsinya yang berwarna kuning, hijau atau warna lainnya. Kedua ujungnya berumbai, diperuntukkan bagi kaum wanita. Biasanya kain tenun motif ini digunakan pada saat mengikuti upacara adat.

Nah, cukup beragam bukan pilihan motif dan jenis kainnya! Saatnya untuk selalu tampil menarik dengan tenun Lombok, salah satu hasil kebudayaan Indonesia yang spektakuler….. (KUNIEL)

Thx to Ida

Subscribe

Related articles

Oleh-oleh Khas Brebes Paling Populer, Wajib Borong Banyak

Brebes merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi...

Tempat Wisata Ikonik di Timor Leste Favorit Wisatawan

Lokasinya tak jauh dari Indonesia dan berbatasan langsung dengan...

Tempat Wisata di Kuningan yang Cantik dan Hits

Kuningan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang...

Modest Fashion Festival (MFF) Hadir di Discovering the Magnificence of Indonesia 2024

Tahun ini, Discovering the Magnificence of Indonesia (DMI) 2024...
spot_imgspot_img

3 COMMENTS

  1. Contoh kainnya skalian diphotoin harusnya sesuai dgn nama macamnya, kl di jakarta bisa beli dimana, pasti mahal kl sdh sampe dipulau jawa ya?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here