Pamukkale adalah sebuah objek wisata yang berada di kawasan Denizli, Turki Barat Daya. Pamukkale dalam bahasa Turki berarti ‘benteng kapas’ atau ‘kastil kapas’. Disebut demikian karena penampakannya berwarna putih dan menumpuk-numpuk seperti kapas. Benteng Kapas atau Kastil Kapas ini posisinya menempel pada sebuah punggung bukit / tebing setinggi 20 meter di sepanjang dataran bukit pegunungan Cokelez, sehingga dari jauh bukit itu tampak terselubung salju.
Pamukkale bukan buatan manusia, terbentuk karena adanya gejala alam yang mempengaruhi lingkungan. Ribuan tahun lalu situs ini terbentuk saat ada gempa bumi. Awal mulanya terbentuk ketika mata air dengan kandungan kalsium bikarbonat tinggi mengalir di tepi tebing, namun kemudian aliran air tersebut mendingin dan mengeras meninggalkan bekas menjadi endapan kalsium berwarna putih atau dengan bahasa lainnya disebut travertine.
Lama kelamaan, travertine ini terbentuk berlapis-lapis dan akhirnya membentuk kolam dengan mata air alami yang bertingkat-tingkat seperti terasering atau berundak-undak. Kolam yang berundak-undak ini berisi air panas alami yang mengalir dari dalam bumi dengan suhu 36 derajat Celcius, bahkan seringkali lebih dari itu. Dari atas, penampakan ini  dilihat sangat cantik dengan undakan-undakan alaminya ini.
Pamukkale yang memiliki bentuk air kolam yang menyerupai air terjun beku dengan dominan warna putih ini, memiliki panjang 2.700 meter, lebar 600 meter, dan tinggi 160 meter. Ya, sumber air panas ini memang cukup besar karena terbentuk dari 17 sumber air panas yang bergabung menjadi satu.
Kalau dilihat sekilas, Pamukkale ini tampak seperti istana kapas karena semua berwarna putih, padahal Pamukkale tersusun dari batu-batuan yang berwarna putih. Begitu sampai di Pamukkale, kita akan mengatakan seperti menginjak salju karena begitu lembut. Keindahan Pamukkale begitu luar biasa.
Batu-batuan kaya mineral karbonat yang tersusun alami nan indah ini, membuat pemandangan alam di Pamukkale begitu sempurna. Air disini mengandung mineral yang menyehatkan tubuh.
Pada umumnya, para pengunjung yang datang ke sini memang memanfaatkan air panas Pamukkale sebagai sarana spa atau untuk terapi kesehatan. Kebanyakan mereka percaya bahwa dengan berendam di kolam air panas mengalir yang kaya akan kandungan mineral ini, bisa mengobati penyakit rematik, kulit dan kelelahan syaraf. Namun demikian, ada juga yang datang memang semata-mata untuk berwisata dan berfoto ria.
Pada saat musim panas, kolam-kolam alami ini terisi air panas alami dengan warna yang sangat cantik, yaitu hijau tosca. Terbayang pancaran keindahan tempat ini yang dipantul dengan sinar matahari, begitu cantik mempesona. Hasrat hati ingin berendam pun sulit tertampik.
Namun, bagi yang hanya ingin memandang keindahan Pamukkale saja, bisa beranjak ke taman terdekat area kolam. Disana, selain kesejukan pohon-pohon yang rimbun, juga tersedia bangku-bangku untuk bersantai ria sambil memandang keindahan kolam berundak yang berkilau dengan kombinasi warna putih dan hijau tosca.
Kawasan Pamukkale termasuk kawasan wisata yang sangat ramai dikunjungi. Makin siang antrian wisatawan yang datang dan memenuhi bukit ini makin ramau. Jika ingin menikmati keindahan Pamukkale lebih tenang dan nyaman, sebaiknya datang lebih pagi, sekitar pukul 08,00 waktu setempat. Sehingga Traveler akan merasa puas menikmati hangatnya air panas Pamukkale sambil tak lepas pandangan mata memandang keindahan alam sekitar yang selalu mempesona ini, tanpa terganggu orang lain.
Disarankan untuk membawa tas waterproof, guna menyimpan barang-barang bawaan selama Traveler ingin menikmati hangatnya air kolam di Pamukkale ini.
Pamukkale termasuk dalam salah satu bagian dari kota kuno Hierapolis yang saat ini hanya tinggal reruntuhannya saja. Pamukkale dan Hierapolis saat ini sudah masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.
Saat mengunjungi Pamukkale, Traveler juga harus mengunjungi kolam renang Cleopatra atau Antique Pool. Mitos menyebutkan bahwa kolam bekas Cleopatra ini berkhasiat untuk membuat awet muda. Kolam pemandian ini berisi air hangat dan sudah digunakan sejak zaman dulu. Konon, Cleopatra pun selalu menjalani spa disini.
Kolam ini memiliki luas 15 x 15 meter dan bisa disebut telaga. Dasar kolam dibuat alami sehingga mineral-mineral dalam air bisa meresap langsung dalam tubuh. Ornamen-ornamen bebatuan besar tampak bertumpuk di sekitar kolam. Itu merupakan reruntuhan dari bangunan Kuil Apollo zaman Romawi yang memang sengaja didiamkan. Sehingga keberadaannya menambah keindahan panorama sekitar kolam. Tak heran kalau pemandangan kolam renang ini juga selalu diburu banyak wisatawan.
Selain berwisata air, menikmati situs sejarah Kota Hierapolis juga tak kalah serunya. Traveler cukup menaiki bukit Pamukkale. Dari atas bukit inilah, dunia keindahan ada di depan mata. Traveler akan menikmati hamparan perbukitan putih yang memanjakan mata serta melihat kota kuno peninggalan dari kerajaan Romawi, stadium Hierapolis.
Pamukkale berjarak 20 km dari kota Denizli, Turki. Untuk bisa sampai ke Pamukkale, Traveler bisa menaiki bis, kereta atau pesawat dari Turki. Jika menaiki bis atau kereta ke Pamukkale, Traveler harus berhenti di stasiun atau terminal yang ada di dataran yang lebih rendah di Denizli. Dari stasiun atau terminal, bisa menaiki Dolmus Shuttle di peron 76. Perjalanan dari stasiun atau terminal ke Pamukkale hanya sekitar 30 menit.(Niel)