Laut mati, mengingatkan kita akan sebuah fenomena alam di Timur Tengah, membentang sepanjang Israel dan Yordania. Sebenarnya merupakan sebuah danau yang pasokan airnya berasal dari Sungai Yordania. Karena memiliki kadar garam yang tinggi, sehingga tidak ada satupun makhluk hidup yang bisa hidup di danau tersebut, maka disebut laut mati.
Tapi, laut mati yang saat ini dibahas adalah Laut Mati yang berada di Dusun Sipuk, Desa Sotimori, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao. Ini merupakan danau, sebuah objek wisata yang juga memiliki keunikian tersendiri di Pulau Rote, tepatnya bernama Danau Laut Mati di Rote Timur.
Suasana di sekitar danau sangatlah hening dan sunyi, bahkan nyaris tak terlihat seorang pun di sekitar danau. Para wisatawan yang mendatangi Pulau Rote lebih cenderung mengeksplorasi bagian barat pulau, karena di sanalah terdapat jajaran pantai dengan gulungan ombaknya yang mendunia di dunia perselancaran yaitu Pantai Nemberala dan Bo’a.
Namun, mengeksplore keindahan Danau Laut Mati juga tak kalah menariknya. Pasirnya berasal dari kulit kerang (keong). Serta memiliki kandungan air yang tidak terlalu asin. Tak heran, habitat ikan yang hidup disini seperti ikan air tawar pun juga ada, yaitu Ikan Mujair yang dapat hidup dan berkembang di danau laut mati ini.
Hal ini diungkapkan juga oleh beberpa penduduk setempat yang seringkali menemukan ikan seperti fisik ikan mujair. Sedangkan jarak dari Danau Laut Mati menuju laut lepas sekitar 1 km.
Melihat panorama dan keunikan lainnya disini, danau ini memiliki potensi wisata yang masih dapat dikembangkan lagi ke depannya. Danau Laut Mati akan menjadi objek wisata yang jauh lebih menantang dan menyenangkan, karena juga dikelilingi oleh pulau-pulau kecil yang berada di sekitarnya yang juga sangat menarik. Traveler juga diperbolehkan untuk berenang menikmati segarnya air di danau ini.
Di sebelah bagian barat, ada bukit kecil yang cukup tinggi, yang bisa dijadikan spot untuk menikmati keindahan dari keseluruhan Danau Laut Mati ini. Di bukit ini juga, Traveler dapat menikmati sunrise dari balik atol yang menyerupai pulau kecil ditengah lautan luas. Selain dapat Menikmati Keindahan Laut Mati dari atas bukit, Danau ini juga menawarkan fenomena kehidupan bawah laut yang sangat indah dan menakjubkan.
Akses perjalanan menuju Pulau Rote dari Kota Kupang dapat ditempuh melalui jalur udara dan laut. Jika melalui udara, Traveler menggunakan pesawat dari Bandara El Tari Kupang ke Bandara Lekunik Rote, menggunakan maskapai yang melayani rute Kupang-Rote-Kupang yaitu Trans Nusa dan Susi Air.
Sementara jika menggunakann jalur laiut, terdapat 2 pilihan alternatif kapal yaitu menggunakan kapal lambat (ferry) dan kapal cepat (speed boat). Apabila memilih menggunakan kapal ferry, waktu pemberangkatannya yaitu pukul 08.00 WITA dari Pelabuhan Bolok, Kupang dan kemudian berlabuh di Pelabuhan Pantai Baru, Rote.
Waktu penyeberangan memakan waktu tempuh hinga 3-4jam (tergantung cuaca dan kondisi laut). Dan jika memilih alternatif kapal cepat berangkatnya yakni dari Pelabuhan Tenau, Kupang dengan waktu keberangkatan pukul 08.00 WITA. Perjalanan dengan kapal cepat memakan waktu sekitar 1.5-2 jam lamanya, tergantung kondisi angin dan gelombang di laut.
Setibanya di Pelabuhan Pantai Baru (Rote Ndao), Traveler melanjutkan perjalanannya menuju ke Kota Ba’a. Jarak tempuh dari Pelabuhan Pantai Baru menuju Kota Ba’a yaitu sekitar 45 Menit, dengan kondisi jalanan beraspal halus. Untuk transportasi selama di Pulau Rote, Traveler dapat menyewa sepeda motor ataupun mobil di pusat Kota Ba’a.
Dari kota Ba’a untuk menujuk lokasi Danau Laut Mati dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1-1,5 jam dengan menggunakan kendaraan bermotor. Karena lokasi Pulau Rote lumayan terpencil, fasilitas penunjang masih belum dapat ditemui.
Sebaiknya untuk minuman dan makanan, dibawa dari rumah karena disini belum ada lokasi/tempat jajan. Begitu juga dengan transportasi, belum adanya transportasi umum di pulau ini meyebabkan sedikitnya ketertarikan wisatawan terhadap potensi wisata.(Niel)